seven.

30.9K 925 23
                                    

Sehun memutuskan untuk menjadi ayah bagi calon bayinya bersama Seunghee. Sewaktu ia memberi tahu semuanya kepada ibunya Seunghee, ia benar-benar takut.

Ibunya benar-benar marah, sangat marah. Ia bahkan mendapat banyak pukulan dan luka memar darinya. Namun ia tak keberatan, menurutnya semua itu sepadan dengan apa yang telah dilakukannya.

Seunghee selalu ada di sisinya, mendukungnya dan menenangkannya. Sekarang, mereka akan menghadapi kepala sekolah. Apapun keputusannya, ia akan menanggungnya.

"Apa benar, kau menghamili siswa kelas 2 ini, Oh Sehun?" Tanya kepala sekolah.

"Ya, anda benar"

"Apa dia memperkosamu, Yoon Seunghee?" Tanyanya.

Seunghee menggeleng. "Ia melakukannya karena kemauan kami berdua. Tak ada unsur paksaan"

Kepala sekolah itu menghela napasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Apa itu benar, Sehun?"

"Ya, itu benar"

"Saya dan guru-guru yang lain, serta direktur yayasan ini sudah mendiskusikannya. Semua yang kalian perbuat ada konsekuensinya"

Sehun menatap Seunghee yang duduk di sampingnya. "Kami siap menerimanya"

"Oh Sehun, kau dipecat. Kami ingin menghindari kasus ini terjadi kedua kalinya. Sedangkan Yoon Seunghee, kami akan mengeluarkanmu dari sekolah ini. Kami tak ingin namamu tercemar di sekolah ini, dan juga nama baik sekolah ini tercemar"

Sehun dan Seunghee tak merasa kaget lagi. Mereka sudah tahu jika resikonya akan seberat ini. Namun mereka sedih karena tak bisa berada di sekolah itu lagi.

"Baij, kami mengerti. Terima kasih sudah mengijinkanku bekerja disini, dan menampung Seunghee sebagai murid"

"Sama-sama, Sehun. Terima kasih atas kerja kerasmu. Saya harap, kau tak menyimpan dendam. Kami melakukan ini demi kebaikan kalian berdua"

Sehun mengangguk, "sekali lagi terima kasih"

"Kami sangat menghargai keputusanmu" ujar Seunghee sambil membungkuk hormat.

***

Hari ini hari terakhir Seunghee bersekolah di sekolahnya. Yang mengejutkan, ia belum mempunyai rencana untuk hari esok.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Hye Jin saat memperhatikan sahabatnya yang sedang melamun. Ia terlihat lebih lesu belakangan ini.

Seunghee tersenyum. "Hm. Ada apa?"

"Tidak, kau terlihat berbeda belakangan ini. Apa kau punya masalah?"

Seunghee menghela napas, lalu menggeleng. "Tak apa"

Tiba-tiba rasa mualnya datang. Ia langsung berjalan menghampiri gurunya di depan. "Bu, bolehkah saya ke toilet?"

"Tidak, duduklah"

"Tapi saya merasa mual" ujarnya pelan.

"Baiklah. Siapa yang mau menemani Seunghee ke toilet? Kondisinya sedang tak baik" ujar gurunya yang cantik itu. Ia sudah tahu jika muridnya yang satu ini sedang mengandung.

"Aku!" Teriak seorang siswi sambil mengangkat tangannya.

Itu Soo Hye. Ia langsung berlari menghampiri Seunghee. "Ayo, aku akan membantumu"

Seunghee tak punya waktu untuk menolak. Dalam waktu singkat ia akan muntah.

"Sepertinya kita harus cepat. Ayo berlari" ujar Soo Hye sambil menarik tangan Seunghee.

My 'Teacher'✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang