100 Million Love (Chelgas)

Rumah Bagas {6}

"APAAAA?? hahahaha gak salah denger gue itu sih namanya pemerasan!!!"

"ya udah kalo loe gak mau juga gak papa" beranjak pergi namun dicegah Bagas langsung memegang tangannya.

"ok ok, besok pagi gue transfer??" seraya duduk dikursi taman.

sanggah Chelsea "nggak gue maunya sekarang".

"whatt??? sekarang???"

"iya sekarang".

"ok ok gue transfer sekarang" sambil mengeluarkan hp dari kantongnya dan mulai mentransfer.memberikan hpnya untuk meminta no rekening Chelsea.

Chelsea menerimanya dan langsung menulis no rekeningnya.

"nih hp loe" memberikan hp Bagas.

"100 juta" ucap Bagas sambil memperlihatkan hpnya. "sekarang loe harus tanda tangan kontrak ini dan jangan sampek ada yang tau terus selama kita menjalani sandiwara ini kita gak boleh saling suka apalagi cinta." ujar Bagas.

"yee gue juga ogah kali jatuh cinta sama loe'. sambil mendatangani kontrak lalu memberikannya pada Bagas " nih".

"ok gue jemput besok pagi, dan smsin alamat rumah loe. btw loe naik apa kesini??"

"naik taksi"

"mau gue anterin"

"gak usah, terima kasih" tanpa menerima tawaran Bagas, Chelsea langsung pergi begitu saja.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Dikamarnya Chelsea bersiap siap dengan memakai baju yang rapi dan memoleskan bedak serta sedikit lipgloss Chelsea keluar dari kamarnya dan menunggu Bagas diluar. ternyata Bagas dari tadi sudah menunggu Chelsea sambil berbincang bincang dengan ibu Chelsea.

"ayo pak Bagas kita berangkat sekarang." ujar Chelsea.

"ya udah bu, saya sama Chelsea pamit dulu, assalamualaikum." pamit Bagas seraya mencium tangan ibu Chelsea.

Disusul Chelsea "Chelsea pamit juga ya buk, assalamualaikum.

"waalaikumsalam.

Selama perjalanan tidak ada percakapan dari cowok ganteng dan cewek cantik ini, hanya suara kendaraan yang berlalu lalang. Chelsea yang hanya menatap pemandangan dari kaca mobil Bagas dan Bagas yang fokus menyetir. Hingga suara Bagas menghentikan tatapan Chelsea ke jalan.

"hati hati ntar lehernya patah lho kalau liat gitu terus" sindir Bagas ke Chelsea.

Chelsea memegang lehernya sambil menjawab Bagas dengan muka judesnya "lucu??"

"lucu kok ini buktinya gue ketawa. hahahahahahahaha" ujar Bagas.

"resek banget tuh cowok, kalau gak demi ngelunasin rumah gue gak bakalan mau nerima perjanjian ini." batin Chelsea.

"dasar aneh, sabar gas ini demi gagalnya rencana perjodohan lho." batin Bagas

Akhirnya Bagas dan Chelsea tiba di desa. Diperjalanan menuju rumah Bagas, Bagas bertemu dengan ibu - ibu yang jatuh didepan mobil Bagas. Bagas turun dari mobilnya membantu ibu itu berdiri. "Ibu gak papa" tanya Bagas.

"gak nak ibu gak papa, makasih ya" jawab ibu langsung pergi.

turun dari mobil Bagas "ternyata si moster rese ini bisa baik juga ya" batin Chelsea.

"ngapain loe, oya gue sampek lupa kalo kita nyampek loe jangan nanya tentang nyokap gue soalnya dia udah meninggal gue gak maumembuat papi dan nenek gue nangis." ujar Bagas.

"gue turut berduka, gue juga mau tambahan kontrak, gak ada kontak fisik selama kita pura pura pacaran." ujar Chelsea.

"ok, gue juga mau bilang buat meyakinkan mereka kalo kita beneran pacaran, kita manggilnya sayang" ujar Bagas sambil megang bahu Chelsea.

"oke deal." ujar Chelsea sambil melepas tangan Bagas yang ada dibahunya dan langsung masuk ke mobil diikuti Bagas.

Tidak menempuh waktu lama, akhirnya Chelgas sampai mereka segera turun dari mobil ferari Bagas warna hijau.

Dengan kagum Chelsea bertanya ke Bagas "ini beneran rumah bapak luas banget mana sejuk lagi"

"ia ini rumah peninggalan keluarga besar gue" ujar Bagas dengan cueknya. "loe mau masuk apa mau mengagumi"

baru aja Chelsea mau menjawab pertanyaan Bagas tiba tiba nenek Bagas keluar lalu menghampiri cucu kesayangannya.

"assalamualaikum nek" sapa Bagas sambil mencium tangan neneknya.

"akhirnya kamu pulang juga, ini siapa gas??" ucap nenek.

"ini Chelsea nek, pacar Bagas dari jakarta" jawab Bagas.

"Chelsea nek" sambil menyalami nenek Bagas.

"ya udah kita masuk, ayo Chelsea" ajak nenek.

Udah dulu ya sampai part 6 dulu. Tunggu kelanjutan bagiannya oke😉

Salam ChelGas😆