SAHUR TRAGIS !

817 48 15
                                    

Sahur ala Daiki 😃

Translate :
Towok takep = cowok cakep ( sebuah rayuan Daiki ke Yuya )
Lais kukel = rice cooker

Cast :
Inoo Kei as Mama
Yuya Takaki as Kakak Laki-laki
Daiki Arioka as Adik Yuya


Hari ini mama Daiki (3 th) sedang sibuk-sibuknya memasak didapur. Inoo kei tengah sibuk memasak untuk sahur, dan Yuya yang merupakan kakak laki-laki Daiki ini masih terjaga dalam tidurnya disofa.

" Mama-mama, nanti Dai sahul pakek ikan ya ! " seru Daiki sembari menarik-narik ujung celemek Inoo.

" Orang mama gak masak ikan. "

" Tapi Dai mau mamam ikan ! " teriaknya.

" Gak ada ikan Dai-chan. Kan mama nggak beli ikan. "

" Ikan punya nii-chan ada .. " tunjuk Daiki.

" Itu kan ikan Koi punya Nii-chan. Nggak untuk di masak. "

" Tapi Dai mau mamam ikan ! "

" Gak bisa Dai-chan, besok aja mama masakin ikan. " Inoo pun tak menggubris Daiki yang cemberut dan melipat tangannya didada.

" Huh ! " dengusnya menghampiri Yuya.

" Nii-chan...nii-chan... Banuuun ?! " Daiki menggoyangkan tubuh Takaki Yuya itu.

" Nnghh zzZ " tapi Yuya hanya memiringkan badannya.

" Towok takep ! Banun dong ! " seru Daiki ditelinga Yuya.

" Yap !! Ada apa ? " tanya Yuya tersenyum.

" Towok takep, Dai mintak ikan itu ! " Daiki menunjuk toples bening berisi 5 ekor ikan koi bewarna orange itu.

" Tapi jangan di aduk-aduk ya. Nanti mabok. " ucap Yuya mengacak rambut Daiki.

" aligatou. " Daiki pun berlari mengambil toples berdiameter 15 cm itu.

Yuya pun meneruskan tidurnya.

" Uh~ " Daiki meletakan toples bening itu didekat rice cooker dimana Inoo menutup rice cooker.

" Mama agi apa ? " tanya Daiki melihat Inoo memencet penanak nasi itu ke tulisan 'Cook'

" Mama masak nasi Dai-chan. "

" Telus nanti jadi matang ya ? " tanya Daiki.

" Iya, kan awalnya nasi itu dari beras. Jadi harus dimasak dulu biar matang. "

" Keleeen ! " seru Daiki terkagum-kagum.

" Apanya yang keren ? " bingung Inoo.

" Kelen, kalna lais kukelnya bica melubah yang mentah jadi matang. "

" Ihh~ pintel anak mama ya. 😊 " Inoo mengusap rambut Daiki.

" Ya sudah, mama numis sayur dulu ya. "

" Hai' ! 😀 "


1 Menit kemudian, Daiki masih memperhatikan rice cooker kecil didepannya  sesekali memandang ikan koi ditoples.

Tiba-tiba Daiki mengangguk, wajahnya terlihat serius. Ia pun memencet tombol bertulis 'open' seperti yang Inoo tekan sebelum memasukan panci rice cooker kedalamnya.

" Waaah~ telbuka! " kagumnya.
Dengan yakin, tangan mungil Daiki itu mengambil satu demi satu ikan koi ditoples itu dan memasukannya kedalam rice cooker.

Plung~
( ikan pertama di jeburin ke rice cooker)

Plung~
( ikan kedua melompat jatuh kelantai, tapi Daiki memungutnya dan memasukannya lagi ke rice cooker)

Plung~ Plung~
( ikan ke 3&4 tak sengaja tertangkap langsung dan dimasukan ke rice cooker oleh Daiki)

Plung~
( ikan terakhir, Daiki memperhatikan mulut ikan koi yang ada genggamannya yang membuka-mangambil nafas, Daiki menutup mulut ikan koi itu dengan tangan kirinya lalu memasukan ke rice cooker)

" Yeey ! Dai bica mamam ikan ! 😃 " ia tersenyum puas dan menutup rice cookernya.

15 menit kemudian.

Inoo tersenyum pada Daiki yang duduk manis di kursi meja makan sembari mengayunkan kakinya.

" Anak mama tumben anteng ? " Inoo mengecup pucuk kepala Daiki.

" Itu mungkin karna aku pinjemin ikan tadi. " ucap Yuya yang menggeser kursinya dan duduk.

" Mama, Dai mamam ikan ! " senang Daiki.

" Gak ada ikan Dai-chan. "

" Dai kan udah macak tadi... " protes Daiki.

" Iya-in aja lah ma. Ni anak kan cerewet kalo gak di iya-in. " usul Yuya.
" Iya. "

Daiki bertepuk tangan.

Inoo pun berniat memindahkan nasi ke mangkuk nasi.

Ctek (open)

Sebuah pemandangan cantik berada didepan Inoo. Inoo pun terbelalak, ia menjatuhkan sendok nasi itu ke dalam rice cooker karna kaget.

" Astaga, Kami-sama ! " refleknya.

" Kenapa ma ? " tanya Yuya.

" INI PASTI ULAH DAIKIIIIII !!!! " Teriak Inoo gereget.

" Ada apa sih ? " Yuya pun menggedong Daiki dan menghampiri Inoo.

" Nande ? " tanya Yuya.

" Lihat nih ! Ulah adikmu itu !! Ikan koinya dimasukin ke rice cooker ! " kesal Inoo melotot ke arah Daiki yang masih digendong Yuya.

Yuya pun melihat sekilas.

" Gyaaaa~ ikan kuuuuuuu?! " teriak Yuya.

" Dai-chan! Kamu ini nakal banget sih ! Kenapa ikannya dimasukin ke rice cooker ?! " tanya Inoo yang menurunkan Daiki dari gendongan Yuya. Sementara Yuya menangisi ikannya yang sudah matang diatas nasi.

" Ikan kuuu 😢 " tangis Yuya meratapi nasib ikan-ikan kesayangannya.
" Dai mau mamam pakek ikan. " jawab Daiki polos.

" Terus kenapa ikannya dimasukin ke rice cooker ?! " geram Inoo.

" Bial masak, kata mama  talau belas bica jadi naci, belalti ikan bica matang jugak. 😦 "

" Errrr.. Tapi gak asal ceplung gitu juga Dai-chaaaan !!! Ya ampuuun, demi apa kamu ini nakal banget ! Papa mu dulu nyidam apa sih ?!! " Inoo menjitak kepala Daiki.

" Itteee... 😭huweeeeee sakiiik ... " tangisnya meledak.

" Biarin, rasain ! Nakal banget sih !! Kalau begini kita jadi gak bisa makan nasi ! " marah Inoo.

' Allahuakbar allahuakbar... Allaaahhuakbar...allaaahuakbar.. '

" Yaa~ maa udah subuh. Jadi kita gak sahur dong ? " tanya Yuya mengusap air matanya.

" Ya mau gimana lagi. " pasrah Inoo.

" Huhu 😢 mamaaa... " Daiki memeluk kaki Inoo sebagai rasa meminta maaf.

" Dai ampun-ampun... 😢" mohon Daiki.

" Hhh... 😠 " Inoo menghela nafas kesal dan melipat kedua tangannya didada sembari melirik Daiki yang memasang puppy eyes.


END

FF CADEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang