34. Rasa Nyaman Itu Hadir

137 13 0
                                    

" Gue pegang bass " ucap Wildan sambil berlari mengambil perannya.

" Bacot " balas Dave sambil sibuk dengan tugasnya.

" Kita bawain lagu apaan nih?" Tanya Steve sambil menengadah ke arah Bryan.

" Hmm...She Looks So Perfect aja " ucap Bryan dan dibalas anggukan oleh mereka bertiga.

" 1,2,3 " aba aba Bryan yang diikuti oleh Wildan,Steve,dan Dave.

Mereka sudah berada diruang musik milik Bryan. Tak lupa juga,disana ada Arin,Nabila,Diva,dan Farah. Mereka juga ingin melihat penampilan Most Wanted disekolahnya.

Selama 2 jam mereka latihan. Akhirnya mereka keluar dari ruang musik dan menuju kamar Bryan untuk istirahat.

" Ayang bebbph ambilin aku minum dong " rengek Wildan sambil memberi puppy eyes.

" Anything u want,Babe " Jawab Diva sambil memberi sebotol minuman dingin di pipi Wildan.

" Calon istri yang baik " balas Wildan sambil mengacak rambut Diva pelan.

" Nab gue juga dong " rengek Dave sambil mengelap keringatnya.

" Nih " ucap Nabila sambil memberi botol minum dingin kearah Dave.

" Thank u Honey " ucap Dave sambil mencium kening Nabila.

" Arin,Bryan ngga dikasih minum?" Ledek Wildan yang dibalas dengusan kasar oleh Bryan.

" Badak ngamuk!ampun pak toga" timpal Dave sambil terkekeh pelan.

" Enak ya kalian. Pacar gue jauh nih. " ucap Steve disela sela perbincangan.

" WHAT?SEJAK KAPAN LO PUNYA PACAR " teriak mereka bertiga kompak.

" Ngga tau deh " Jawab Steve pasrah.

" Si bloon. Mandiin Steve di sumur yuk?abis itu ceburin " ucap Dave sambil memberi senyum evil.

" Eh ampun ampun " ucap Steve memberi tanda peace.

" Jelasin makannya " pinta Wildan serius.

" Iya jadi gini. Pacar gue itu jauh banget. Gue disini,Dia dimasa depan. Gitu. Yang lebih parahnya lagi. Gue di dunia nyata,Dia di dunia mimpi. " ucap Steve sambil menurunkan bahunya.

" BUAHAHAHAH RECEH NAJIS " tawa Wildan meledak. Begitu juga Arin dkk,tawa mereka seketika meledak.

" NAJIS JONES BANGET HIDUP LO " terang Dave terkekeh pelan.

" WETSS SEBELAH GUE JUGA JOKUBLAI " timpal Dave melirik kearah Arin.

" Apaan tuh JOKUBLAI ?" tanya Wildan,Steve,dan Arin Dkk.

" Jomblo Kurang Belaian " Jelas Dave dan dibalas tumpahan tawa.

" Gue ga jomblo tuh,liat aja weekend ini. Ada special " ucap Bryan singkat,padat,dan jelas.

BLUSH!

MERAH PIPI ARIN MERAH.

" Cie blushing,Ariin " ledek Wildan sambil terkekeh pelan.

" Cie " timpal Dave sambil menautkan alisnya naik turun.

" Jangan GR dulu deh,Rin. Kali aja Bryan dapet undian weekend. Undian dapet jodoh " timpal Steve dan dibalas geraman oleh Arin dkk.

" Wkwkwk peace guys. Kan galucu 1 lawan 7 orang " ucap Steve lagi dan dihadiahi kacangan oleh mereka.

Setelah berkumpul dan berbincang bincang. Mereka pulang kerumah nya masing - masing. Begitu juga dengan Arin. Arin diantar oleh Bryan.

" Pake seatbelt nya jangan lupa " ucap Bryan terkekeh kecil.

" Eh iya lupa " jawab Arin gugup.

" Jangan gerogi dong. Akang jadi ngga fokus kalo eneng gerogi. Soalnya eneng makin cantik " Gombal Bryan yang dibalas dengusan oleh Arin.

" IYANNN TERUS AJA TERUS,UDAH ATO PULANG NANTI DIGIGIT PAPA MERTUA LO " ucap Arin keceplosan.

" Cie...cieee..tadi bilang apa?PAPA MERTUA?oh jadi udah siap mau dilamar nih?udah ngga tahan ya sama abang Bryan?ekhemm " ledek Bryan sambil terkekeh kencang.

DASAR MULUT GA BISA DIAJAK KOMPROMI batin Arin dalam hati.

" Bisa kok. Bisa diajak kompromi " ucap Bryan santai sambil membawa mobilnya membelah lampu merah.

" Like a Big Brother,Like a Lil Brother " dengus Arin pelan dan dibalas kekehan oleh Bryan.

15 menit diperjalanan. Arin akhirnya sampai dirumah.

" Makasih ya,Iyaan. Daaah " ucap Arin sambil menutup pintu mobil Bryan.

" Ehhh besok gue jemput yaa?sekalian jangan lupa nonton lomba band gue " pinta Bryan.

" Siap Boss!!" Ucap Arin sambil mengangkat tangannya seperti sedang hormat.

Bryan hanya terkekeh kecil dan kembali membawa mobilnya untuk membelah kota Jakarta.

Bryan tidak bisa mendeskripsikan perasaannya. Tidak bisa. Satu kata jika dia bersama Arin. " Nyaman "

Dan kalian tahu,kan?Nyaman mengawali rasa sayang. Bryan mulai takut kehilangan perempuan mungilnya. Sangat takut. Padahal dia belum sempat memiliki.

" Because you loved her to much and you dived too deep "

-Bryan V Dominic
                         
                               ***

GIVE ME UR VOTE & COMMENT💕

A FeelingWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu