Bab 2

2K 216 10
                                    

"I am a freedom fighter, the name that history wrote. And even through disaster, eye of the tiger for hope. I'm trying to find my way back, there's no day off for heroes. And even when I'm tired, go is the only word i know." It's On Again – Alicia Keys ft Kendrick Lamar

BAB 2

Krystal sudah matang menentukan pilihannya tadi malam. Ia sudah tidak tahan berada di sekitar papanya. Krystal tidak ingin tinggal sedetik lebih lama lagi di rumah itu. Ia yakin, papanya juga tidak akan peduli ia pergi dari rumah ini karna papanya itu bahkan tidak berada di sisi ibunya saat sang ibu menghembuskan nafas terakhir. Ia juga tidak ingin menikah dengan putra Om Sebastian. Hanya ada satu lelaki yang dicintainya yang pantas dijadikan sebagai pasangan hidup, AJ.

Krystal meminta supir taksi menurunkan dua koper besar dari bagasi dan meletakkanya di lobby apartment kecil AJ. Setelah membayar taksi dengan uang tunai di dalam dompet, Krystal menyeret kedua koper itu menuju lift.

Setelah pintu lift terbuka, ia langsung memencet tombol lantai 11 dimana kamar apartment AJ berada. Krystal agaknya sedikit berpikir ini bukan waktu yang tepat untuk datang, apalagi dengan cara seperti ini, mengingat mereka habis bertengkar kemarin malam di kelab.

Setelah sampai di depan pintu kamar AJ, ia menghampiri bel pintu dan menekannya, lalu menunggu. Krystal menghela nafas lega saat mendengar suara kunci diputar, dan pintu dihadapannya terbuka.

"Ngapain-" ucapan AJ tergantung di ujung lidah saat Krystal tiba-tiba mendekapnya dengan menaruh kedua lengannya di pinggang AJ serta meletakan kepalanya di dada bidang AJ. "Aku kabur dari rumah... A-aku juga minta maaf soal masalah di kelab kemarin malam." ujar Krystal sambil mendongak ke atas menatap wajah AJ-yang sepertinya habis selesai mandi- itu. Hening. AJ hanya bisa menarik nafas. "Aku boleh kan tinggal disini, babe?" Ujar Krystal dengan nada merajuk.

"Kamu kan bisa check-in di hotel Krys." sambil seraya melepaskan lengan Krystal dari pinggangnya, AJ menatap dua koper besar di sisi Krystal lalu kembali menatap pacarnya.

"Kamu gak seneng aku kesini?" Alis Krystal terangkat sebelah. Setelah beberapa saat AJ hanya menatapi pacarnya itu dengan menahan kesabarannya yang masih mengingatkannya kejadian di kelab kemarin malam.

AJ menghela nafas berat. "Masuk deh." Tanpa berkata-kata lagi Krystal menyeret dua kopernya ke dalam kamar AJ.

***

Keesokan paginya Krystal menemukan dirinya hanya seorang diri di kamar AJ. Tanpa membangunkannya, tanpa meninggalkan pesan. Krystal yakin, pasti AJ pergi ke studio musik untuk latihan bersama teman-temannya.

Hari ini Krystal memutuskan untuk pergi ke supermarket yang berada tepat di samping lobby apartement AJ. Krystal sudah mengenal betul pacarnya ini, persediaan makanan AJ tidak pernah lebih, selalu membeli persediaan secara pas-pasan. Maka dari itu setelah mengeringkan rambut blondenya dengan mengipas-ngipaskan menggunakan tangannya-karna ia lupa membawa hairdryer- Krystal bergegas turun menuju lobby.

Setelah sesampainya di supermarket, Krystal langsung mengambil trolly serta bahan makanan yang ia perlukan untuk kelangsungan hidupnya bersama AJ sementara waktu ini. Tidak banyak buang waktu setelah selesai berbelanja, ia langsung menuju kasir dan menyerahkan kartu kreditnya untuk melakukan pembayaran.

"Maaf, ada kartu yang lain ada nggak mbak?" Suara petugas kasir mengusik lamunan Krystal. Kening Krystal berkerut. "Kenapa? Ada masalah dengan kartu itu?"

"Maaf, kartu mbak ditolak."

Ditolak? Alis Krystal terangkat tinggi. Tidak mungkin ditolak! Tidak mungkin papanya telat membayar tagihan. Dengan tangan yang mulai bergetar Krystal mengeluarkan kartu ATM dan menyerahkan kepada petugas kasir tadi. "Pakai ini saja." Dengan was-was Krystal memerhatikan petugas kasir tersebut, berharap kali ini kartu ATM-nya tidak mendapatkan penolakan. Namun, seketika sekujur tubuh Krystal melemah ketika perempuan kasir itu mendongak dan menatap Krystal dengan pandangan prihatin.

MoonshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang