Suasana makan malam kini cukup hening tidak ada yang membuka perbincangan hanya dentingan sendok dan garpu pada piring yang menjadi satu satu suara pemecah keheningan

Aku meletakan alat makanku dan mengambil segelas air lalu meminumnya

"Aku sudah selesai .. aku akan kembali kekamar"ujarku beranjak dan melangkah melewati anak tangga untuk mencapai kamarku

Meninggalkan ayah dan ibu ku yang masih meneruskan acara makan malam mereka

Aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur yang empuk saat sudah berada dalam kamar

Aku mencoba untuk memejamkan mata agar tertidur namun itu sangat sulit

Disaat kedua mata ku tertutup bayang yoongi semakin jelas

"Aku mau menikah denganmu.."

Entah kenapa diotakku terlintas bayangan yoongi mengatakan itu

Helaan napas keluar lagi dari mulutku

"Itu hanya ada dalam ilusi mu park jimin"

Aku mencibir diriku sendiri sangat lucu
Aku dibuat gila karena merindukannya sampai aku membuat ilusi aneh seperti itu

"Kau belum tidur?"

Aku terperanjat kaget melihat ayah ku sudah berdiri diambang pintu

"Ne.. "

Dia mendekat dan aku langsung memposisikan diri duduk ditepi ranjang begitu pun dengan ayahku

"Apa ada masalah?" Tanya nya menatapku khawatir

Aku hanya membalasnya dengan senyum tipis

"Kau seperti orang hidup yang tidak memiliki semangat nak.."

Aku tertawa mendengar perkataan ayahku itu

"Kau mau bercerita dengan ayah?"

Sebuah tepukan dibahu aku dapatkan dari ayahku yang tengah menyunggingkan senyuman sama persis seperti yang aku miliki benar benar menawan

Ini sikap yang aku suka darinya dia akan menjadi seorang sahabat ketika melihat ku nampak murung dihadapannya menawarkan diri untuk menjadi pendengar semua keluh kesah ku

"Aku..tidak tahu harus memulainya dari mana"ujarku

"Tentu kau harus memulainya dari awal agar ayahmu ini paham" balasnya dengan kekehan

"Ah ayah benar..haha"

Dengan begitu aku mulai bercerita pada ayahku itu tentang pertemuanku dengan yoongi sampai akhirnya saat peristiwa kecelakaan itu terjadi dan aku tidak lagi melihat wajah manis nya membuatku gila karena terus menerus memikirkannya dan hatiku yang begitu merindukannya

Ayah mendengarkannya dengan baik tanpa menyela cerita panjang itu

Namun ada sesuatu yang sedikit aneh saat air muka nya begitu terkejut mendengar nama 'Min Yoongi' adalah orang yang aku cintai

"Kisahmu sangat menyedihkan"

Aku berdesis kesal karena ucapan ayahku yang seperti mengejek kisah cinta ku

"Mendengar pernyataan cintamu saja dia sudah menolak mu .. apa lagi mengajaknya menikah haha..kau benar benar nekat nak"

"Aish..ayah selalu saja seperti ini tidak pernah memberi solusi malah meremehkanku.. keluarlah dari kamarku ..aku mau tidur!" Sungutku padanya

Terdengar tidak sopan memang tapi aku sudah terlanjur kesal

Pria tua ini benar benar menjengkelkan pantas saja yoongi sangat suka marah jika dekat denganku dan selalu mengatai aku menyebalkan

Ternyata aku menuruni sifat itu dari ayahku?!

"Haha .. baikalah.. besok kau jangan tampilkan wajah kusutmu itu didepan para penanam saham terbesar diperusahaan kita"

Aku mengangguk malas dan melihat ayah yang berjalan keluar dari kamarku namun saat ia hendak menutup knop pintu kamarku dia menghentikan nya dan menoleh kearahku

"Ayah kan membantumu mencarinya"

Ucapannya sontak membuatku berdiri

"Sungguh?!"

"Ya..tapi dengan satu syarat.."

"Apa itu?" Aku menunggu nya dengan penasaran

" buat aku terkesan dirapat besok"

"Baiklah aku kan melakukannya!" Seru ku dengan semangat

Aku tersenyum senang

Apa ini artinya ayahku sudah memberi restu jika hubunganku dengan yoongi berlanjut?

Semua akan mudah jika ayah membantuku dia memang yang terbaik!

Tapi bagaimana dengan Ibuku?

"Aku bisa mengurus tentang ibu nanti" gumamku

Setelahnya aku kembali berbaring dan memejamkan mata menunggu alam mimpi menyambutku dengan yoongi yang manis menjadi bunga tidurku seperti hari hari sebelumnya

'Yoongi jika kita bertemu nanti kau harus mengatakan jika kau mencintaiku .. kau harus menerima lamaranku nanti'

-TBC-

The Time I Loved You;一MinYoonWhere stories live. Discover now