W H E N : "Ketika turun hujan"

4.3K 142 14
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

...

Aku paling tidak bisa jika harus berhadapan dengan laki-laki, bahkan itu semakin parah ketika aku masuk SMP. Mereka itu kasar, berisik, dan juga berantakan.

Meskipun aku tinggal bersama Ayah dan adikku Hanabi, tetapi sekarang, Ayah tak seperti kebanyakan laki-laki yang pernah aku jumpai. Mungkin karena dia adalah ayahku, itu tak berpengaruh terlalu buruk untukku.

Tetapi, diantara kebanyakan pria pada umumnya, selain Ayah aku juga menemukan sosok laki-laki yang berbeda di sekolahku. Namanya Namikaze Naruto, dari kelas sebelah.

Dia memiliki tubuh yang ideal, dengan senyum yang khas. Suaranya jernih, dan dia selalu terlihat tenang dibanding yang lainnya. Jadi, aku tidak masalah jika dengan Namikaze Naruto.

...

When~

...

Aku masih ingat, suatu kejadian ketika tak sengaja diriku bertabrakan dengan Namikaze Naruto. Saat itu, aku membawa setumpukan buku tugas untuk disimpan ke ruangan Guru.

Ketika di koridor sekolah dan hendak berbelok, aku tak tau jika akan mengalami situasi seperti itu. Dari arah berlawanan, Namikaze Naruto tampak terburu-buru sampai tidak memperhatikan jalan.

"Ah, maafkan aku, Hyuuga-san. Kau tak apa-apa? Biar aku bantu."

Sedikit terkejut, karena semua buku tugas berserakan kemana-mana. Tapi, yang lebih membuatku terhenyak...

Bagaimana dia bisa tau namaku?

Sekejap aku tersadar, Namikaze Naruto yang entah sejak kapan sudah memunguti satu per satu buku tugas dari kelasku. Refleks, aku juga ikut memungutinya, karena sebenarnya ini juga salahku.

Kami tak banyak mengobrol, hanya keheningan dan rasa canggung yang dirasakan.

Setelah semuanya sudah beres, aku berterimakasih padanya, juga tak lupa aku pun meminta maaf karena tak sengaja menabraknya. Dia malah menyela rasa bersalahku, dengan berkata, "Ini bukan salah Hyuuga-san. Aku yang tidak berhati-hati."

Dan aku tak mampu berkata apa-apa lagi.

Ketika kami terdiam, aku memutuskan untuk berpamitan. Tujuan utamaku 'kan membawakan setumpukan buku tugas ini ke ruangan Guru, bukan mengobrol dengan Namikaze Naruto. Tapi baiklah, itu bukan kesengajaan. Dan aku senang dengan hari itu. Kami pun berpisah disana.

Semenjak hari itu, setiap mata kami bertemu kami akan berpaling sebentar, dan kemudian melihat kembali.

...

"Ketika hujan turun"

...

TENG! TENG! TENG!

Bel pulang hari ini berbunyi lebih cepat dari biasanya. Tapi, itu bukan masalah, kok, bahkan lebih bagus kalau pulang lebih awal.

Aku bergegas, setelah merapikan buku pelajaran dan alat tulis. Saat aku keluar dari kelas, mataku tak sengaja menatap langit.

[ 11 ] WHEN... [ DISCONTINUE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang