Reflection - Lima

Começar do início
                                        

        Ah, baru sehari ia tak masuk, tapi sepertinya dia telah merindukan kelas. Bukan apa-apa, dia hanya ingin belajar hingga tak ada waktu untuk menjawab segala pertanyaan di otak. Termasuk pertanyaan apa yang sedang Tuhan rencanakan untuk dirinya.

        Milo mendesah lelah, suara pertama yang ia keluarkan sejak perginya Sheren ke ruang keluarga. Pikirannya akan mulai kalut dalam beberapa menit ke depan jika dia tak melakukan sesuatu. Dipandanginya ponsel itu kembali. Layarnya masih menorehkan percakapan onlinenya dengan Rara. Tiba-tiba senyuman geli muncul di bibir cowok itu. Kenapa mendadak dia berbicara formal, memerhatikan peletakan koma, dan memakai emoticon? Berbicara formal dan memerhatikan peletakan koma memang sangat dirinya jika itu ditujukan untuk guru atau orang-orang dengan status di atasnya, tapi memakai emoticon? Hei, itu sangat bukan Milo.

        "BAAAANG, ada film The Conjuring nih! Mau nonton nggak?"

        Milo menoleh ke arah luar kamarnya tempat dimana suara Sheren bermuara. Ia tersenyum lebar. Film horor akan sangat menghiburnya saat ini. "Mau, Sher! Tunggu bentar!"

***

Reza: aish ngga ada Mama Milong, nggak seru.

Gg: iya, ngga ada yang bisa dibilang lemot

Dirga Reuel: halah halah, blg aja pd mau minta jajan kan?

Jared L: eh dirga, kapan join? :)

Dirga Reuel: sejak pala lo nggak botak jer :)

Jared L: hadu, gue tuh nggak botak. masi ada rambutnya ini :)

Dirga Reuel: rambut apaantu seumprit gitu. rambut tuh kayak gue, hitam legam nan panjang. cocok buat iklan sampo :)

Galih Satwika: halah, tu rambut gondrong dibabat abis sm Mama Milong juga baru tau rasa

Gg: soto kali dibabat

Reza: aish, jd laper. Kirana mana ya?

Reza: OH IYA. GUE MAU CERITA KOCAK AHAHAHA.

Jared L: pasti tentang gg lagi

Reza: iya wkwk, kan kelas gue hari ini olahraga ya, terus yang cowok abis ganti baju pada cumuk alias cuci muka. terus kan abis gue, si gg tuh yang nyuci. nah, abis nyuci muka, dia kagak bilas dulu tapi langsung gosok gigi. ya ... emang cuman gege yang mau bawa sikat gigi ke sekolah. NAH ABIS ITU AHAHA, si gg abis sikat gigi langsung keluar toilet dengan muka belom dibilas. Semua orang pada ngeliatin dia sampe guru juga tapi dia malah bisikin gue 'eh ja gue makin ganteng ya?' dan asal kalian tau, dia baru nyadar pas pulang sekolah

Gg: aku merasa dikhianati :(

Gg: ternyata kita beda keyakinan, aku kira aku ganteng tp mereka ngga :(

Galih Satwika: angket tergoblok pun jatuh pada gege, selamat ya.

Radmilo: malang nia nasibmu nak

Reza: GWRS MAMA MILONG SHY YOUNG!

Dirga Reuel: GWRS MAMA MILONG SHY YOUNG! (2)

Dirga Reuel: EAT THAT! GUE YANG KEDUA AHAHA. Gaada yg akan mengalahkan kecepatan gue.

Galih Satwika: lo bsk masuk mil?

Radmilo: masuk kok

Jared L: sip bagus, jd besok personil kita lengkap buat ngelemparin Dirga ke BKT.

Dirga Reuel: sialan :)

*Dirga Reuel left the group*

         Milo mendengus melihat aksi Dirga yang lagi-lagi ngambek karena ulah Jared. Dirga dan Jared, latar belakang mereka nyaris serupa. Lahir di keluarga yang sangat berkecukupan, tapi dibalik itu semua ada hati yang terluka akibat orang tua pula. Setelah Milo pikir-pikir sekarang, mereka berenam memiliki latar yang cukup gelap dengan perbedaan tingkat warna, kecuali Gege dan Galih. Dibanding yang lainnya, hanya Gege dan Galih yang memiliki serpihan kesempurnaan masa hidup. Hanya mereka berdua yang paling cerah di antara lainnya. Mereka berdua yang paling bisa berteriak "gue nggak apa-apa dan gue cinta dengan dunia ini". Mereka berdua yang paling bisa bilang bahwa dirinya bahagia tanpa takut embel-embel masa lalu datang kembali. Mereka berdua yang paling beruntung dibanding enam orang lainnya.

TCP [2] : "Reflection"Onde histórias criam vida. Descubra agora