Beberapa menit pun berlalu. Milo masih tak juga melakukan tanda-tanda kehidupan selain bernapas. Bahkan pelukan yang biasanya akan dibalas oleh cowok itu pun tak dia lakukan. Tubuh Milo melemas, tatapannya kosong, dan bibirnya membentuk garis lurus. Milo sudah seperti tak memiliki hasrat hidup.
"Bang, Sheren nyanyiin lagu ya?" tawar Sheren yang dibalas anggukan pelan selang beberapa detik. Sheren menggigit bibirnya, menahan tangisan kembali meluber dari matanya. Cewek itu bangkit dari adegan memeluk abangnya. Dia kini menyentuh pipi Milo dan mengelusnya lembut. Mata Sheren terpejam sejenak, menarik napas kemudian mengeluarkannya perlahan sebelum lantunan lagu dia nyanyikan. Lagu yang akan selalu membuat Milo tenang di saat seperti ini.
"I remember tears streaming down your face when I said, 'I'll never let you go'. When all those shadows almost killed your light. I remember you said, 'Don't leave me here alone.' But, all that's dead and gone and passed tonight."
Kelopak mata Sheren kini terbuka sebelum dia melanjutkan bait lagunya. Jemarinya yang berada di atas pipi abangnya itu bergerak halus, memberikan pernyataan bahwa dia akan selalu ada di sisinya. "Just close your eyes, the sun is going down. You'll be alright, no one can hurt you now. Come morning light, you and I'll be safe and sound."
Bisa Sheren rasakan jemarinya yang basah akan air mata. Senyuman kecil dia sunggingkan beriringan dengan sebutir air mata miliknya yang meluruh. Milo menangis dan ini jauh lebih baik dibandingkan seperti makhluk tak bernyawa tadi. Cewek itu pun kembali melanjutkan nyanyiannya, bersenandung hingga Milo benar-benar tertidur kembali dengan tenang. Dan, saat deru napas ringan nan teratur itu terdengar, Sheren menghentikan nyanyiannya. Manik mata coklatnya yang serupa dengan Milo memandang sosok abangnya yang tertidur pulas seperti tanpa beban. Jemari miliknya ia pergunakan kembali untuk mengelus pipi abangnya.
"Sheren akan selalu di sini sama Abang jadi Abang nggak perlu khawatir. Ketika semua orang pergi, ketika semua orang berbisik, hanya Sheren yang akan terus berdiri di sisi Abang dan berkata sekencang-kencangnya sampai bisikan itu nggak terdengar lagi," ujarnya tepat di depan telinga kanan Milo lalu mencium kening abangnya lama dan kembali tidur di kamarnya.
***
Hening dan hangat. Ini yang bisa Milo deskripsikan untuk suasana yang dia dapat saat ini. Udara sejuk dan terasa nyaman menyentuh pori-pori kulit miliknya seakan mengajak untuk kembali masuk ke dunia mimpi. Namun, sinar yang berasal dari jendela kamar yang terbuka itu memaksa Milo untuk bangun dari kegiatan tidurnya. Cowok itu menyipitkan matanya sejenak, menetralisir cahaya yang tiba-tiba berbondong-bondong masuk menyilaukan matanya.
"Woah, akhirnya bangun juga."
Masih dengan mata menyipitnya, ia menoleh. "She ... ren?"
"Ah, suara lo masih serak rupanya. Nih, gue bawain air putih," ucap cewek itu sambil membawa masuk segelas air putih ke dalam kamar Milo. Milo yang sudah membuka sempurna kedua matanya, menyambut segelas air putih itu dengan senyuman lebar. Ia pun kemudian meminum air putih tersebut. Rasa segar kini mendominasi seluruh jengkal rongga mulutnya hingga ke kerongkongan.
Sheren mengambil alih gelas yang telah kosong tersebut kemudian ditaruhnya di atas nakas. Ia kini duduk di sebelah Milo yang sudah terduduk menyender ke headboard tempat tidur. "What do you feel now?"
Sebuah senyuman kecut tersungging di bibir cowok itu. "Better."
"Sekarang jam sembilan pagi. Gue udah bilang ke group chat temen-temen lo kalau lo lagi sakit sekarang. Gue juga bilang kalau lo demam, tapi emang sempet demam, sih. Jam lima pagi gitu suhu tubuh lo tiba-tiba panas."
YOU ARE READING
TCP [2] : "Reflection"
Teen FictionMasa SMA Milo awalnya seperti yang dia rencanakan. Datang pagi, menegur Citra dan Jati yang akan selalu meramaikan kelas dengan debat tak mutu, duduk di kursi kedua dari depan, belajar dengan giat, menuruti segala perintah guru, berkumpul dengan lim...
Reflection - Lima
Start from the beginning
![TCP [2] : "Reflection"](https://img.wattpad.com/cover/61424125-64-k376165.jpg)