Three

1.2K 85 1
                                    


Hyera membawa barang hasil belanjanya dengan menggerutu. Gadis itu memaki dirinya sendiri karena memarkir mobil yang terlalu jauh dari tempatnya berbelanja. Dan juga sebenarnya ia sedikit menyesal karena tabungannya hampir saja terkuras habis untuk membeli barang-barang tersebut. Yah walaupun menurut Hyera kata 'terkuras habis' itu adalah tabungan yang hanya tinggal tiga perempatnya saja. Dalam hati dia tertawa, apa mungkin Hyera mampu menghabiskan tabungannya hanya untuk berbelanja. Dia seorang direktur utama diperusahaannya dan jangan lupakan ayahnya yang masih mengurus cabang di New York. Walaupun gadis itu sudah dewasa dan mampu menghasilkan uang sendiri, ayah Hyera tidak pernah melepas tanggung jawabnya untuk memberi gadis itu 'uang saku' dengan nominal yang fantastis. Dan satu lagi, Choi Siwon. Walaupun laki-laki itu belum menikahi Hyera, ia juga mengirimkan beberapa ribu won ke rekening Hyera. Betapa beruntungnya kehidupan gadis itu.

Hyera menoleh kebelakang karena ia merasa ada yang mengikutinya. Sejak dia keluar dari butik terakhir tadi, ia merasa seseorang sedang mengawasinya. Namun ketika Hyera melongok untuk mencari seseorang itu, ia tidak melihat apapun selain orang-orang yang sibuk berlalu lalang. Gadis itu berjalan dengan cepat menuju mobil yang hanya berjarak beberapa meter darinya. Kemudian bernafas lega ketika ia sudah berada dalam mobil. Hyera melajukan mobilnya melalui kawasan yang sudah tidak asing lagi baginya, dan menepikan mobilnya didepan sebuah bangunan yang menjulang tinggi. Ia sedang berperang dengan hati dan logikanya. Apakah ia harus masuk kedalam bangunan itu atau tidak. Akhirnya setelah beberapa menit berlalu dan digunakan gadis itu hanya untuk merenung didalam mobil ia memutuskan untuk turun dan masuk kedalam. Hyera mendesis ketika beberapa orang memandangnya dengan terang-terangan. Ya, siapapun tahu bahwa gadis itu dulu adalah mantan tunangan bosnya. Namun orang-orang itu tidak menyangka jika Hyera akan kembali berkunjung setelah insiden itu.

Hyera yang memang memiliki sikap acuh, tidak perduli dengan tatapan orang-orang itu. Dia berjalan menuju resepsionist dan bertanya pada gadis cantik berambut pirang didepannya.

"Apa Cho sajangnim ada?" Gadis itu bertanya tanpa melepaskan kacamatanya dan tentu saja hal itu mengundang perhatian sang resepsionist. Dengan senyum terpaksa, gadis berambut pirang tadi membuat panggilan dengan sekretaris direktur.

"Tuan Cho masih ada rapat penting." Ucap resepsionist itu dengan singkat dan datar.

Hyera mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian beranjak pergi dari lobi, keluar menuju mobilnya. Ia masuk kedalam bangku belakang dan memilih salah satu dari pakaian yang baru saja dibelinya. Gadis itu tersenyum dan keluar dari mobilnya dan masuk kembali kedalam bangunan tersebut. Hyera sudah hafal dengan denah dari kantor itu. Walaupun ia sudah berhenti mengunjunginya sejak tiga tahun yang lalu, namun gedung itu masih sama tidak ada yang berubah. Hanya saja, Jang Mi Ra yang dulu adalah resepsionist sekaligus teman baiknya tidak lagi bekerja ditempat itu. Ia malah menemukan gadis berambut pirang dengan dandanan yang cukup menor berada dibalik meja resepsionist.

Hyera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih sopan, karena dalam otak cantiknya. Ia telah merencanakan sesuatu. diamatinya bayangan yang terpantul dari cermin didalam toilet kemudian tersenyum puas ketika penampilannya telah sempurna. Gadis itu mengenakan denim dengan blouse berwarna biru muda. Tak lupa rambut yang tadinya ia kuncir kuda dilepas dan ia rapikan sedikit. Polesan lipstick berwarna peach dan bedak semakin menyempurnakan penampilannya. Gadis itu keluar dari toilet dan menunggu dilobi.

Suasana lobi yang masih sama seperti dua jam yang lalu akhirnya membuat Hyera bosan. Hari ini saja ia sudah menghabiskan 3 gelas moccha. Satu gelas bersama Donghae dan dua gelas untuk menunggu Kyuhyun. Merasa sudah terlalu lama ia menunggu, gadis itu beranjak dari tempat duduknya kemudian pergi keluar. Hari masih sore, semburat warna jingga yang menghiasi langit Seoul membuat kota itu semakin terlihat indah. Hyera melajukan mobilnya dengan pelan, ia juga ingin menikmati langit sore. Dia tiba dibasement apartemen beberapa menit kemudian.

Love Obsession [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang