Magical World

bagian 9: perang(1)

Author POV

"Argh!!!" erangan beberapa prajurit Magical World setelah kepalanya ditebas oleh pedang Darkmice.

"hmmm... Kemana Mikuru itu ya?"

"hai Kamelia! Aku akan membunuhmu sekarang!"

"tidak kaulah yang akan mati, Kakak!"

Mereka pun mulai menyerang menggunakan sihir mereka.

" white light attacker!" kata Ratu Magical World.

''magic decision- life!!"

Mereka menggunakan tenaga mereka sebanyak yang mereka bisa dan akhirnya...

Crotttt...

Pedang Ratu Kegelapan pun ditujukan ke Jantung Ratu Magical World.

"hmmm... Ahk... A-a-ku-akan m-enda-pat Lucy kembali" itulah kata ratu.

"tak akan." kata Ratu kegelapan sambil melepaskan pedangnya dari tubuh Ratu Magical World.

Dengan dilepaskannya pedang itu, Ratu pun terjatuh ke tanah sambil tidur untuk selamanya-lamanya...

"mmmphh Ratu itu sudah mati rupanya... Akh... B-bukannya itu bibiku?"

Semua prajurit Magical World pun menganga ketika Ratu mereka terjatuh
Ke tanah.

Tak mungkin- batin Jina.

Dengan kurangnya konsentrasi para prajurit, banyak yang akhirnya juga mati karena
Kepalanya dan badannya yang sudah ditebas.

Hanya Miku dan Jinalah yang selamat beserta 25 prajurit elit lainnya.

Zrrrttttt.... Suara petir Jina yang merambat ke 1.000 arah...

"argh... Ukh... Aaaaah..." suara desahan prajurit Dark Side yg mendapat serangan dari petir Jina.

"dan... Ini untukmu!" Kata Miku dan Jina dengan menggabungkan elemen mereka jadi satu dan diarahkan untuk Ratu kegelapan.
                                                                       dengan cekatan Ratu itu melewati setiap serangan mereka

"dengan inii berakhirlah kau!!!" suara seseorang prajurit elit yang melempar bumerang. 1/8 prajurit Dark Side sudah mati dibuatnya...

Crot.... Suara bumerang yang memisahkan kepala Ratu dengan badannya...

"akh." katanya.

"Wah itu bagus kan Petrice?" kata Darkmice.

"a-apa maksudmu?" Kata petrice sedikit terbata-bata.

"kau juga akan kubuat begitu!!!" kata Darkmice.

"hyaaaaaaaaaa....."katanya lanjut.

Crot...

"good Bye, petrice!"

Dengan kata itu Petrice pun mati.

To be continue...