Part 2

985 111 52
                                    

Hujan terus mengguyur kota Seoul sejak pagi. Jinhwan tampak duduk melamun dirumahnya sendiri sambil meyesap teh hangat yang baru saja ia buat. Disaat-saat seperti ini ia tak bisa melepas fikirannya dari sosok Junhoe.

Bergelung didalam selimut tebal seorang diri bukan suatu hal yang bagus menurut Jinhwan. Belum hangat jika sosok Junhoe belum ikut bergelung didalamnya dan memeluknya dari belakang.

"Hahh.." Jinhwan mendesah malas. Menciptakan kepulan asap yang keluar dari mulutnya karena udara hari itu bisa terbilang cukup dingin, sangat dingin malah.

Sebenarnya Jinhwan merasa agak pusing sekarang. Namun ia alihkan perasaannya itu dengan meraih ponselnya dengan gerakan malas.

Semua yang Jinhwan perbuat hari itu ia lakukan dengan malas. Mungkin Jinhwan akan malas hidup juga jika Junhoe tak menghiraukannya sehari saja.
Ugh, jangan sampai.
Bukankah hidup itu sangat berharga?

Jinhwan mengetik sebuah pesan untuk orang yang ia cintai.

To : My Heart

'Jun. Aku kedinginan~'

Bahkan Jinhwan sama sekali tak memikirkan akibat dari kecerobohannya. Mengirim pesan singkat yang terkesan manja untuk Junhoe.

Jika Yunhyeong, adiknya, istri sah dari Junhoe yang membaca, bagaimana?

Untung Junhoe bukan orang yang ceroboh seperti Jinhwan. Ia tak akan membiarkan Yunhyeong menyentuh ponselnya sekalipun.

Junhoe meraih ponselnya yang ia taruh dibawah bantal saat ia merasakan adanya getaran disana. Ia hanya melakukan gerakan pelan saat menyadari kalau 'istri' nya masih tertidur dalam posisi memeluknya. Bahkan lengan kanannya sudah terasa pegal karena Yunhyeong jadikan bantal semalaman.

Junhoe membaca pesan masuk tersebut.

From : My Love

'Jun, Aku kedinginan~'

Junhoe tersenyum kecil saat membayangkan betapa lucunya
Jinhwan jika ia mengatakan kalimat itu secara langsung padanya.

Junhoe membalas pesan Jinhwan.

To : My Love

'Sabar ya sayang. Nanti malam aku kesana untuk menghangatkanmu'

Junhoe tersenyum lagi sambil menunggu balasan dari Jinhwan. Setelah selang waktu sekitar dua menit, balasan yang ditunggu Junhoe akhirnya muncul.

From : My Love

'Aku kedinginannya sekarang~. Uh... :/ '

Junhoe benar-benar tak bisa menahan senyumannya saat itu. Junhoe mengetik sebuah kalimat lagi.

To : My Love

'Baiklah. Tunggu aku ;) '

Kemudian menekan tombol send dilayar datar ponselnya. Junhoe melirik Yunhyeong yang masih terlelap disampingnya. Sepertinya udara yang dingin membuat Yunhyeong enggan bangkit dari tidurnya yang nyaman.

Setelah menghela nafas sejenak, Junhoe kemudian mulai menggeser tubuh Yunhyeong dengan gerakan pelan dan terkesan sangat berhati-hati. Ia tak ingin membangunkan Yunhyeong. Biarlah nanti Yunhyeong membaca pesan yang ditinggalkannya melalui secarik kertas.

Junhoe mengecup kening Yunhyeong sekilas, kemudian bergegas kekamar mandi guna menyegarkan tubuhnya dengan air hangat.

Tujuan setelahnya adalah, pergi kerumah Jinhwan, yang sebenarnya rumah 'istri' nya juga, Yunhyeong.

Junhoe sudah lengkap dengan setelan kemeja putih dan jeans abu-abunya. Ia juga tak lupa menggunakan jaket tebal untuk mengusir hawa dingin yang begitu menusuk hingga ketulang.
.
.
.
Junhoe kini tengah berdiri dipintu rumah Jinhwan. Menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu karena ia sudah memencet bell sekitar dua kali.

Wait Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang