#2

2.2K 309 32
                                    

[ON]

Sial bagi Youngji hari besok deadline semua artikel dan lusa harus sudah selesai proses editing dan siap cetak. Namun, berita mengenai Film baru besutan sutradara muda Jackson Wang belum nampak titik terangnya. Sebagai redaktur pelaksana tentunya ia harus memastikan kolom yang menjadi tanggung jawabnya berisi berita menarik dan berkualitas.

"Ahhhhhh frustasi kalau udah gini. Kamu udah coba hubungin rumah produksinya kan?" Tanya Youngji pada tim reporter berita tersebut.

"Sudah Bu, malah sampai kita dikira sasaeng loh ngehubungin terus." Jawab salah satu reporter.

"Yaudah biar aku aja yang beresin ini. Fotografer stand by ya. " ujar Youngji.

"Siap bu, ga niat ganti preview film lain aja Bu?" Tanya reporter .

"Ngga, filmnya ini ditunggu banget. Harus bisa interview langsung sutradaranya. Tapi itu urusan aku, sekarang cuma perlu standby aja fotografer seorang. Terus yang lain kerjain job desknya kalau udah selesai bisa pulang." Papar Youngji. Tipikal bos ambisius namun baik hati. Karena kegigihannya lah ia dengan cepat meriah posisi redaktur pelaksana.

Argghhhh Jackson Wang Jackson Wang! Tunggu aja pasti preview filmnya bakalan masuk edisi ini. Batin Youngji.

"Eh kamu pulang aja udah larut. Biar saya bawa kamera aja." Ujar Youngji.

"Tapi Bu."

"Ga ada tapi. Biar saya yang ngejar sutradara ini." Kata Youngji memotong ucapan samg fotografer.

Akhirnya pun Youngji terpaksa pulang karena Jackson Wang sutradara palong terkenal saat ini itu menghilang bagai ditelan bumi.

00.06 AM

Bahkan hari sudah berganti sementara Youngji masih mengenalan baju yang kemarin ia gunakan. Parkiran apartemen dibagian basement ini pun sudah sepi. Sepertinya orang - orang tengah terlelap sedangkan Youngji , ia takkan bisa terlelap sebelum buruannya kena.
Youngji berjalan dengan santai menuju lift. Dia bukanlah gadis penakut seperti Nayeon. Dalam keadaan tengah malam dan sepi seperti ini pun nyali youngji masih tebal.

"Miss jangan ditutup dulu liftnya." Teriak seorang cowok. Ia berjalan ke arah Youngji dengan Hoodie Hitam dan topi hitam bertuliskan WANG warna perak. Youngji tahu betul siapa lelaki itu.

"Lantai berapa?" Tanya Mr. Wang. sambil ia menekan lantai yang menjadi tujuannya.

"Tujuh belas." Jawab Youngji singkat.

"Wah berarti kamu tetangga baru. Salam kenal aku Jackson Wang. namamu siapa miss? " Ujar Jackson. Gotcha inilah pria yang dicari Youngji saat ini.

"Iya. Aku Youngji." lagi Youngji jawab singkat.

"Kok kamu baru pulang lewat tengah malam gini Youngji." Kata Jackson. Memang jiwa player pria satu ini tidak dapat dikendalikan.

"Aku baru pulang kerja. Biasa ada hal mandek jadi lembur." Jawab Youngji mengarahkan pembicaan ke jalur yang ia inginkan, sedangkan Jackson merasa bahwa perempuan yang ditemuinya saat ini jauh lebih ramah dari perempuan sore tadi.

"Kerja dimana sampai semalam ini?" Tanya Jackson lagi. Ia akan sangat asyik diajak bicara jika saja Youngji tidak sedang kesal terhadap sikap Jackson yang menolak interview majalah dan menyulitkannya saat ini.

"Redaktur pelaksaan majalah. Aku mau wawancara sutradara gitu tapi ga kasih kabar. Parahnya home production tempat dia kerja baru tadi sore bilang dia lagi di luar negeri. Taunya orangnya lagi se lift sama aku. Padahal besok deadline. Kalau ga mepet konfirmasi mungkin aku ga akan pulang semalam ini." Papar Youngji. Itulah salah satu ketebalan nyali Youngji yang jarang dimiliki orang lain.

Hold Your Hand ✔Where stories live. Discover now