2. He's my New Friend-Maisha

24.8K 1.8K 122
                                    

Selama mengikuti pelajaran di dalam kelas, aku tidak bisa berkonsentrasi sama sekali karena Saga juga duduk di kelas ini bersama ku.

Dia sama seperti ku, memperhatikan Guru menjelaskan mengenai Pelajaran yang diberikan, juga sedikitpun tidak beralih melihat ke arahku.

Kami sama-sama serius.

Tapi bedanya jika aku nampak di depan semua orang, dia tidak terlihat sama sekali.

Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya apakah aku saja yang mampu melihatnya.

Apakah orang lain tidak bisa melihatnya seperti aku melihatnya sekarang ini.

Jangan-jangan aku memiliki Indra ke enam?

Ah entahlah aku tidak tahu.

"Maisha, tolong kerjakan soal yang ada di depan."

Ibu Fanti, Guru Fisika-ku menyuruhku untuk mengerjakan Soal yang ada di Papan Tulis.

Aku pun bangkit dari tempat duduk ku dan berjalan ke depan.

Ku ambil Spidol besar milik Ibu Fanti yang ada di Meja.

Soal yang diberikan oleh Ibu Fanti adalah Soal mengenai Penghitungan Kalor. 

Yang sudah-sudah ku pelajari jika dalam Penghitungan Kalor yang dibutuhkan, rumus yang digunakan adalah Massa benda dikali kalor jenis.

Setelah menemukan hasilnya baru dikali kan perubahan Suhu Akhir dikurangi Suhu Awal.

"Sudah Bu, Jawabannya adalah Lima Puluh."

Ku ulurkan Spidol yang ku pegang kepada Ibu Fanti.

Beliau memeriksa pekerjaanku dan kemudian menyuruh ku untuk duduk kembali.

"Good Job, Maisha. Kamu selalu bisa menangkap pelajaran yang Ibu berikan." ujar Ibu Fanti kepadaku.

"Terima kasih Bu Fanti."

Di sebelah ku, Saga memutar Kepala nya ke arah.ku.

Ia tersenyum simpul dan terkesan sangat dingin.

Wajahnya yang memucat itu sebenarnya selalu membuatku takut.

Andai aku bisa menyentuh Tubuhnya, pasti serasa aku menyentuh Es di Kutub Utara.

Belum lagi tatapannya yang dingin itu, nyaris membuatku lupa bernapas.

Hhh, seram sekali.

Bel Sekolah pun sudah berdering, sekarang waktu nya aku untuk beristirahat.

Aku pun keluar dari kelas untuk menuju Kantin karena Otak ku sedari tadi sudar memikirkan semangkuk Baso.

Seperti nya itu nikmat sekali.

"Maisha, kamu mau kemana?"

Ck, aku hampir melupakan Saga yang pasti mengikutiku dari belakang.

Kini ia berjalan bersisihan denganku menuju Kantin.

Kadang kehadirannya membuatku merasa aneh.

Disaat orang lain melihatku sendiri, aku merasa selalu tidak sendiri karena dia mengajakku berbicara.

Kadang teman-teman ku menaruh curiga kepadaku yang selalu mereka dapati seperti orang gila, berbicar sendiri.

Mereka saja tidak tahu jika ada Saga yang berada di dekat ku.

"Kantin." jawab ku singkat.

"Mau makan?"

"Iya, Perut ku lapar sekali."

Handsome Ghost (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang