Prolog

3.3K 229 19
                                    

Junhoe menghela nafas panjang. Jantungnya perlahan mulai berdetak kencang melebihi dentingan waktu ketika kedua ekor matanya menatap sebuah tulisan yang terpajang indah diatas sebuah pintu masuk.

Black Bar

Tidak main-main gugupnya. Bahkan ia betah duduk selama lebih dari dua puluh menit didalam mobilnya yang sudah terpakir rapi. Duduk diam ditemani kebisingan samar yang tercipta dari dalam bar yang tertutup rapat.

Hanya kerlap-kerlip lampu disco yang senantiasa menyelip diantara celah-celah ventilasi varian gedung.

Junhoe masih menimbang-nimbang tentang apa yang sebaiknya ia lakukan.
Masuk atau tidak.

Sebenarnya berat ke tidak, tapi ketika ia kuatkan diri sekali lagi untuk memandang gambar diri seorang lelaki di kertas foto yang ia selip disaku kemejanya, Junhoe pun tersenyum dengan sendirinya.

Bahkan detak jantung menggilanya perlahan mulai mereda seiring dengan timbulnya senyuman itu.

It's magic
.
.
.
"Silahkan masuk tuan".

Junhoe membungkuk sedikit kearah seorang lelaki tinggi yang menyambutnya dipintu masuk bagian dalam bar.

Kemudian ia melangkahkan kaki dalam tempo sedang menuju ke sebuah sofa mini kemudian duduk disana.

Junhoe meraih ponselnya lalu mengetik sebuah pesan singkat, dan mengirimnya keseorang teman.

"Ah, aku benar-benar gugup Kim. Apa yang harus kulakukan?"

Sembari menunggu balasan, Junhoe menyempatkan diri untuk memesan minuman sambil memperhatikan orang-orang disekelilingnya.

Benar-benar 'khusus laki-laki'.

Sejauh mata memandang, tak satupun Junhoe melihat manusia yang memiliki 'dada' disana.

Drrt.

Ponsel Junhoe bergetar dan ia segera membukanya dengan tidak sabar.

"Selangkah lagi. Jangan sia-siakan kesempatan ini Jun. Cepat hubungi dia. Kau masih menyimpan nomornya kan?"

"Masih"

"Oke. Fighting".

Mendesah sekali, Junhoe menimang-nimang ponselnya sebentar. Beberapa menit setelahnya ia mulai mencari kontak dengan ID 'KJH' lalu menekan tombol call disana.

Selagi menunggu panggilannya dijawab, Junhoe mulai mempersiapkan mentalnya. Tanpa sadar ia menggigit bibir.

"Hallo?"

Dug.

Dug.

Dug.

Detak jantung Junhoe berdegup keras.

"Ini siapa?"

"H_Halo?"

"Apa ini Goo Junhoe?"

Junhoe tidak tahu harus menjawab apa, selain kata 'Ya' yang keluar dari bibirnya.

Sebab, desiran halus yang menyenangkan tiba-tiba saja menyapa seluruh tubuhnya tepat ketika suara itu menyebut namanya dengan begitu lembut.

"Kau dimana?"

"Sudah di bar."

"Kemarilah, aku dilantai atas. Kamar no 31".

"Uh_O_oke"
.
.
.
Gmana...???
Yang minta Junhwan 'naena(?)' ikonsenpai macchiatotea fujobaby , disini nih.😂😂
Mau...???😁😁😂

Kalo mau
Vote n Komen yah pendapatnya.. 😘😘😘😘

Kalo peminatnya banyak, part 1 siap meluncur.. 😁😁😁

Daaaaannnnn spesial tag buat truee26 karena dah nemuin kutang di ff Difiding Distance. #plak
😁😁😁😄😄😄😂😂😂

Love Sometimes Strange (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang