[21] Who Are You?

929 49 7
                                    

Angin musim panas menerbangkan helaian-helaian rambut indah milik gadis itu. Mungkin orang-orang akan mengeluh tentang betapa panasnya suhu di musim panas. Tapi gadis itu lain. Dia suka musim panas. Karena itu mengingatkannya pada pria itu. Pria bersurai hitam dan bermata hazel.

Seseorang mendekapnya dari belakang, "Sedang memikirkan apa, cherry?" Bisikannya sangat lembut. Membuat sang gadis memejamkan matanya.

"Bukan apa-apa." Gadis itu menjawab dengan nada tak kalah lembut.

Seseorang yang mendekapnya itu tersenyum. Dia menenggelamkan wajahnya pada leher gadis itu. Mencium aroma memabukkan yang menguar dari tubuh gadis- nya.

"Akhir-akhir ini kau seakan berbeda, cherry. Kenapa kau seakan sedang menjauhiku?" Pria itu mengecup pundak sang gadis dengan khawatir.

Tubuh gadis itu menegang. Tapi sedetik kemudian, gadis itu kembali merilekskan tubuhnya.

"Apa yang menbuatmu berfikir demikian?"tanya gadis itu.

"Entahlah. Aku merasakan sebuah firasat buruk."

"Firasat apa itu?"

"Aku merasa bahwa suatu saat kau akan pergi dan aku berubah menjadi sesuatu yang lain."

Gadis itu memejamkan matanya. Berusaha menekan kepedihan yang membuncah di dadanya. Tanpa sadar, setetes air mata jatuh ke tangan pria yang memeluknya.

Pria itu segera memutar tubuh sang gadis dan menghapus air mata yang mulai keluar dari sepasang mata gadisnya, "Ada apa, cherry?"

Kau memang akan berubah dan aku memang akan pergi, Lu.

Gadis itu tak dapat menjawab pertanyaan dari sang pria. Dia hanya bisa memeluk pria itu sembari terus terisak.

Pria bersurai hitam itu menghela nafasnya. Mencoba mengerti sang gadis yang tengah terisak di dada bidangnya, "Mungkin kau memang belum siap bercerita."

-1004-

Luhan mengusap wajahnya dengan kasar. Banyak sekali pemikiran yang berseliweran dipikirannya. Belum lagi beberapa kelompok rogue-sialan-yang mencoba untuk memberontak.

"Alpha,"hormat Arnold.

Luhan menoleh tanpa minta. Arnold membuka berkasnya dan menunjuk kan tumpukan kertas itu pada Luhan.

"Penjaga di timur berkata melaporkan penyerangan rogue yang terjadi semakin sering." Arnold merasa sedikit simpati pada kondisi alpha nya. Apalagi saat ini muka alpha nya terlihat pucat.

"Anda baik-baik saja, alpha?"tanya Arnold ketika Luhan memegangi dahinya.

Luhan hanya acuh. Ia masih sibuk memandangi berkasnya. "Aku baik-baik saja. Fokus saja pada tugasmu."

Arnold mengangguk hormat dan memilih untuk keluar ruangan. Membiarkan alpha nya sendiri di dalam ruangan.

Setelah Arnold keluar, Luhan berhenti memandangi berkasnya. Ia tidak bisa fokus. Dia tak bisa berhenti memikirkan Charon dan sekarang kepalanya terasa pening. Dia sudah mengecek suhu tubuhnya dan ia merasa tidak dalam kondisi baik.

"Tidak mungkin aku sakit kan?" Luhan tersenyum mengejek. Dia menyingkirkan berkasnya dan memilih memejamkan matanya yang terasa berat.

Entah sadar atau tidak, ia melihat seseorang yang sangat mirip dengannya tengah menyeringai dengan kejam.

"Kau memang sakit. Dan aku bisa leluasa mengendalikan tubuh mu." Sosok itu berkata dengan nada sinis dan meremehkan.

"Kau siapa?"tanya Luhan dengan bingung. Ia berusaha terjaga, namun pening itu terasa begitu menyiksanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel [Into Your World] (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang