Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Wenda yang sudah di hias lampu berwarna warni menambah kesan glamor di ulang tahun Wenda kali ini. El menggandeng tangan Saras, hampir semua orang disana terpana dengan kedatangan mereka berdua. Apalagi para perempuan disana menatap El bagaikan mangsa mereka. Saras mengeratkan pegangan tangan nya di lengan El. Menyatakan dengan tegas bahwa laki-laki di sampingnya adalah miliknya. Dengan senyum mengembang Saras dan El menghampiri Wenda yang sedang tertawa bersama Maria
"Happy Birthday Wenda ! Cie yang udah umur 24. Makin tua deh" Saras memeluk Wenda. Wenda tersenyum dalam pelukan Saras
"Terima kasih Saras dan aku tidak tua" jawab Wenda
Saras melepaskan pelukannya dan memberikan kado kepada Wenda
"Selamat ulang tahun Wenda" kali ini El yang mengucapkan
Wenda tersenyum lembut memeluk El tanpa peringatan. Hampir saja mereka jatuh terjerebab di lantai tapi ternyata El masih punya keseimbangan yang bagus
"Terima kasih El" Wenda masih memeluk El sedangkan El tidak membalas pelukan Wenda. El menjaga perasaan Saras
Teman-teman Saras memang memanggil Niel dengan panggilan El sama seperti Saras. Khusus di kantor saja mereka memanggil El dengan panggilan formal
"EHEM !" Rio berdeham membuat Wenda kaget dan melepaskan pelukannya dengan El. Sedangkan El hanya tersenyum
"Selamat malam El" ucap Rio
"Malam juga Rio" balas El sopan
Saras menggenggam tangan El dengan erat. Maria yang melihat itu menaikan sebelah alisnya
"Kau tidak sedang menyebrang, Saras. El tidak akan tertabrak mobil disini" Maria melirik Saras
Saras membalas lirikan Maria "Biarkan saja. Aku ini yang menggandeng El. Lagian kemana si David sampai tidak sempat menemanimu malam ini?"
"Dia selalu sibuk dengan pekerjaannya" Maria menunduk
"Cup cup cup jangan nangis gitu. Kasian nanti rumahnya Wenda kebanjiran" Saras menepuk puncak kepala Maria
"Menyebalkan kau Saras !" Maria menatap tajam Saras
Sedangkan Saras hanya tertawa melihat wajah kesal Maria. El ikut tersenyum melihat wajah ceria Saras
Acara inti pesta Wenda pun di mulai. Wenda meniup lilinnya. Potongan kue pertama di berikan kepada Rio sang kekasih. Saras menyandarkan kepalanya ke bahu kiri El. El menoleh dan tersenyum membawa tangan kirinya memeluk pundak Saras
Saras sedang duduk bersama dengan El menikmati makanan yang sudah di sajikan Wenda. Maria sedang menelpon David, jadilah mereka hanya berdua
"Aku mau ke toilet dulu El" Saras berdiri merapikan dress nya
"Mau aku temenin?" ucap El
Saras menggeleng "Tidak usah kau tunggu disini ajah. Sebentar lagi Maria juga selesai"
"Yaudah aku tunggu sini"
Saras melenggang pergi menuju toilet. Saras sudah hafal letak ruangan di rumah Wenda. Ia sering menginap di rumah Wenda kalau sedang sumpek di rumah
El yang sedang sibuk dengan ponsel tidak sadar seseorang duduk di sampingnya
"El" suara di sampingnya membuat El kaget
"Renita" El masih tidak percaya perempuan di depannya berada di ulang tahun Wenda
"Kau mengenal Wenda?" tanya Renita lembut
El menjaga jarak dengan Renita. El tidak mau Saras melihatnya sedang bersama Renita. Saras sendiri sudah meminta El untuk menjauhi Renita. Ia tidak akan mengecewakan Saras
ESTÁ A LER
FUTURE HUSBAND
RomanceSaras yang jahil, buta akan yang namanya cinta Menurutnya jatuh cinta akan membuat dirinya jatuh kedalam jurang kesedihan Hingga pertemuannya dengan Niel mengubah hidupnya Bagaimana perasaan Saras setelah bertemu dengan Niel?? (Dilarang keras untuk...