Wall • 1

9 3 0
                                    

Seorang perempuan berpakaian sangat modis keluar dari pintu kedatangan dari Amerika . Perempuan itu tampak sangat senang dan bersemangat .

Zea's Pov

"Akhirnya sampe Jakarta ! "

Kenalin , aku Meraizzle Clazea Vellard . Panggil aja Zea , aku baru menginjakkan kakiku lagi di Jakarta setelah 10 tahun yang lalu . Aku punya kembaran namanya Zee dan yang aku tahu tentang hidup cuma satu yaitu penuh kepalsuan .

" Nona Zea ? Saya Udin . Mari saya antar . " Kata seorang laki - laki yang ku yakini orang suruhan orangtuaku .  

" Iya saya Zea pak , sebelumnya bisa tolong antarkan saya ke rumah sakit ? Saya dengar Zee masuk rumah sakit kemarin. "

" Tentu Nona "

• • •

" Sus , pasien yang bernama Meroizzle Lazee Vellard di rawat di kamar mana ya ? "

" Sebentar saya cek , Zee dikamar Nomor 216 bagian VIP dek " Kata suster itu

" Makasih sus "

Aku pun bergegas ke kamar yang di sebutkan suster itu dan melihat Zee terbaring disana dengan pandangan kosong  . Aku merasa kasihan pada adikku ini , dia sama sepertiku yang tidak pernah merasakan kasih sayang .

Perlahan aku masuk ke dalam kamarnya , aku dapat merasakan kekosongan di hatinya.

" Zee ? Aku tau apa yang kamu pikirkan . "

Aku seorang mind reader . Aku selalu di jauhin sejak kecil karena mereka menganggapku aneh. Adikku juga mempunyai kelebihan tapi berbeda denganku .

" Kak , apakah itu kau ? Aku pasti berhalusinasi lagi . " Kata Zee

" Tidak Zee kau tidak berhalusinasi dan aku kesini untuk membantumu untuk mengontrol kemampuan itu . Kau belum bisa mengontrolnya dan kekuatanmu itu dapat merasakan aura seseorang dan masa lalunya " jelasku

" Tapi kenapa gue kak ? Setiap gue bersentuhan sama orang kayak ada sesuatu gitu . Gue pusing kak , gue bingung dan gw gamau . " Kata Zee dengan nada emosi

Air mataku sudah tak bisa di tahan lagi , aku pun berlari keluar. Kalian pasti bingung kenapa kami seperti ini ? Aku juga tidak tahu kenapa kami di kasih kemampuan ini tapi kemampuan ini keren seperti yang kalian bayangkan . Semua ini seperti mimpi buruk , suara - suara terus berputar di kepalaku. Aku sudah dilatih oleh tanteku saat di Amerika tapi adikku belum . Aku sedih melihatnya menderita .

Aku pun berlari tanpa arah entah kemana .

• • •

Disisi lain rumah sakit , ada seorang laki - laki terbaring di tempat tidur seorang diri , ia adalah Willaxe Rexy Ernest . Rexy memang tak pernah mendapatkan kasih sayang orangtuanya . Ia selalu membuat kekonyolan agar di perhatikan tetapi nyatanya usahanya selalu gagal dan bahkan ia tak mempunyai teman karena ia selalu mencari masalah pada siapapun . Ia tak percaya teman karena ia masih takut tersakiti .

Ia tidak percaya yang namanya cinta . Katanya cinta itu cuma palsu , gak nyata . Memikirkannya saat ini saja membuatnya pusing , akhirnya ia memutuskan untuk jalan - jalan sebentar.

Tiba - tiba
Bruk

"Hey ! Jangan lari , minta maaf kek udah nabrak " Ucap Rexy

Rexy merasa kesal di tabrak begitu saja tanpa kata maaf .

Sedangkan Aku tidak memperdulikan cacian , makian yang aku dapat setelah menabrak banyak orang . Aku terus berlari dan sampai tujuannya di taman rumah sakit . Sepi.

" Ini , ga baik nangis lama lama "

Aku pun mendongakkan kepalanya dan mendapatkan sebuah sapu tangan dan seseorang yang ia tak kenal .

• • •

Kira - kira siapa ya ?
Hmm

Ini cerita ku yang ke 2 . Vote and comment ya :)

Wall Of Love Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu