Karena terlalu lelah menangis jaejoong akhirnya jatuh tertidur dan tepat tengah malam jaejoong terbangun karena merasa haus.
Jaejoong mencoba memutar knop pintu tapi sepertinya terkunci. Ayahnya pasti lupa membuka kuncinya atau mungkin sengaja.
entahlah jaejoong tidak tahu.
Jaejoong mencoba kembali memejamkam matanya namun tidak bisa, dia sudah tidak mengantuk lagi dan tenggorokannya pun terasa kering.
'Aku butuh minum'
Akhirnya jaejoong memutuskan keluar dari jendela, karena letak kamarnya berada di lantai dua jaejoong harus menggunakan selimut yang diikat tersambung menyerupai tali untuk dapat turun ke bawah, dia sudah sering melakukannya saat ayahnya mengurungnya seperti ini.
Setelah sampai dibawah jaejoong memutuskan keluar rumah, dia berjalan tanpa arah dengan kondisi yang menyedihkan. Baju yang lecek, rambut yang berantakan dan mata yang bengkak karena terlalu banyak menangis.
Jaejoong merogoh saku celananya dan menemukan beberapa lembar uang yang baru saja ia dapatkan dari hasil kerja part timenya. Jaejoong memilih untuk menghilangkan dahaganya dengan minum soju. Sekalian menghilangkan penat fikirnya.
Sudah beberapa botol soju jaejoong habiskan tampaknya wajahnya pun memerah menandakan ia sudah mabuk. Jaejoong meninggalkan kedai soju pinggir jalan tempat ia minum tadi dan mulai melangkah kembali tak tentu arah.
Hingga.......
TIIIINNNNNNNN
Sebuah mobil melaju dengan cepat kearah jaejoong namun jaejoong diam saja dan malah berdiri mematung ditengah jalan.
Ckiiittttt...
Mobil itu mengerem mendadak dan hampir saja beberapa centi lagi mobil itu menabrak jaejoong.
"YAAAKK... Kau ingin mati eoh ?" seorang namja keluar dari mobil dan segera menghampiri jaejoong.
"Hiikk.. Apa aku sudah mati ya ?" jaejoong menjawab dengan ngelantur menandakan dirinya sudah sangat mabuk.
"Aisshhh... Sial sekali aku, hampir saja aku menabrak orang mabuk"
"Hey, nona jika kau memang ingin bunuh diri, jangan libatkan aku"
Namja itu berkata dan kembali lagi kedalam mobil namun pandangan namja tadi masih tidak lepas memperhatikan kim jaejoong.
'Dia terlihat sangat mabuk tapi mau pergi kemana lagi dia , ahh kenapa aku memperdulikannya'
Namja tadi mulai melajukan kembali mobilnya dengan pelan dan kembali berhenti saat melihat jaejoong menuju gedung kosong yang sudah lama tidak digunakan.
'Mau apa dia ke gedung kosong'
Namja itu semakin tertarik memperhatikan jaejoong yang sekarang sudah berada di atap gedung kosong itu.
'Jangan - jangan dia ingin mencoba bunuh diri lagi'
Namja itu segera keluar dari mobilnya dan masuk kedalam gedung untuk mencegah jaejoong bunuh diri.
"Hah..hah yaakkk berhenti jangan kesana" dengan napas yang terengah-engah namja itu mencoba menahan tangan jaejoong yang berniat untuk terjun kebawah.
"Lepaskan aku" suara jaejoong terdengar serak.
Jaejoong mencoba memberontak dan melepaskan tangan namja yang mencekalnya namun kekuatan namja itu lebih kuat dan akhirnya jaejoong menyerah.
Jaejoong jatuh tak sadarkan diri dipelukan namja yang tak dikenalnya itu pertanda mabuknya sudah mencapai batas.
"Aiisshhh... Sial sekali aku hari ini, kenapa juga aku meski terlalu perduli pada urusan orang lain"
Namja itu menggerutu sambil menggendong jaejoong menuju mobilnya.
YOU ARE READING
it's not my fault
Fanfictionkisah perjuangan hidup seorang kim jaejoong. 'apakah aku bisa bahagia ?'
