# Doyoung

7.2K 625 10
                                    


"(y/n) sunbae!" seseorang dari arah belakang memanggil nama sang gadis yang sekarang tepat berjalan beriringan dengan Doyoung di koridor sekolah. Dapat dipastikan bahwa ia adalah seorang adik kelas karena ia menambahkan embel 'sunbae' pada nama sang gadis. Seketika mereka menghentikan langkah.

Gadis itu menoleh. Doyoung pun yang penasaran dengan pemilik suara itu juga ikut menolehkan kepalanya.

"Ya?" gadis itu berbalik dan tersenyum pada seorang anak laki-laki yang sedang berjalan menghampiri mereka,

"Annyeonghaseyo (y/n) sunbae, Doyoung sunbae," anak itu menunduk menyapa sunbaenya,

Anak itu sudah berada di depan sang gadis. Doyoung hanya memandang keduanya dengan malas, terutama pada sang adik kelas,

"Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan padaku hm?" tanya sang gadis dengan lembut pada anak itu, dan itu sukses membuat Doyoung terbakar.

Doyoung tahu bahwa gadis disebelahnya ini sangat sopan dan lembut pada siapapun. Dan itu salah satu dari sekian banyak 'inner' sang gadis yang membuat Doyoung menjadikannya sebagai kekasih.

Dan meskipun ia mengetahui bahwa itu memang sikap sang gadis, ia tetap saja tidak suka apabila orang lain juga mendapatkan tatapan lembut gadisnya. Doyoung jelas tidak menyukainya.

Doyoung memperhatikan apa yang akan dilakukan anak itu selanjutnya, anak itu terlihat gugup,

Dengan bergetar, anak itu menggapai sesuatu dari dalam saku celananya, lalu menyerahkannya pada gadis di sebelah Doyoung, dan ternyata itu...

"Ini surat untuk sunbae,"

Itu sepucuk surat, dengan amplop warna pink yang biasanya khas untuk- tunggu! Apa itu surat cinta?

Seketika Doyoung melebarkan matanya pada sang adik kelas, menatapnya dengan rinci dari atas sampai bawah tanpa ada yang tertinggal.

Anak itu merasa risih dengan tatapan Doyoung padanya, jadi ketika surat itu sudah berpindah tangan pada sang gadis, anak itu langsung berbalik arah dan berlari menjauhi keduanya, mungkin ia malu atau tidak enak dengan tatapan mata Doyoung yang seperti akan membunuhnya,

"Surat apa in- Hey!"

Gadis itu sempat meneriaki sang adik kelas yang sudah berlari meninggalkan mereka berdua, tetapi anak itu seperti tidak mendengarnya dan tetap berlari menjauh sampai menghilang di belokan koridor.

"Anak aneh," komentar Doyoung,

Sekarang gadis nya sedang sibuk dengan pemberian dari adik kelas mereka, ia terlihat penasaran.

"Doyoung-ah, aku penasaran dengan isinya," gumam sang gadis masih dengan berusaha membuka amplop,

"Ternyata fans-fansmu berani juga, padahal ada aku disini, apalagi ia juga menyapaku, wah,"

Sang gadis tidak mengubris perkataan Doyoung. Tetapi ia sudah sibuk membaca tulisan yang tertera di selembar kertas dari amplop.

Doyoung hanya memutar bola matanya malas, bahkan surat itu membuat gadisnya melupakan Doyoung.

"Doyoung-ah!" tiba-tiba gadisnya berseru, membuat Doyoung agak terkejut,

"Aigoo, kau membuatku kaget saja,"

"Hehe, mianhe..." cingir sang gadis, "soalnya Kata-kata di surat ini sangat manis kau tau,"

Doyoung tidak suka dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut sang gadis. Seorang Idola sekolah memang banyak yang menyukainya. Tidak jarang Doyoung mendapati surat-surat yang berhamburan jatuh dari loker gadisnya ketika ia membuka loker. Kemudian Doyoung yang akan membantu membereskannya. Padahal ia ingin membakar semua surat itu semuanya. Tetapi melihat sang gadis yang begitu antusias ingin membaca semuanya, jadilah ia membantu gadisnya membaca semuanya satu persatu.

Kadang Doyoung mengumpat apabila ia mendapati kalimat yang berlebihan pada surat-surat penggemar sang gadis. Tetapi gadisnya hanya terkekeh dan mengatakan, "itu hanya pendapat mereka, aku tidak terlalu memikirkannya, tetapi kalau itu kau yang mengatakannya langsung padaku itu akan selalu teringat olehku, kkk~" diikuti dengan kekehan renyah dari sang gadis,

Bagaimana bisa Doyoung tidak menyayangi gadis ini? Seketika senyum lima jari Doyoung terkembang mengingatnya,

Tapi tidak lama,

"Doyoung-ah, surat ini sangat puitis...", celetuk gadisnya sambil kembali membaca isi surat –yang sialan menurut Doyoung- itu.

Oke! Kesabaran Doyoung sudah habis, apalagi gadisnya yang tadi memuji surat sialan itu berhasil melunturkan senyum manis Doyoung. Dengan cepat Doyoung merebutnya dari tangan sang gadis dan melemparnya sembarang ke lantai koridor. Ia membuangnya.

"Kajja, kita ke kelas,"

Puas dengan yang dilakukannya pada surat itu, Doyoung segera meraih dan menggandeng tangan sang gadis, lalu menariknya pergi mengikuti langkahnya.

"Suratnya..."

"Biarkan saja, aku tidak suka,"

Doyoung sedang cemburu.

NCT FictionWhere stories live. Discover now