"shiero!! Eunha tidak mau, Eunha tetap akan memanggil eomma, bukan oppa!" Eunha menggeleng gelengkan kepalanya.

"Baiklah kalau itu maunya Eunha" akhirnya Taehyung menggalah dengan sebutan eomma pada dirinya. Toh dia juga tidak akan bertemu lagi dengan eunha setelah ini kan?. Jadi apa salahnya mengiyakan keinginan gadis kecil ini yang ternyata sedikit keras kepala menurutnya.

"Yeee.. Eunha sayang eomma" ucapnya riang dengan membalikkan badannya dan memeluk Taehyung yang masih memangkunya.

Taehyung tersenyum melihat tingkah Eunha. Entah mengapa ia merasa benar-benar memiliki seorang anak. Taehyung bahkan menetapkan hatinya untuk menyanyangi Eunha sepenuhnya mulai saat ini.

Tapi senyuman di wajahnya tiba-tiba luntur dan tergantikan dengan kesenduan, sendu karena ini hanya sekejap akan dirasakannya. Mengingat dirinya tidak punya tempat tinggal yang mengharuskannya berkelana dan mungkin tidak akan bertemu Eunha lagi.

"Eomma. Wae-yo..? Euljima-yo eomma" tangan mungil Eunha menangkup wajah Taehyung yang sendu.

"Tidak sayang, oppa tidak menangis" ucapnya dengan kembali mengusap lembut surai hitam Eunha.

"Tapi kenapa wajah eomma seperti itu".

"Oppa hanya senang bertemu dengan Eunha disini".

"Eunha juga senang bertemu dengan eomma disini" Eunha memeluk Taehyung, memegang ujung baju Taehyung begitu erat, seakan tidak ingin berpisah dari Taehyung.

"Eunha berapa tahun umurnya sayang, dan apa yang Eunha lakukan disini" Taehyung mengalihkan pandangannya melihat sekitar, berharap menemukan seseorang yang membawa Eunha ketaman.

"4 tahun. Eunha tadi menunggu jemputan disekolahan, tapi Eunha bosan karena appa terlalu lama menjemput Eunha, jadi Eunha kesini untuk bermain" Eunha turun dari pangkuan Taehyung, berdiri didepan Taehyung dengan memainkan jari-jari Taehyung yang besar dari jarinya, mempoutkan bibir mungilnya.

"Sekolah Eunha di mana?".

"Disebelah taman ini eomma, itu . .!!" Eunha menunjuk kearah bangunan sekolah. Taehyung benar-benar tidak tahu bahwa taman ini bersebelahan dengan sekolah kindergarten.

"Kalau begitu kita kembali kesekolah ya. Siapa tahu appa-nya Eunha sudah menunggu di sana" ucapnya dengan menggendong Eunha. Mendapati anggukan dari Eunha, ia pun melangkahkan kakinya menuju kindergarten bersama Eunha.

. . .

Taehyung menurunkan Eunha dari gendongannya secara perlahan, menggengam tangan mungil Eunha, melihat sekitar kindergarten yang sudah terlihat sangat sunyi.

"Apa Eunha melihat appa Eunha?".

"Tidak eomma. Eunha tidak melihat appa" Eunha menggeleng-gelengkan kepalanya. Taehyung masih menelusuri kindergarten dengan penglihatannya sekarang.

"Eunha-ya..." Taehyung mengalihkan pandanganya kesumber suara. Eunha melepas pegangan Taehyung dan berlari menuju sumber suara.

"Harabojie" teriak Eunha riang, dan memeluk pria paruh baya yang tadi memanggil Eunha.

"Apa Eunha sudah menunggu lama sayang" ucap pria paruh baya itu yang ternyata kakek-nya. Sang kakek pun mengusap lembut surai hitam Eunha.

"Eum" gumam Eunha mengiyakan.

"Tapi Eunha senang harabojie" Eunha menatap kakeknya dengan tatapan senang, senyum kelinci yang Taehyung suka masih terlihat jelas di wajah mungilnya Eunha.

"Senang kenapa sayang? Bukannya harabojie kelamaan menjemput Eunha" bingung sang kakek menatap cucunya.

"Senang karena Eunha bisa bertemu dengan eomma harabojie".

The Reason (KookV)Where stories live. Discover now