Prolog

274 17 4
                                    

--12 Tahun yang lalu--

Chibi Yuya yang saat itu sedang berada di dalam kamarnya, segera keluar karena mendengar suara ribut dari kamar sebelah, kamar orang tuanya. Ketika ia mengintip ke dalam kamar dari sedikit celah pintu yang terbuka, ternyata orang tua Yuya sedang melakukan 'itu'. Yuya menghela napas...

'Mereka melakukan 'itu' lagi ? Pintunya nggak di kunci lagi. Kalau begini terus, ke-inosenanku sebagai anak umur 5 tahun bisa hilang..' Yuya berpikir seperti itu sampai menepok jidatnya. Jangan salah ya.. walaupun chibi Yuya masih 5 tahun, ia sudah terlalu dewasa sampai mengetahui hal 'itu' gara-gara orang tuanya kerap melakukannya dan dipergoki oleh Yuya. Dia juga menanyakan tentang hal itu pada kakaknya.

'Hahh... bosan ah. Keluar jalan-jalan deh...'

................

"Ayo Dai-chan pakai bando ini. Kan kawaii !" kata ibu Daiki berteriak gemas sambil terus mencoba memakaikan bando pink kepada chibi Daiki. Sekarang Daiki sedang di dandani dengan dress pink juga pita di tangannya.

"Iya da !!! [nggak mau !!!]" teriak chibi Daiki kemudian kabur keluar rumah.

................

Chibi Yuya berjalan-jalan di sekitar taman sambil menundukkan kepala dan kedua tangan di kantong celananya. Tanpa sadar seseorang berlari ke arahnya.

................

Chibi Daiki terus berlari dari kejaran ibunya. Dia berlari sampai ke taman dan tanpa sadar ia berlari dan menabrak seorang anak.

BRUK !!

"Ah ! Ittai !!" Daiki terjerembab sedangkan seseorang itu tidak terjatuh. 

"Ah ! Gomen !! Apa aku membuatmu terjatuh ? Maaf yah..." kata anak itu sambil menarik kedua tangan Daiki dengan pelan untuk membantunya berdiri.

................

Chibi Yuya kaget dan terpukau melihat anak perempuan di depannya. Ia tampak imut dan lucu. Tiba-tiba ia tersadar...

"Ah ! Gomen !! Apa aku membuatmu terjatuh ? Maaf yah..." kata Yuya sambil membantu anak itu berdiri. Ia kemudian memegang dan menarik tangannya untuk membantunya berdiri dengan pelan-pelan.

'Woww.. tangannya halus sekali. Dan sungguh putih. Jari-jarinya juga lebih kecil dariku. Tangannya cantik juga...' pikir Yuya. Tapi yang lebih membuatnya terpukau adalah...

"Nggak apa-apa kok. Aku juga minta maaf, aku tidak melihatmu sedang berjalan di sini, jadi tertabrak deh..." kata anak itu sambil tertawa. Kemudian anak itu tersenyum tanda ia tak apa-apa.

Saat dia ketawa saja tadi sudah nampak imut. Apalagi saat dia senyum. Oh Tuhan !! Dia manis sekali !!

Chibi Yuya serasa seperti patung, tak bisa bergerak dari tempatnya, karena melihat malaikat di depannya sedang tersenyum dengan manis. Ia kemudian melihat kedua tangannya masih menggenggam kedua tangan anak manis itu. Dia mengumpulkan keberanian dan inilah yang terjadi selanjutnya :

Yuya menarik tangannya yang menggenggam kedua tangan anak itu kearahnya. Karena itu Yuya dapat mendekatkan wajahnya dengan anak itu. Kemudian ia mengecup bibir anak itu. Bentaran aja sih, cuma inosen kiss.

...................

Chibi Daiki sangat kaget dengan kejadian yang baru saja terjadi. 'Apa yang anak ini lakukan ?'. Saat Daiki masih sibuk berpikir dengan pikirannya sendiri, teriakan itu terdengar lagi...

"Dai-chan !! Di mana kau, my kawaii chibi !! Kau tidak bisa lari dari mama lho. Ingat ! Kalau kamu nggak menyerahkan diri sekarang ke mama, mama nggak beliin kamu lagi pocky lho !!!"

Daiki jadi ragu mendengar teriakan ibunya tadi. Tapi tetap aja dia tidak mau di dandani jadi perempuan. "Hei kau, siapalah namamu.. yang penting, bisakah kau sembunyikan aku ! Onegai !! Jangan sampai ibuku menemukanku. Ne.. onegai !!" Daiki memohon pada anak itu dengan sangat.

Anak itu tampak berpikir. "Ikut aku" anak itu segera berlari, menarik tangannya, ke suatu tempat.

................

Mereka berdua bersembunyi di belakang gedung yang tak terpakai di sekitar area taman. Yuya sedang sibuk mengamati ke arah taman kalau-kalau ada tante-tante yang berteriak di situ. Sedangkan Daiki... anggaplah dia lagi berdoa kepada Kami-sama, Dewa, Buddha, atau apalah agar tak di temukan oleh ibunya dengan khusyuk. Mari reader juga ikut berdoa mungkin XDD

Tapi, sepertinya keberuntungan di tangan ibu Daiki.

"Nah !! Dai-chan ! Ketemu kamu akhirnya !! Sekarang ayo kita pulang. Kamu, anak yang di situ..." Yuya menunjuk dirinya. "...terima kasih sudah menjaga anak merepotkan ini. Bibi permisi dulu ya"

...................

"Un. Douita shimashite [sama-sama]" kata Yuya sambil melihat anak dan ibu itu pergi. Ia melihat mereka sampai punggung mereka tak terlihat lagi. Satu hal yang akan dia ingat, pastilah anak perempuan itu. Dia senyum-senyum sendiri mengingat anak tadi.

'Dai-chan kah ?? Nama yang imut. Aku entah kenapa merasa yakin bisa bertemu dengannya lagi. Apa ini sebuah petunjuk ya ?' pikir Yuya.

Akhirnya Yuya pulang ke rumah. 'Suatu hari nanti, pasti, aku akan menemuinya lagi dan menjadikannya milikku'  tekad Yuya sambil mengacungkan jari telunjuknya ke atas dan berlari pulang ke rumah.

***to be continue***

The Real CoupleWhere stories live. Discover now