Epilog

8 0 0
                                    

Jam menunjukan pukul 06.00 dimana semua koridor sekolah masih sepi bau bau harum semerbak pepohon rindang yang seakan habis mengguyurkan tubuhnya dengan air yang begitu deras di sore tadi, terkadang aku terfikir mengapa ia sanggup untuk berdiri kokoh dengan senang hati berbagi walau kadang yang dibagi tidak tahu diri. Terkadang aku berfikir mengapa ia kuat menahan derasnya dan seringnya air menerpa tubuhnya hanya untuk meneduhi orang orang tidak tahu diri. Terkadang aku berfikir mengapa ia rela berdiri tegak dengan penyangga tua disana? sendiri pula. Apa kau tak kesepian? seperti apa yang kurasa.

Kata kata tersebut ditulis oleh seorang gadis cantik yang sedang duduk di bawah pohon tua sembari mencoretkan tinta sedikit demi sedikit dibuku hitam usangnya. Dengan lihainya ia mencoretkan setiap huruf dengan lembut dan rapih. Gadis itu terduduk di sana dengan wajah setengah tertutup rambut hitamnya. Lalu ia berdiri meninggalkan tempat indah yang terasa nyaman itu dengan membawa buku hitam usang kesayangannya. Ia tidak pernah terfikir bagaimana ia hidup jika buku itu hilang? Buku kesayangan dengan sampul hitam polos dengan secarik nama dibelakangnya 'Shahila Ayana'.

-----

Suara bola basket yang memantul mungkin memang membisingkan kuping. Namun jika kau mengikuti iramanya mungkin kau akan terbuai. Irama pantulan itu bisa digambarkan lebih indah daripada sebuah lagu lembut nan merdu yang keluar dari sebuah piringan hitam yang berputar. Mungkin tak banyak yang mengerti betapa indahnya nada pantulan bola itu. Kecuali seorang anak laki laki dengan baju putih bersih beserta celana abu abu yang terlihat bersih dan rapih. Tubuh tingginya begitu serasi di mata jika kita melihatnya mengenakan seragam itu. Anak itu tak suka kebisingan. Ia hanya suka lantunan nada yang menenangkan. Seperti, pantulan bola basket. Setelah ia puas dengan nada yang ia ciptakan ia beranjak pergi dengan tas abu abunya yang membawa beberapa buku dengan tulisan nama 'Raffa Ganaya'.

Sorry I'm GoneHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin