Chapter 2

994 66 3
                                    


Selena pov

Pagi yang indah kulewati dengan duduk santai ditaman belakang kerajaan. Tapi pikiranku tidak sesantai itu, aku tengah memikirkan legenda yang baru kuketahui beberapa hari yang lalu. Mengapa itu sangat menggangguku? Karena disitu tertulis bahwa keturunan ke 100 Kerajaan Mornia harus menikah dengan seorang dari kalangan biasa atau dengan kata lain bukan dari keluarga kerajaan manapun. Dan untuk diketahui akulah keturunan ke 100 itu. Semenjak berita itu menyebar, aku menjadi dalam bahaya belakangan ini. Banyak orang yang ingin menculikku dan menikahiku hanya karena legenda bodoh ini.

"Arghhh, mengapa harus aku yang menjadi keturunan ke 100? Dan kenapa aku harus lahir dilingkungan kerajaan?" memikirkannya membuatku pusing.

Aku tergolong dalam putri kerajaan yang sangat manja, mungkin karena sedari aku lahir, keinginanku selalu dipenuhi dan juga karena aku ini anak tunggal. Tapi percayalah, tak semua permintaanku dituruti, apalagi ketika aku meminta untuk menghapus legenda bodoh ini.

"apakah putri baik-baik saja?" tanya seorang pengawal pribadiku.

Tenang, pengawalku semuannya perempuan karena aku sungguh tidak nyaman dengan orang lain apalagi laki-laki. Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari dalam istana. Aku pun langsung terkesiap dan para pengawal langsung melindungiku. Beberapa kali kudengar suara tembakan dan barang jatuh kelantai. Aku tidak tau peristiwa apa yang terjadi didalam. Dan aku melihat mama dan papa berlari kearahku dan tidak lama kemudian ada sebuah helikopter yang datang entah darimana. Aku melihat wajah cemas kedua orang tuaku.

"sudah waktunya, sel." Kata mama dengan nada khawatir, aku heran dengan apa yang dibilang mama.

Yang aku lakukan hanya menatap mama dan papa secara bergantian dengan wajah seperti bertanya "ada apa ini?" seperti mengerti papa menjelaskan

"10 tahun lalu ketika kamu masih kecil, Jendral Uston mengetahui tentang legenda itu dia berusaha menculikmu tapi itu gagal dan dia berjanji akan kembali lagi untuk mengambil dan menikahimu agar semua harta kerajaan jatuh ketangannya" aku masih syok dengan apa yang dikatakan papa

"sekarang papa mohon kamu ikut Jendral Jeremy dengan helikopter itu. Dia akan menyelamatkanmu dan membawamu ketempat yang aman, lalu kau akan kembali lagi jika situasi sudah aman"

"tapi pa.." belum sempat aku berkata papa langsung menginstrupsi

"apapun yang terjadi kau harus tetap bersama Jendral Jeremy, papa percaya padanya . papa dan mama mencintaimu" kemudian mereka memelukku dan menyerahkanku kepada seorang laki-laki yang kutebak adalah Jendral Jeremy. Papa tersenyum padaku kemudia aku dibawah ke helikopter dan helikopter itu mulai terngkat tinggi aku melihat papa ditagkap seseorang.

"papa, mama" ucapku menangis dan setengah teriak

"Raja dan Ratu akan baik-baik saja, percaya padaku! Putri aman sekarang" ucapnya sambil memelukku, aku seperti memeluk papa . papa benar aku harus percaya pada Jendral.

skip

Aku sampai ditempat entahlah, aku tidak tau. Ini begitu asing bagiku. Tetapi aku terkejut karena ada sebuah pintu rahasia didepanku. Ketika memasuki ruangan itu, aku melihat banyak orang asing berkeliaran disekitar sini. Aku melihat beberapa perempuan cantik dengan gaun dan mahkota. Biar kutebak, pasti mereka putri juga sepertiku. Tempat apa sebenarnya ini ?

"yah, mereka adalah putri seperti dirimu, dan sama juga sepertimu kami menyelamatkan mereka dari berbagai ancaman bahaya." Dia menjelaskan seperti membaca pikiranku.

"setelah mereka diselamatkan, mereka akan kami rubah penampilannya dan menempatkan mereka diberbagai tempat yang aman" aku sedikit terkejut setelah melihat layar LED tempat yang menurut Jendral aman bagi mereka. Yang benar saja hutan? Pantai? Bahkan sampai kutub selatan.

"sekarang kami akan merubah penampilanmu putri" suara seorang perempuan mengejutkanku.

"Saya tidak mau! Jendral apakah saya harus melakukan ini? " jangan tanya mengapa bahasaku jadi formal, karena sejak kecil beginilah yang diajarkan kerajaan jika didepan orang lain aku harus berkata formal, tapi kecuali aku bersama dengan orang-orang yang dekat denganku maka aku tidak menggunakan bahasa formal.

"percayalah putri, ini semua demi kebaikanmu" aku pun mengangguk saja.

Setelah selesai merubah penampilan, aku hanya memakai kaus berwarna putih, hotpants dan flatshoes, penampilanku seperti remaja Amerika pada umumnya. Sudah lama aku memimpikan berpakaian seperti ini, tapi begitulah. Kehidupan kerajaan hanya membiarkanku memakai gaun dan sepatu highheels atau flatshoes yang anggun. Rambutku sekarang dibuat bergelombang, sebelumnya rambutku sangat lurus.

Setelah itu mereka mencarikan tempat mana yang aman untukku sebagai tempat tinggal sementara tapi aku menolak karena bagiku aman menurutku adalah ketika aku bersama Jendral Jeremy. Dan disinilah aku di rumah papa Jeremy tepatnya di sebuah kamar minimalis yang lumayan besar dengan ranjang kingsize dan sepertinya ini kamar laki-laki yang kemungkinan besar adalah putra papa Jeremy. Ohyah, kenapa aku memanggilnya papa karena aku telah meminta ijinnya karena aku merasa dia seperti papaku saat ini. Dia menyayangi dan melindungiku seperti anaknya. Ketika sedang asik memperhatikan kamar ini ada seorang pemuda yang tampan dan keren menurutku. Kemudian aku bermaksud menyapanya

"hai" ucapku dengan senyuman khas andalanku

"hai juga" sapanya sambil melempar asal tasnya kemudian berniat keluar dari kamar tapi langkahnya terhenti. Dia berbalik dan memandangiku dengan tatapan yang tak bisa diartikan

"siapa kau?" tanyanya dengan tatapan yang masih sama seperti tadi.

"saya Princess Selena Marie Gomez dari kerajaan Mornia Island" ucapku seadanya

"whoohoo, apa tdi kau bilang ? Putri ? kenapa kau berada dikamarku?"

"saya dibawah kesini oleh papa Jeremy" ucapku masih dengan bahasa formal karena aku baru pertama bertemu dengannya

"papa Jeremy?" tanyanya lagi yang hanya kujawab dengan anggukan.

"okey, permisi sebentar aku ingin mencari papa"

"anda dipersilahkan" kudengar dia mendengus kemudian pergi meninggalkanku dikamarnya.

jangan lupa Voment yah 😘 thanks .

Wild Princess (JELENA)Where stories live. Discover now