1. Eufrat

13.8K 881 52
                                    

Warning : typo everywhere!
:)

Happy Reading!

***

Gelap.... Aku tidak bisa melihat apapun disini.... Seseorang tolong!!

Tubuhku bahkan sangat berat untuk digerakkan, sangat sesak dan sulit bernafas. Aku tidak bisa mendengar apapun, Aku tidak tahu apa telah terjadi, dan apa yang telah membuatku menjadi seperti ini....

Yang aku rasakan hanya rasa kantuk yang perlahan membuat mataku terpejam.... Tidak.... Aku tidak bisa membuka mataku lagi.... Apakah ini akhir hidupku??

Namun kemudian, aku merasakan sesuatu yang hangat. Aku tidak bisa membuka mataku, tapi aku tahu.... Itu seseorang.... sosok yang lebih terang dari matahari. Mataku mulai terpejam dan aku pun mengawali perjalananku di alam mimpi.

***

"Apa yang membuatmu tiba-tiba berkunjung ke Eufrat, temanku? Sepertinya tidak ada perubahan yang berarti disini...." pemuda berambut emas bermain air dengan tangannya. Ia lalu melemparkan pandangan ke arah temannya yang ada disebelahnya.

"Gilgamesh, aku rasa kita akan mendapat sesuatu yang spesial disini...." pemuda(?) berambut kehijauan yang panjang itu berkeliling di pinggiran sungai Eufrat. Manik kehijauannya yang indah mengamati sekeliling dengan seksama.

"Jadi, apa itu, Enkidu?" dia bertanya pada temannya yang sedang melenggang santai menyusuri aliran sungai. Pemuda dengan surai emas yang semula tidak beranjak dari tempatnya, kini mulai mengikuti langkah temannya. Enkidu mulai terkekeh dan menengok ke belakang dengan senyum manisnya yang mengembang.

"Aku juga tidak tahu. Haha " Manik ruby Gilgamesh terbelalak sempurna, itulah Enkidu. Dengan perasaannya yang aneh. Gilgamesh tidak terlalu ambil pusing, karena dia tahu benar bagaimana Enkidu. Dia tahu jalan pikiran temannya itu. Begitu pula sebaliknya. Gilgamesh hanya tersenyum dan tetap melangkah menyusuri pinggiran sungai Eufrat bersama temannya.

"Apa itu?"
Tiba-tiba,Enkidu berhenti dan menunjuk pada tengah sungai Eufrat, ada sesuatu disana. Tanpa menunggu jawaban dari Gilgamesh, Enkidu langsung menceburkan diri ke sungai dan berenang menuju apapun itu yang ada ditengah sungai Eufrat. Gilgamesh hanya menghela nafas pelan dan mengamati apa yang temannya lakukan, tentu saja dia tidak mau repot-repot menceburkan diri ke sungai. Itu bisa membuatnya basah kuyup, dan dia tidak suka itu.

Tak lama kemudian, Enkidu telah menepi dengan membawa sesuatu. Gilgamesh yang mengarahkan pandangan pada temannya, langsung terbelalak. Bukan karena Enkidu, namun apa yang Enkidu bawa.

"Manusia??" dia lalu membantu Enkidu untuk keluar dari sungai. Mereka membaringkan manusia yang Enkidu temukan itu di pinggir sungai Eufrat. Mata mereka berdua seakan terhipnotis oleh apa yang ada di depan mereka.

Ya, seorang gadis cantik dengan rambut coklat bergelombang sepanjang pinggang. Penampilannya tidak seperti orang-orang biasa di negara itu. Terutama kulitnya yang seputih pualam. Orang-orang di negara mereka mempunyai warna kulit lebih gelap, kedua orang yang sedang menatap gadis itu pun langsung tahu bahwa gadis itu berasal dari negara lain. Kecantikan terlihat asing dan sangat bisa membuat pria manapun tertarik padanya, terutama pria bersurai emas yang sekarang menatap makhluk bak bidadari yang ada di depannya. Enkidu tahu itu bukan pertanda baik, ia tahu benar perilaku pria bersurai emas yang ada di sampingnya itu. Terutama saat dia tertarik pada seorang perempuan.

"Umm... Mungkin aku bisa membawanya ke istana dan menempatkannya di kamar tamu? Dia bisa beristirahat disana, dan para pelayan bisa mengobati lukanya...." Enkidu menampakkan senyum manisnya, Gilgamesh mengalihkan perhatian kepada Enkidu lalu mengangguk pasti.

✔️Blooming Love for Eternity ( Bahasa Indonesia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang