BAB 1

8.4K 136 0
                                    

4 years ago (10-11-2012)

"apa kau bahagia sayang" tanya seorang pria

"apa kau tidak bisa melihatku tertawa dari tadi thaya, kau sangat lucu sekali" balas wanita di hadapannya

"karna ku yakin ini bukan pernikahan yang di inginkan seorang wanita" senyum di wajah wanita itu hilang berlahan mendengar perkataan pria tersebut

"tapi bagiku ini sudah cukup, mendengar kau mungucap janji suci tadi sudah cukup bagiku, aku tidak ingin yang lain lagi thaya, sekarang tidak akan ada yang bisa memisahkan kita" balas wanita itu sambil merapat ketubuh pria itu, dan pria itu mencium ujung kepala wanitanya, apa yang di bilang wanita yang sudah menjadi istrinya sekarang memang benar, sudah tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka mulai detik ini, dia berjanji akan menebus semua yang tidak bisa dia lakukan seperti pasangan yang lain di hari pernikahan mereka.

"aku merasa aku saja pengantin saat ini, semua orang lebih fokus ke kita hehehehe"
lanjut wanita itu, pria itu sangat beruntung karna dia lah yang bisa memiliki wanita ini.

"kau memang selalu membuat orang sekitarmu memujamu sayang. sampai aku tergila-gila karna pesonamu" goda pria itu

"kau selalu membuatku melambung hehehee, dan beruntunglah karna kau lah yang aku pilih" dan lihatlah wanitanya ini selalu bisa membalas setiap godaanya.

"kalian tidak ingin ikut foto" mereka memandang kearah pasangan yang sesunggunya

"kami akan kesana" balas wanita itu

"thaya berjanjilah kau tidak akan berfikir apa aku bahagia atau tidak sekarang, karna kaulah pusat kebahagianku selamanya, dan lebih baik kita buat kenangan lebih indah disana, kita buat pengantin itu sangat iri kepada kita"
yaa... sebenarnya ini adalah pernikahan sahabat mereka, ntah bagaimana mereka berdua bisa ikut serta dan menjadi pengantin juga di pernikahan ini.

"kalian lama sekali, sekarang giliran kalian yang berfoto, dan lihatlah kau mengambil perhatian tamu undanganku kia" wanita itu hanya tertawa melihat wajah kesal sahahatnya, dia yakin sahabatnya tidak sungguh-sungguh mengatakan itu.

dan mereka melakukan foto dengan rasa bahagia, walau hanya memakai pakaian biasa tidak seperti pengantin lain memakai gaun yang sangat mewah dan indah.
tapi intinya mereka bisa mengambil alih perhatian tamu undangan di pesta ini.

skip

semua tamu undangan sudah mulai beranjak dari gedung tempat acara dilangsungkan, sekarang hanya tinggal dua pasang pengantin dan beberapa kerabat yang masih berada dalam gedung

"terima kasih, kalian mengizinkan kami memakai acara pernikahan kalian untuk pernikahan kami juga"
kata pria itu tidak enak hati

"hei sudah ku bilang jangan seperti itu, kita sudah sahabatan cukup lamakan jadi jangan pakai acara tidak enak hati kepadaku, aku sangat bahagia kita bisa menikah dihari yang sama dan di tempat yang sama"

"apa yang di bilang suamiku itu benar, kalian jangan bersikap canggung kepada kami, kaukan tau kia aku sangat ingin kita menikah diwaktu yang sama"

"aku sangat geli mendengar kalimat pertamamu, hehehehe tapi terima kasih yaa kau memang sahabatku" kedua wanita itu berpelukan dan suami mereka hanya tersenyum sambil berangkulan

"ohh ya, ini kado pernikahan untuk kalian, dan jangan menolak"

"ini apa din, kau tidak perlu memberi kami kado, aku tidak bisa menerimanya" kalimat wanita itu di balas lototan sama wanita di depannya

"kan sudah ku bilang tidak ada penolakan, kado ku ini sangat kalian butuhkan, kalau kau menolaknya berarti kau tidak menganggapku sahabat"

"kau pandai kali membuatku tidak berkutik, baiklah aku menerimanya dan maaf kami tidak bisa memberi kalian kado saat ini" dia mengambil amplop yang di berikan untuknya

"tenang saja, aku akan memintanya lain waktu, dan sekarang nikmatilah kado yang ku beri" balas wanita sambil tersenyum menggoda

"baiklah kami ingin siap-siap dulu, sebentar lagi waktu keberangkatan kami akan tiba" lanjut wanita itu lagi

"aku harap setelah kalian honeymoon aku langsung mempunyai keponakan"

"hahahahhaha,, tentu dan ku harap kita akan melahirkan diwaktu yang sama juga, oke sampai jumpa lagi" mereka berpamitan dan meninggalkan sepasang pengantin satunya lagi

"lihat athaya apa yang mereka berikan untuk kita" dia menyodorkan amplop yang sudah dia buka

"mereka memberikan voucher
penginapan untuk paket honeymoon untuk kita" balas pria tidak percaya

"mereka memang sahabat pengertian" balas wanita itu sambil tersenyum malu

"kau tidak marah" wanita itu menatap pria itu, dia tidak mengerti apa yang di maksud pria yang berstatus suaminya saat ini

"maksudmu apa thaya, jangan bilang kamu berfikir yang aneh-aneh lagi" pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"apa kamu tidak iri dengan andin dan reno, mereka menghabiskan masa honeymoon mereka ketempat yang indah, sedangkan aku tidak mampu memberikan liburan seperti itu" wanita itu tau kalau suaminya sangat merasa bersalah saat ini, dan dia memang sedikit iri karna setiap wanita pasti punya impian di pernikahan mereka bukan.

"jujur memang aku sedikit iri" kata wanita itu dan wajah pria itu langsung kelihatan sedih dia tidak mampu membahagiakan orang yang di cintai ternyata

"tapi, aku rasa tidak ada bedanyakan kita liburan jauh sama kita dapat paket honeymoon ini" pria itu mengangkat alisnya tidak mengerti sama ucapan istrinya ini.

"pasti kau tidak mengerti maksudkan, begini jika kita melakukan liburan jauh pun kita tidak akan menikmati suana liburan sesungguhnya, rasanya akan sama dengan paket yang kita dapat, karna pengantin baru seperti kita hanya butuh kamarkan untuk honeymoonnya, kau taukan maksudku" wanita itu mengerlingkan matanya menggoda, pria itu tidak nyangka istrinya akan berbicara sefrontal ini.

"kau menggodaku ya" pria itu menarik pinggang wanita itu semakin merapat ketubuhnya

"thaya lepasin, nanti ada yang lihat" wanita itu mencoba untuk keluar dari dekapan prianya

"disini sudah sepi istriku sayang, dan apa yang kau katakan ada benarnya juga, pengantin baru seperti kita hanya membutuhkan ranjang saja" pria itu langsung menggendong wanitanya dan dia melihat wajah istrinya sudah memerah karna tingkahnya ini.

PRECIOUS MEMORIESOn viuen les histories. Descobreix ara