Chapter 2: Romantic Moment

34 8 0
                                    

Siang hari ini, Gio mengajak Lucy jalan-jalan. Lucy sudah bersiap-siap untuk jalan-jalan dengan Gio. Gio mengeluarkan mobilnya dengan warna yang hitam mulus. Tentu saja Gio pastinya akan membukakan pintu mobil untuk Lucy. Selama perjalanan mereka saling bercandaan.

"Yo, kita bakal kemana?" Tanya Lucy.

"Rahasia dong." Jawab Gio terkekeh sambil menjulurkan lidahnya keluar ke arah Lucy.

"Ih, apaan lah!" Lucy mulai kesal. Gio melihat Lucy yang ngambek hanya terkekeh.

Gio membawa Lucy ke sebuah tempat, Mall terbesar. Lucy sebelumnya belum pernah ke mall yang paling besar. Di belakang mall ada sebuah pantai. Biasanya, jika malam akan ramai dan banyak lampu yang indah. Tempat pantainya juga luas, ada perahu untuk orang yang sedang berpacaran. Setiap malam juga ada, pentas drama, musik, DJ, bahkan kadang-kadang di pantai banyak bintang-bintang selebriti dan actor yang berkunjung ke pantai mall ini. Mall 'HopLand'. Sebelum memasukinya ada petugas yang harus memeriksa barang agar tidak ada benda tajam.

Gio yang membaca Lucy ke sini, Lucy hanya ber-Wah, jelas Lucy kagum, ini pertama kalinya Lucy ke tempat ini. Lucy benar-benar senang ketika Gio membawanya ke sini.

"Sihlakan keluar, princess." Sahut Gio. Lucy hanya tersenyum.

"Lebay." Lucy terkekeh mendengar kalimat 'princess".

Mereka berdua mengelilingi berbagai tempat didalam mall itu. Belanja pakai-pakaian yang couple.

"Beli es krim yuk!" Ajak Gio.

"Boleh."

"Aku vanilla campur strawberry." Pinta Lucy. Gio memesan 2 es krim cone vanilla campur strawberry.

Pikiran Lucy mulai iseng, untuk mengerjai si Gio. Lucy memasang muka licik ke arah Gio sambil memberi senyum licik.

"Apa?" Tanya Gio. Lucy mulai beraksi.

"Sini geh, aku berisikin!" Gio mendekatkan telinganya ke arah Lucy. Lucy langsung mencoel es krimnya dengan tangan dan menempelkan ke pipi Gio.

"Hahahaha!" Lucy tertawa lepas melihatnya. Gio, mulai membalas. Dan akhirnya seri.

Karena es krimnya udh kotor dan meleleh, Lucy dan Gio membuang es krimnya ke tempat sampah. mereka pergi ke toilet untuk membersihkan wajah mereka yang lengket karena es krim.

***

"Lucy, kita ke belakang mall yuk, ada pantainya loh, trus kita makan disana." Ajak Gio sambil menarik tangan Lucy.

"Eh? Masa sih--" belum melanjutkan pembicaraan, Lucy sudah melihatnya, ternyata benar kata Gio, ada pantainya.

"Wah..." mata Lucy langsung membulat kagum.

"Yuk, sebelum main, kita makan dulu!" Ajak Gio, yang langsung membawa Lucy ke tempat makan.

Seorang pelayan datang menghampiri meja makan Gio dan Lucy, sambil membawa menu makanan.

"Pesan makanan apa mba, mas?" Tanya seorang pelayan di samping Lucy. Lucy berkata dalam hati 'emang gue mba-mba?'

"Kamu pesan apa Lucy? Aku sih pesan ayam saus tiram" Tanya Gio. Dengan respon cepat, aku ikutin pesanan Gio.

"Sama aja deh." Balasku.

"Mba, ayam saus tiram 2 ya, air minum gak usah mba," Pelayan tersebut, mencatat pesanan mereka dan pergi. "Nanti kita beli minum di luar aja."

Lucy membuka gadgetnya, dan asik bermain game kesukaannya. Gio pun melakukan hal sama. Setelah beberapa menit menunggu, pesanan datang. Aku memasukkan gadgetku ke dalam tas. Sebelum makan aku berdoa terlebih dahulu.

***

"Lucy! Kita naik itu yuk!" Gio menunjuk tangannya ke arah sebuah perahu kecil.

"Boleh." Aku dan Gio menyewa perahu. Rasanya melihat-lihat alam sekitar, dapat menreflekskan saraf mataku.

Sudah hampir 1 jam aku berada di atas perahu bersama Gio. Saat perahu kembali ke pantai, Gio seperti sedang bicara kepada seseorang.

"Kamu tunggu disini ya, liat aku!" Gio naik keatas panggung dan mengambil gitar dari seorang anak band. Oh, dia akan menyanyikan sebuah lagu! Aku hanya melihatnya dengan mataku yang kagum.

"Lucy, aku akan menyanyikan lagu untukmu!" Apa dia bilang barusan? Untukku? Aku menjadi sorotan mata orang-orang saat Gio berkata dan menatapku.

I might never be your knight in shining armor,
I might never be the one you take home to mother,
And I might never be the one who brings you flowers,
But I can be the one, be the one tonigh

When I first saw you
From across the room
I could tell that you were curious, oh yeah
Girl, I hope you're sure
What you're looking for
'Cause I'm not good at making promises

But if you like causing trouble up in hotel rooms
And if you like having secret little rendezvous
If you like to do the things you know that we shouldn't do
Baby, I'm perfect
Baby, I'm perfect for you
And if you like midnight driving with the windows down
And if you like going places we can't even pronounce
If you like to do whatever you've been dreaming about
Baby, you're perfect
Baby, you're perfect
So let's start right now

And if you like cameras flashing every time we go out oh yeah
And if you're looking for someone to write your breakup songs about
Baby, I'm perfect
Baby, we're perfect

-Perfect - 1D-

Aku membeku saat ia menyanyikan lagu favoritku, begitu banyak sorakan orang dan tepuk tangan, atas sesorang yang baru aja menyanyikan lagu untukku.

"Lucy! You're perfect for me!" Gio berkata di depan semua orang seolah-olah ingin dunia ini mengetahui apa yang baru saja terjadi dan hatiku baru saja berteriak-teriak dan meloncat kegirangan!

Gio turun dari atas panggung dan sedangkan aku hanya melihatnya dengan tubuh yang membeku. Seseorang memelukku, aku kaget dan dia Gio. Sorak-sorakan begitu keras yang kudapatkan di telingaku barusan. Oh, Tuhan jika aku tak dapat menahan ini, pasti aku baru saja teriak sekencang-kencangnya bahwa aku bahagia! Gio mengusap pipiku. Apa? Air mata, baru saja turun dari mataku. Aku terharu? 'Ya!'

"Loh kenapa nangis?" Tanya Gio yang khawatir karena aku menangis.

"Bahagia!" Aku teriak di depan wajah Gio dan senyumku yang tak bisa kukendalikan.

Orang-orang melihat ke arah kami, dan menjadi sorota mata lagi. Sorakan dan tepuk tangan lagi datang! Gio semakin erat memelukku. Benar-benar hari sempurna!!

***
Cerita abal-abal dari gue😂😂
vote and comment ya!



My Beautiful WeddingHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin