Cinta Dibalik Awan

Start from the beginning
                                    

"Tuh giliran aku ajak ngomong kamunya diem"ucap Vino kembali mengutak-atik kameranya. Shani mengerutkan keningnya lalu menghembuskan nafasnya. Shani menatap Vino sekali lalu kembali menatap keluar jendela, ia memegang pipinya dan wajahnya terlihat seperti sedang berpikir.

"Ah"gumam Shani lalu ia membenarkan posisi duduknya lalu menatap Vino sejenak.

"Duh sakit"ringis Shani sambil memegangi perutnya.

"Aduh sakit banget. Kayanya aku maag deh Vin"ringis Shani memegang perutnya dan pura-pura meringis kesakitan. Namun Vino hanya diam dan masih asik membidik kameranya ke langit dari dalam mobil.

"Duh Vin aku maag akut nih kayanya.." Shani meremas perutnya dan memasang wajah kesakitan.

"Kayanya aku butuh makan deh biar gak sakit lagi. Duh laper.."ucap Shani meringis. Vino menatap sebentar Shani lalu kembali melihat kameranya.

"Ya udah makan aja"ucap Vino cuek. Shani menatap tak percaya Vino.

"Gak. Udah kenyang"ketus Shani memalingkan wajahnya ke arah luar jendela. Vino mengangguk-ngangguk sedangkan di depan supir pribadinya Shani hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Hoam ngantuk ya. Akhir-akhir ini banyak kegiatan bikin cape banget"ucap Shani merenggangkan tangannya, ia melirik ke arah Vino yang masih asik memegang kameranya.

"Duh aku ngantuk nih"ucap Shani sambil tidur di paha Vino. Vino menatap Shani.

"Kamu ngantuk? Ya udah tidur"ucap Vino lalu memindahkan kepala Shani ke belakangnya, ia pun maju sedikit ke depan. Shani memejamkan matanya sejenak lalu kembali duduk. Melihat Shani yang duduk kembali, Vino pun kembali memundurkan tubuhnya. Shani menggenggam erat tangannya sendiri menahan kesal kepada Vino. Ia menatap Vino lalu mengambil kamera dari tangan Vino. Vino menatap bingung ke arah Shani yang menatapnya kesal.

"Kamu tuh gak peka banget sih? Aku ini pacar kamu. Kamu sama sekali gak ngasih perhatian ke aku selayaknua pacar"ucap Shani menahan kesal. Vino menatap mata Shani lalu mengambil kameranya.

"Kamu jenuh sama aku?"tanya Vino menatap Shani.

"Kok tiba-tiba jenuh? Kenapa jadi kamu yang baper sih?"tanya Shani bingung. Vino hanya diam menatap Shani lalu menatap keluar jendela mobil.

"Kita tuh udah setahun pacaran Vin. Dan kamu sama sekali gak ada berubah-berubahnya sejak awal kita pacaran"ucap Shani agak keras. Namun Vino hanya diam dan memainkan kembali kameranya tanpa mengindahkan ucapan Shani. Mata Shani berkaca-kaca lalu ia menyandarkan tubuhnya dan menggigit bibir bawahnya menahan tangisnya yang ingin keluar melihat Vino yang sama sekali tidak menanggapinya.

***

Mobil sedan hitam milik Shani berhenti di depan sebuah cafe. Mereka berdua pun turun dari mobilnya. Vino mengerutkan keningnya melihat cafe di depannya.

"Yuk masuk"ajak Shani. Vino menatap Shani lalu kembali menatap  pintu masuk.

"Kok ke sini? Bukannya kamu tau aku paling gak suka makan di cafe"ucap Vino.

"Sekali-sekali gapapa kan? Ayo masuk, aku udah laper nih"ucap Shani menarik tangan Vino namun Vino dengan cepat melepaskannya.

"Aku gak mau. Ck udah ah aku pulang aja"decak Vino kesal lalu balik badan dan pergi meninggalkan Shani yang diam mematung sendirian.

"argh!"pekik Shani kesal. Ia mengambil hpnya lalu mengetik pesan kepada seseorang.

ShaniNatio : Ul ke cafe cepetan!

LdyoMaulD : Okey~

Melihat balasan Maul, Shani pun masuk ke dalam cafe dengan wajah yang ditekuk. Ia memesan makan dan minum lalu menyandarkan tubuhnya lelah.

Kumpulan CoretanWhere stories live. Discover now