2. A Cool Boy

203K 8.9K 310
                                    


AUTHOR POV

Ryan Imanuel Fernandez baru saja turun dari mobilnya tapi sudah banyak yang meneriaki namanya.

Aaaaa ka Ryan

Gilaaa tuh cowo udah 2 minggu gak ketemu makin ganteng aja

Aahh calon imam gue tuh

Ini nih calon ayah dari anak gue

Ya itulah yang didengarnya sepanjang jalan di setiap pagi. Namun Ryan tetap diam tanpa menoleh sekalipun, ia benar-benar tidak peduli dengan cuitan-cuitan dari beberapa cewe sekolahnya. Karena begitulah sifatnya cuek dan tidak peduli.

"Wiihh mas bro datang." ucap salah satu teman segerombolan nya, yaitu Radit.

Ya kini Ryan sedang menghampiri teman segerombolan nya ditempat biasa mereka suka berkumpul. Tepat berada di pinggir lapangan.

"Gimana tadi jumpa fansnya ?" Tanya Faiz jahil yang hanya dibalas tatapan tajam oleh Ryan.

"Mampus loh Iz." celetuk Rio yang dibarengi dengan tawanya.

"Gue ke kelas." ucap Ryan lalu bangkit. Namun, baru juga beberapa langkah suatu bola yang ditendang salah satu anak mengarah ke arah Ryan, sontak teman-teman yang melihatnya pun berteriak memberi tahu

"Yan awas!" Teriak Rio

Namun bola itu lebih dahulu mengenai Ryan saat dia berusaha menghindarinya.
Pandangannya mulai kabur karena bola itu tepat mengenai wajahnya.

Ryan mulai kehilangan keseimbangannya lalu tak berapa lama jatuh. Teman-teman yang melihat itupun panik dan segera menghampirinya.

"Yan yaampun lo gapapa ?" Tanya Faiz yang pertama menghampirinya lalu diikuti oleh Rio dan Radit.

"Eh Faiz lo lama-lama jadi bego ya." ketus Radit menoyor kepala Faiz sambil memutar kedua bola matanya

"Ada apa ini ribut-ribut." ucap salah satu guru yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

Mereka pun mulai memberikan jalan untuk guru tersebut.
Ketika sadar melihat apa yang terjadi, guru itupun langsung menyuruh mereka membawanya ke UKS karena ini sudah bel masuk.

"Bawa dia ke UKS dan setelah itu masuk ke kelas kalian masing-masing." ucap guru itu tegas.
Dan mereka-pun mulai membawa Ryan ke UKS.

"Udah lo semua ke kelas aja. Nanti gue panggilin temen gue." ucap Rio
Radit dan Faiz pun melihat satu sama lain lalu beranjak pergi tanpa bertanya apapun mengenai temannya Rio.

.

"Ada apa ini rame-rame ?" Tanya Defa yang baru saja datang dan melihat banyak orang bergerombol di meja sedang melihat pada satu buku.

"Lo udah ngerjain PR matematika belum ?" Sahut Fera salah satu teman Defa yang juga sedang ikut bergerombol disitu.

"Njiiir gue belum ngerjain PR." umpat Defa yang langsung cepat-cepat mengambil buku PR-nya dan menaruh tasnya di sembarang tempat. Saking terburu-burunya.

"Woi-woi Bu Melfa udah mau kesini." teriak salah satu teman Defa memberitahu. Dan dengan cepat yang lainnyapun kembali pada posisi masing-masing di tempat duduknya.
Defa yang masih sibuk mengambil tas yang tadi dia simpan sembarangan-pun mulai duduk ditempatnya.

"Mampus lo Def belum ngerjain." ucap Amanda meledek saat melihat raut wajah Defa yang mulai panik.

Tok Tok Tok

Yap! Irama jantungku sudah tidak beraturan. Mau tidak mau aku harus siap-siap kena marah bu Melfa..... pikir Defa pasrah.

Pintu pun terbuka dan menampilkan sesosok Rio yang terperangah ketika masuk kelas.

A COOL BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang