part 7

12.7K 292 31
                                    

Saat ingin menutup mata, tiba tiba ponsel ku berdering..
Aku pun mengangkatnya walaupun aku tidak tau siapa yang menelpon karna itu nomor yang tidak dikenal.

"Halo." Kata yang diseberang.

"Iya". Kataku malas.

"Apa kabar al? Lama tidak bertemu. Aku sudah sangat merindukanmu".

Rasanya aku pernah mendengar suara ini. Tapi siapa .....
Jangan jangan.....

"Ini siapa?"

"Ini aku daffa al".

Daffa?? Astaga ini orang kan udah lama kagak timbul.

"Loo.. serius ini lo daf? Kok baru sekarang nongol nya sih? Kemana aja lo daf?". Kataku sembari duduk di pinggir tempat tidur.

"Iyaa ini gue.. siapa lagi emang? Yaaa selama ini kan gue di luar negeri. Gue lagi ngurus perusahaan bokap gue al". Kata daffa.

"Ooohh... pantesan lo baru ngambang sekarang hehehe". Kataku sembari tertawa kecil.

"Hahaha.. iya al, sorry gue jadi ninggalin lo selama ini".

"Gak masalah... emang apa hubungan nya sama gue? Lo mau pergi kemana, sampai kapan, itu kan terserah lo kali daf.. aneh lo mah". Kataku panjang lebar.

"......".

Tidak ada jawaban dari seberang. Apa gue salah ngomong ya??

Jujur.. gue sedih saat lo pergi dan ngehilang sampe lama gini. Tapi gue bisa apa? Gue juga harus bersikap normal layaknya teman biasa. Disini mungkin cuman gue yang suka sama lo. Dan gue gak tau isi hati lo sebenarnya. Mungkin ini semua hanya cinta bertepuk sebelah tangan.

Aku pun tersadar dari lamunanku.

"Hei al... kok kita jadi sama sama diam gini sih .. hahaha". Kata daffa.

"Hehehe.. lo sih tadi diam aja. Jadinya gue juga diam dong".

"Oh iya al, besok kita ketemuan yuk? Gue ada mau ngomong sesuatu sama lo al, besok lo gak ada acara kan?".

"Besok ya?? Gue gak ada acara kok. Tapi gue gak bisa janji untuk ketemuan ya daf".
Aku gak bisa janji. Karna aku juga harus izin sama kak valdi, takutnya dia tak mengizinkan ku ketemu sama daffa. Tu orang kan possesivenya tingkat dewa.

"Ya udah gak papa al, tapi gue harap besok kita bisa ketemuan ya? Kalau lo emang bisa, kita ketemuan jam 1 siang besok di cafe dekat fk lo al.

"Iya, gue usahain ya".

"Oke deh, ya udah lo istirahat gih, udah malam banget, sorry ya al jadi ganggu lo malam malam gini". Kata daffa.

"Iyaa.. santai aja daf, ya udah gue tidur dulu ya.. bye".

"Oke.. mimpi indah al". Kata daffa sembari memutuskan sambungan.

Setelah daffa memutuskan sambungan, aku pun meletakkan handphone ku di meja yang ada disamping tempat tidur.

Sudah 20 menit berlalu sejak daffa menelepon tadi, tapi mataku tak kunjung tertutup. Tiba tiba saja rasa kantuk dan lelah ku hilang gitu aja.

Terbersit di kepala ku untuk menelepon kak valdi.

Apa aku izin sekarang aja sama kak valdi untuk ketemu sama daffa besok? Mending aku telpon sekarang aja deh... biar selesai urusan.

aku pun mengambil handphone yang ku letakkan di meja tadi.
ku cari kontak kak valdi dan segera menelepon nya.
Sebenarnya sih rada gengsi nelpon dia, tapi mau gimana lagi? Aku harus nelpon dan permisi sama kak valdi.

My Husband A DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang