Benar benar menjengkelkan
Aku menghirup napas dalam lalu menghela kasar

"Kau anggap itu omong kosong?" tanya ku dingin

"Ya..Tentu saja"

Tangan ku sudah terkepal kuat menahan amarah yang sudah di ujung kepala

Berani sekali dia meremehkan seorang Min Yoongi!

Akan ku buat kau menyesal!

Dengan semangat yang berapi api aku melayangkan tinju pada rahangnya

Grep

Tapi tinjuan yang aku layangkan tak mengenai sasaran

Dengan gerakan sama cepatnya jimin menggenggam pergelangan tangan ku yang hendak aku gunakan untuk membuat wajah jeleknya memar ia menahan tangan ku erat

Membuat ku sedikit meringis sakit

"Omo! lihat ini tangan kurus mu ini hampir melukai wajah tampanku" ujarnya histeris

Aku memutar bola mata malas saat dia dengan bangganya memuji dirinya lalu aku memasang wajah datar

"Bagaimana bisa kau gunakan tangan sekurus ini untuk mematahkan leher seseorang yang ada tangan mu yang akan patah" ucapnya mengejek kurasa

Aku mendelik tak suka akan ucapannya barusan mulutku terbuka untuk menyatakan protes tapi suara berisiknya kembali terdengar ditelingaku sebelum satu kalimat keluar dari mulut ku

"Apa yang kau makan sampai tak membuat mu berisi seperti ini"

Jimin mengangkat tangan yang menggenggamku kehadapan ku membuat aku melihat dengan jelas bagaiman dia sedikit mencengkram erat tangan ku yang nampak kecil di genggamannya

"Apa urusanya denganmu?" Tanyaku datar

"Kau membuatku khawatir bagaimana jika kau kekurangan gizi? Apa perlu kita kedokter memeriksanya sekarang juga Ah itu ide bagus kajja!" Ajaknya menarik tanganku untuk mengikutinya

"Apa yang kau lakukan! Hentikan tingkah konyolmu ini" aku meronta agar ia melepas genggamnya yang berubah jadi cengkraman yang sangat kuat 

"Brengsek!... itu sakit" suara rintihanku membuatnya terdiam dia menghadapku perlahan ia melonggarkan tangannya pada pergelanganku

Matanya menatap kearah tangan ku yang kini terlihat sedikit merah karenanya ia mengusap pelan pergelangan tanganku

"Mianhae... aku tak bermaksud melukaimu sungguh" kini sorot matanya menatap ku penuh rasa bersalah dan penyesalan

Dia membuatku tak bisa mengalihan pandangan dari nya sampai lagi aku tersentak kaget dengan apa yang ia lakukan

"Jeongmal mianhae.." ujarnya lirih bibirnya bergesekan dengan kulit putih ku

Dia-park jimin-mengecup pergelangan tanganku yang memerah bibirnya tak henti bergumam mengucapkan kata maaf

"H-hentikan Jimin-ah" susah payah aku mengeluarkan suara yang terdengar sangat gugup ini aku menarik tangan ku agar jimin tak lagi mengecupnya

Aku memalingkan wajahku agar tidak bertemu pandang dengannya sorot matanya yang manatapku pedih begitu membuatku tak enak hati

"Keluarlah... ku mohon" kali ini aku sedikit melembutkan suaraku berharap ia mengikuti perkataanku kini

Bisa aku dengar suara helaan napas yang kasar beberapa detik hening namun detik berikutnya lagi aku mendengar suara langkah seorang menjauh siapa lagi kalau bukan jimin dari ujung ekor mataku dapat kulihat dia tengah menggenggam gagang pintu tapi tak kunjung ia tarik

The Time I Loved You;一MinYoonWhere stories live. Discover now