Part 1

6K 302 2
                                    


Laki-laki ini berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Dengan sekali hentakan, ia sudah berada di atas tempat tidur dengan posisi terlentang. Nafasnya memburu.

Drrtt.. Drrrtttt...

From : Kiki

Lo jadi jemput gue?

Laki-laki ini segera membalas pesan singkat dari temannya itu.

To : Kiki

Jadi, gue siap-siap dulu..

Setelah membalas pesan, ia segera bangkit dari tidurnya dan segera mengganti pakaian. Celana jeans hitam dengan kaos warna putih dan dilapisi kemaja kotak-kotak berwarna merah. Tak lupa ia mengenakan kaca mata hitamnya.

***

Mobil berwarna putih itu memasuki area parkir bandara untuk mobil. Tak lama, mobil itu berhenti dan seorang laki-laki keluar dari dalam.

"Hallo? Lo dimana?" laki-laki ini menelepon setelah beberapa saat lalu menunggu.

"Yaudah gue tunggu di dalem bandara yak?" klik! Sambungan telepon terputus, dan Ia memasuki bandara. Tangannya masih menelusuri layar ponselnya. Mungkin tiada hari tanpa ponsel.

Bruk!

Laki-laki itu di tabrak oleh seorang perempuan yang berjalan berlawanan arah. Sebenernya gak hanya perempuan itu yang menabrak tapi laki-laki ini juga.

"Aduh, maaf, saya gak sengaja.." perempuan ini mengambil tasnya yang terjatuh dibawahnya. Laki-lak ini tetap diam tanpa mengeluarkan suara. Dengan heran perempuan berambut hitam lurus ini –(namakamu)–m enatap laki-laki dihadapannya.

"Eee.. Maaf saya tadi sudah menabrakmu, saya benar-benar gak sengaja," kata (namakamu).

"Hmm.." setelah itu lak-laki yang cuek ini pergi meninggalkan (namakamu) yang terbengong. Beberapa saat kemudian, (namakamu) menggerutu tidak jelas.

"Dasar cowok aneh! Gue minta maaf dia gak jawab, gila sopan santunnya dimana tuh orang! Kalo ketemu lagi, awas! Bakalan gie tonjok mukanya yang sok cakep itu.." (namakamu) menarik kopernya dan segera berjalan menyusul orang tuanya yang sudah berada di depan bandara.

***

"Lo lama amat Baal! Gue kering disini dari semenit yang lalu.." laki-laki bertubuh berisi ini berdiri setelah laki-laki berkacamata yang tabrakan dengan (namakamu) tadi datang, yang diketahui bernama Iqbaal.

"Baru juga semenit, coba kalo gue datengnya besok. Mungkin lo udah bilang 'Gue udah kering dari seribu tahun yang lalu..' Huh! Dasar!" Iqbaal memukul pelan bahu Kiki.

"Hehehe.. Pelukan dulu dong Baal.. Gue kangen elu..." Kiki memeluk tubuh Iqbaal yang jauh berbeda dengan tubuhnya.

"Gue juga kangen elu Ki, hahaha.."

"Hai?" jelas itu bukan suara Kiki maupun Iqbaal. Hmm lalu?

Iqbaal dan Kiki menoleh ke asal suara tadi, seorang perempuan berambut coklat panjang berada dihadapan mereka sekarang.

"Elooo.." kata Iqbaal, berusaha mengingat.

"Salsha!" pekik Iqbaal dan Kiki secara bersamaan dengan girang.

"Oi, kalian inget gue?" kata Salsha tak percaya ia segera memeluk kedua laki-laki ini. Salsha adalah sabahat dar Iqbaal dan Kiki, ada juga sahabatnya yaitu Aldi. Tapi Salsha harus terpisah dari hubungan pershabatan meraka karena sewaktu SMP kelas dua, ia harus ikut orang tunya tinggal diluar negeri karena tuntutan pekerjaan Ayah Salsha.

Kakak! I Love You! [CJR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang