BAB 9 - Menjenguk (3)

268 22 0
                                    

Author Note :
Gomennn... Aku telat update... padahal ceritanya udah selesai dari kapan tau tapi aku jarang on Wattpad hontou ni gomenasasiii....

Warning : Kata-katanya banyak yang alay

Luka PoV

Aha.. aku punya ide.. bagaimana kalau aku hitung saja barang - barang yang ada dikamar kalau jumlahnya ganjil aku turun kalau genap aku tidak turun.

Akhirnya aku menghitung barang - barang yang ada di kamarku dan jumlahnya ada 35.

"Hahh? Tidak mungkin pasti aku salah hitung " kata Luka meyakinkan dirinya.

Jadi Luka menghitung kembali dan jumlahnya ada 37.

" Jangan becanda.. ahh mau gimana lagi.. aku sudah memiliki tekad yang kuat bahwa aku akan turun" kata Luka meyakinkan dirinya.

Hahhh... ya sudah lah.

Author's PoV

Akhirnya Luka turun dan semua orang langsung melihat kearahnya dan Luki tersenyum.

"Jadi apa yang ingin kalian bicarakan? Kaito, Len, and Yuuma?" Tanya Luka.

"Aku tidak memiliki banyak waktu " kata Luka.

"Ah ya.. baiklah... GOMENASAI LUKA - CHAN" teriak mereka bertiga.

"Hai.. hai.. kumaafkan, tapi tetap saja aku akan tetap dingin kepada kalian" kata Luka.

"Luka, sebelum kau kembali kekamarmu, bagaimana kalau kau ikut bermain bersama kami?" Tanya Luki.

"Main apa nii - san?" Tanya Luka.

"Truth or Dare , bagaimana?" Tanya Luki.

"Hmm boleh.." kata Luka.

Sebenarnya mereka sudah berbuat curang sebenarnya semua isinya adalah dare dan yang lainnya sudah pada berencana jika pada saat mereka ambil mereka langsung balik sumpitnya.

"Luka, nanti kita semua ambil sumpit masing - masing satu dan baca di ujung sumpitnya, jika D berarti Dare dan jika T berarti Truth" kata Meiko.

"Hai... aku mengerti senpai" kata Luka.

Akhirnya mereka semua ngambil dan tentu saja hanya Luka yang mendapat hukuman yaitu Dare.

"Hahh.. aku kalah.. mendapat Dare " kata Luka.

"Jadi.. apa darenya?" Tanya Luka malas.

"Gampang saja.. kau harus bersikap seperti dirimu yang biasanya tanpa ada rasa dingin didirimu" kata mereka semua serempak.

"Hah?? Eh?? Baikalah" kata Luka dan langsung tersenyum.

'Senyumnya itu lohh lama - lama bikin diabetes' batin Kaito.

"Hahaha Kaito - kun kamu kenapa?" Tanya Luka.

Dan semua langsung memandang Luka, dan Luka yang menyadari itu bingung.

"Kenapa?" Tanya Luka.

"Sikapmu berubah total serius " kata Len dengan penekanan di kata serius.

"Hah?? Kan darenya kayak gitu, katanya harus bersikap seperti aku biasanya dan inilah aku.. aneh ya?" Tanya Luka.

"Tidak malah cantik kok..." kata Rinto.

"Ah.. arigatou senpai" kata Luka menunduk.

Akhirnya mereka bermain dan tanpa terasa sudah jam 19 : 00 .

"Yah... sudah malam" kata Len.

"Iya.. padahal masih ingin main sama Luka lagi" kata Meiko.

"Iya aku bakal selalu mengenang hari ini" kata Kaito.

"Aku gak bakal lupa sama senyum Luka hari ini" kata Rinto.

"Kamu manis sekali Luka aku tidak akan melupakanmu" kata Yuuma.

"Ehh.. kata - kata kalian kok jadi sok puitis sihh" kata Luki.

"Biarin wlee : -p " kata Rinto.

"Tapi kalian jangan lupa ya... besok aku akan dingin lagi dengan kalian" kata Luka.

"Iya.. ya sudah kami pulang dulu ya byee.. Luka" kata Kaito.

"Iya.." kata Luka.

Dan akhirnya mereka semua pulang dan Luka duduk disofa.

"Seru juga yaa onii - san" kata Luka.

"Tuhkan... makanya jangan pandang orang sebelah mata aja" kata Luki.

"Tapi tetap saja aku kesal dengan Vocaloid dan sejenisnya entah mengapa aku merasakan kebencian itu padahal aku tidak ingat mengapa aku membenci Vocaloid dan sejenisnya" kata Luka.

"Ya.. ya.. up to you Luka - chan" kata Luki.

"Ne.. onii - san aku ke kamar dulu ya mau istirahat oyasumi..." kata Luka.

"Iya... oyasumi " kata Luki.

------------------------------------------------------
• Typo bertebaran
Minta vote dan commentnya ya...

Vocaloid High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang