Chapter 10

2.5K 142 2
                                    

W A R N I N G Typo(s) everywhere!

Happy Reading!

---

"Udah bego, lo aja yang budeg. Yodah, ketempat lo sono, bentar lagi Mrs. Tini dateng." ujar Aldi dan langsung berlalu menuju tempat duduknya.

"Aldi! Ih nyebelin banget tau ga sih?! Awas ya lo, urusan kita belom selesai!" Pekik Salsha ke Aldi yang langsung ngeloyor ninggalin dia.

"Serah lo deh, cewek budeg." balas Aldi dengan nada mengejek. Salsha hanya bisa menggerutu dalam hati, karena Mrs. Tini yang sudah ada didalam kelas.

***

Kring...kring...kring..

Bel istirahat pun berbunyi. Salah satu dari dua suara (read; bel istirahat dan bel pulang) yang sangat didambakan oleh semua siswa yang jenuh dengan pembelajaran yang super membosankan atau super menegangkan.

"Baik, anak-anak. Sampai disini dulu pembelajaran kita hari ini. Selamat pagi." Mrs. Tini langsung bergegas keluar kelas setelah mendengarkan balasan salam dari semua siswa.

"Sal, kantin yuk." ajak seseorang pada Salsha.

"Um.. Gimana ya. Kamu duluan aja deh, baal. Aku masih ada urusan sama Aldi." tolak Salsha halus dengan cengiran meminta-maaf pada orang itu, yang ternyata Iqbaal.

"Oh, oke deh. Aku duluan ya. Jangan lupa makan, nanti maag kamu kambuh lagi." kata Iqbaal pada Salsha.

"Ay ay captain." ujar Salsha sambil bergaya memberi hormat pada Iqbaal. Cowok itu sekilas memberikan senyuman pada Salsha dan melangkah pergi ke kantin.

Setelah Iqbaal pergi meninggalkannya, Salsha langsung berlari layaknya anak kecil ke arah Aldi.

"Woi!" seru Salsha pada Aldi sambil menepuk bahunya.

Aldi yang lagi fokus-fokusnya bermain game di handphone-nya, langsung tergelonjak kaget, "Apaan sih, ganggu aja." ujar Aldi tanpa melepaskan pandangannya dari layar handphone.

"Galak amat sih, pak. Kantin yuk." ajak Salsha pada Aldi.

"Males gerak gue." jawab Aldi masih tetap tidak melepaskan padangannya
dari layar persegi panjang pipih ditangannya.

"Ish! Ayolah cepet!" paksa Salsha sambil menarik-narik lengan seragam Aldi.

"Nggak mau." jawab Aldi cuek, sambil tetap tidak mengalihkan pandangannya.

"Aldi, heh! Nyebelin banget sih?! Liat gue sini, dulu! Emang muka gue begitu nggak semenariknya dari pada game bolot itu ya?!"

"Kalo gue bilang iya, gimana?" tanya Aldi balik.

"Tau, ah. Nyebelin. Gue pergi aja deh." rengut Salsha. Ia pun melangkah menjauhi Aldi.

Dengan sigap Aldi langsung menangkap pergelangan tangan Salsha, dan menggenggamnya, "Bercanda doang. Jangan ngambek lah ya." bujuk Aldi.

Salsha masih tetap diam dengan bibirnya yang di manyunkan, tidak ingin menatap wajah Aldi.

"Jelek loh, kalo ngambek. Yaudah yuk, kantin." Aldi langsung berdiri dan mencubit gemas hidung Salsha. Dan menarik tangan cewek itu menuju kantin.

"Sakitnya masih kerasa, tau! Lo mah nyubitnya nggak pake hati" rajuk Salsha ketika mereka berada dikoridor sekolah, sambil mengelus-elus hidungnya yang masih terasa sakit.

"Dimana-mana nyubit itu pake tangan, bolot. Bukan pake hati." ejek Aldi.

***

"Gue pesenin dulu makanannya, lo tunggu disini aja." kata Aldi saat mereka sudah ada disalah satu meja didalam kantin.

"Tumben-tumbenan lo baik." sindir Salsha pada Aldi.

"Bukan tumben, gue udah emang baik dari sononya." ujar Aldi dan langsung berlalu memesan makanan mereka. Sementara Salsha senyum-senyum sendiri, karena mengingat hubungannya dengan Aldi kembali seperti dulu.

Kurang dari sepuluh menit, Aldi datang memegang nampan dengan dua piring nasi goreng dan dua gelas jus jeruk diatasnya.

"Makasih. Aldi baik deh." rayu Salsha ketika Aldi menaruh nampan itu diatas meja.

Tanpa membalas ucapan Salsha, Aldi langsung menyodorkan sepiring nasi goreng dan satu gelas jus jeruk kehadapan Salsha, "Makan yang banyak. Berhubung akhir-akhir ini gue udah jarang meratiin lo makan lagi."

Salsha hanya tersenyum dan mengangguk-angguk patuh.

Setelah mereka menghabiskan makanan mereka dalam keadaan hening, Aldi membuka pembicaraan, "Tumben tadi lo ngajak gue makan, biasanya juga sama pangeran berkuda putih-nya lo."

Salsha hanya terdiam tanpa bisa menjawab perkataan Aldi. Cowok itu pun hanya mengangguk-angguk entah karena apa.

"Hm.. Ohiya, tadi kenapa lo bilang mau marahin gue? Perasaan gue nggak ada salah apa-apa, deh?" tanya Aldi lagi.

"Oh itu! Iya, hampir aja gue lupa! Makasih udah ngingetin buat marahin lo, pak Aldi." kata Salsha kembali dengan cerocosannya. Aldi hanya bisa diam memperhatikan Salsha.

"Tadi kenapa lo nggak jemput gue?! Hampir aja gue telat trus dihukum, cuma gara-gara nungguin batang idung lo yang nggak nongol-nongol!" seru Salsha.

"Nah loh? Kenapa gue yang disalahin? Kan sekarang lo udah ada gojek sendiri."

"Gojek sendiri? Maksudnya apaan sih?" tanya Salsha.

"Pangeran lo lah. Jangan pura-pura bego deh." jawab Aldi dengan wajah datar.

"Kan Iqbaal-nya cuma jemput beberapa hari doang. Setelah itu enggak lagi. Biasanya juga lo kan yang jemput"

"Emang gue tau Iqbaal-nya lo itu udah nggak jemput lo lagi? Dan maksud lo gue harus jemput lo setiap hari walaupun gue pas nyampe Iqbaal juga jemput lo gitu? Hh, lucu lo Sal. Lagian juga tuh cowok lo, masa pacarnya sendiri nggak bisa dijemput. Cowok apaan kek gitu." kata Aldi.

"Arah jalan Iqbaal ke sekolah sama ke rumah gue itu, harus muter tau! Jadi nggak mungkin lah dia jemput gue dulu. Dan satu lagi, gue belum pacaran sama dia."

"Semuanya bisa jadi mungkin kalo dia emang tulus mau jemput lo dan emang perhatian sama lo." balas Aldi datar.

"Lo kenapa sih, kayak nggak suka banget sama Iqbaal? Sampe Emangnya Iqbaal ada salah apa sama lo?" tanya Salsha memojokkan.

"Mungkin perasaan lo aja. Gue ngalah deh, gue bakal ngejemput lo lagi. Puas? Yodah, yuk ke kelas." Aldi langsung berdiri dan menarik Salsha untuk pergi ke kelas.

---

To be continue...

Xoxo!

Be Mine ❌ A.M.Sحيث تعيش القصص. اكتشف الآن