Chapt- 3

33 3 0
                                    


"Astaga, kau mengagetkanku hyung"

"Daehyun-ah ada apa? Kenapa dari tadi wajahmu cemberut begitu?

"Ani hyung, aku hanya sedang kesal dengan Hyemi noona"

"Mwo? Kesal dengan Hyemi? Waeyo?" tanya Donghae penasaran. Donghae yang sejatinya adalah sahabat kecil mereka, sudah sering melihat kakak beradik ini bertengkar. Walau sering bertengkar, tetapi mereka dengan cepat akan melupakannya.

"Dia tidak berangkat bersamaku ke sekolah padahal kan ini hari pertamaku di SOPA, dia malah berangkat dengan tiang listrik itu...aissh menyebalkan" curhat Daehyun.

Donghae terkekeh mendengar penuturan adik sahabatnya itu. "Tiang listrik? Changmin maksudmu? wajar saja jika Hyemi lebih memilih berangkat bersama Changmin, dia kan namjachingunya, kau ini aneh sekali Hyun-ah".

"Tapi aku tidak sutuju Hyemi noona berpacaran dengan tiang listrik itu hyung".

"Wae? Kenapa kau tidak suka, eum?"

"Dia itu playboy dan juga postur tubuhnya terlalu tinggi, tidak cocok dengan noonaku yang pendek". Aku lebih setuju jika noona berpacaran denganmu. Kalian terlihat serasi jika bersama.

"Hahhhhaa... tawa Donghae seketika meledak". Namun seketika ia terdiam dan mencerna perkataan Daehyun barusan. Dengan kata lain dia juga mengatai Donghae kalau sebenarnya dia juga pendek. "Yak, kau... aish"

"Itu kenyataan hyung, heheheh..."

" Hyung, kalian sudah bersahabat sejak Sekolah Dasar, apa sedikit pun kau tidak mempunya perasaan suka pada Hyemi noona?"

DEG

Donghae merasakan tubuhnya bergetar, gugup apa yang harus ia jawab. "Hyung??"

"Ah, ne..

"Tentu saja kau tidak menyukai noonaku, iya-kan hyung, itu pasti karena kau sudah tau betul sifat aslinya yang sangat menyebalkan sekaligus cerewet" rutuk Daehyun.

'Kau benar Daehyun-ah, aku memang tak menyukai noonamu, tapi aku sangat mencintainya dari dulu hingga sekarang'. Aku memang bodoh. Aku seperti seorang pecundang saat ini.

***

Sebuah momen sederhana, momen masa kecil yang menggetarkan. Sebuah percik kehidupan yang akan menjadi kenangan. Sebuah kebersamaan yang akan mengikat mereka. Selamanya.'

Lee Donghae sadar betul bahwa dirinya dianugerahi wajah tampan dan kemampuan untuk dapat membuat para gadis di dunia ini bertekuk lutut, hanya melalui kedipan mata dan satu senyuman seksi. Namun, yang tidak dia pahami adalah bagaimana hatinya tetap tidak tersentuh oleh satu pun dari mereka yang berjejer dan berlomba merebut perhatiannya itu.

Penyebabnya hanya satu. "Jung Hyemi..."

Namja itu tidak tahu persisnya sejak kapan perasaan cintanya pada sang sahabat muncul. Yang jelas ketika Donghae menyadarinya, semuanya sudah terlambat. Jung Hyemi tergila-gila pada seorang sunbae tampan yang baik hati sejak mereka duduk di bangku kelas satu SMA dulu, dan gadis itu tetap mencintai lelaki yang sama hingga kini, hingga entah sampai kapan Donghae sendiri tidak berani menebak.

"Jadi, kali ini perempuan mana lagi yang kau campakkan, Hae setelah Sun Ye, Yoon A, Soo Yeon?" ucap seorang yeoja yang saat ini tengah berdiri di depan cermin setinggi badan dalam kamar bernuansa violet. Tidak ada sahutan atas pertanyaannya tadi.

Gadis itu masih fokus pada penampilannya yang tampak di cermin. Sesekali dia merapikan poninya yang panjang kearah samping. Kemudian kembali mendesah di depan cermin.

Forever Friend, Forefer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang