Chapter Five

643 187 32
                                    

Jika seseorang memberi perhatian lebih dari biasanya,
berarti ia mulai mencintaimu.
-unknown

***

Rena berjalan menelusuri lapangan, ia merasa bosan dengan pelajaran fisika hari ini. Meskipun pelajaran belum selesai, ia nekat kabur dari kelasnya. Ya, namanya juga Rena, kalau sudah bosan, ditinggalin gitu aja.

"Eh," seseorang menepuk pundak Rena, "Ngapain lo disini?"

Rena terkejut, "Eh kampret, kaget anjir," Rena memukul lengan Daniel, "Lagi liatin cowo ganteng main basket."

Daniel meringis, "Aduh, sakit Ren," Daniel mengelus-elus lengannya yang terkena pukulan, "Lo mukul kenceng amat kayak emak-emak lagi marahin anaknya."

"Bodo amat, abis lo ngagetin gue."

"Mestinya lo bersyukur udah dikagetin sama orang ganteng," Daniel menaik turunkan kedua alisnya.

"Jijik," ucap Rena sambil membuang muka.

Daniel mengajak Rena ke kelas, tetapi Rena menolak. Alhasil, Daniel menggandeng paksa tangan Rena sampai ke kelas. Hanya itu salah satu cara cepat agar Rena kembali ke kelas.

Sesampainya di kelas, Rena mendapat tatapan sinis dari Pak Andi, lalu ia diberi hukuman karena sudah kabur di jam pelajarannya. Pak Andi menghukum Rena untuk membersihkan koridor setelah pulang sekolah. Betapa kesalnya ia karena mendapat hukuman dan harus pulang telat.

***

"Bunda, ayah, kakak, Rena pulang!" Ucap Rena dengan suara tak bersemangat, lalu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.

Kak Fian melirik Rena yang terkapar lemas di atas sofa "Eh adik abang udah pulang, kok tumben telat pulangnya? Pacaran dulu ya?" Rena menghela nafas dan melihat ke arah kakaknya.

"Boro-boro, punya pacar aja engga," Kak Fian terkekeh dan menatap rasa kasihan kepada adiknya. "Gak usah pasang muka sok-sok kesian gitu dah," ucap Rena sewot.

"Kenapa telat pulang?" Tanya Kak Fian sekali lagi dengan amat perhatian.

"Tadi gue dihukum suruh bersihin koridor sekolah."

Kak Fian tertawa bahagia karena adiknya mendapat hukuman. Rena menatap sinis ke arah Kak Fian, "Kak Fian, kenapa ga jemput Rena?"

"Lah emang situ minta jemput?"

"Liat aja."

Kak Fian membuka hpnya, sudah 15 pesan dan 5 panggilan tak terjawab.

Upil kesayangan❤ : Kak Fian ganteng, jemput Rena di sekolah dong

Upil kesayangan❤ : Ih, baca kek kak, sedih amat chatnya gak dibaca :(

Upil kesayangan❤ : ew, giliran doi dibaca cepet, giliran adiknya dibacanya seabad.

Upil kesayangan❤ : Kak, baca dong:(

Upil kesayangan❤ : Hello, from the other side~

Upil kesayangan❤ : fine, gak dibaca. mie ayam sama ciki jeki 2 bungkus, batal.

Upil kesayangan❤ : WOI KAK, GAK BALES, GUE SANTET LO.

Kak Fian tertawa terbahak-bahak membaca pesan dari adiknya. Sementara Rena meninggalkan Kak Fian sendirian di ruang tamu, ia berjalan menuju ruang keluarga untuk bertemu dan bercerita tentang hari-nya kepada ayah dan bundanya. Itu menjadi kebiasaan Rena bercerita setelah pulang sekolah dari kelas 1 sekolah dasar. Setelah itu, Rena menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

***

"Mandi? Beres. Makan? Beres. Belajar? Beres. Gue mesti ngapain lagi sekarang?" Batin Rena berpikir.

Rena melihat ke arah jam dindingnya yang berbentuk gudetama, jarum jam baru menunjukan pukul 8 malam. Karena tidak ada hal yang Rena lakukan lagi, ia memutuskan tidur lebih cepat dari biasanya.

Rena sudah mencoba berkali-kali untuk merapatkan matanya, tetapi apa daya, ia tidak bisa tidur karena belum jamnya untuk tidur. Rena pasrah dan akhirnya ia memutuskan untuk membuka laptopnya dan melogin akun roleplayernya.

Rena membuka pesan yang masuk ke akunnya. Ternyata, semua pesan yang ia terima berasal dari orang yang sama seperti kemarin.

04.30 a.m

Silent_winterl : hai, pagi.
Silent_winterl : hari ini sekolah ya?
Silent_winterl : btw, have a nice day.

12.15 p.m

Silent_winterl : hai, siang.
Silent_winterl : jangan lupa makan siang ya.

20.12 p.m

Silent_winterl : hai.
Silent_winterl : off ya? yaudah deh.

DEG.

Entah mengapa tiba-tiba jantung Rena berdegup sangat kencang ketika membaca pesan dari orang itu. Mungkin karena ia merasa orang itu sangat menunggu jawaban dari Rena, sampai-sampai orang itu mengirim pesan yang banyak ke akun Rena.

ggyoongie : hai juga, sorry late reply.

Tak lama ia membalas, ada pesan baru masuk ke akunnya. Dan ternyata pesan itu berasal dari orang yang pesannya baru saja Rena balas.

silent_winterl : iya gpp.

"Buset, cepet amat jawabnya nih orang," batin Rena.

ggyoongie : hehe iya.

silent_winterl : lagi apa?

ggyoongie : lagi tiduran. lo sendiri?

silent_winterl : oh, capek ya? lagi bernafas, haha.

Bagaimana ia bisa tau kalau Rena sedang kecapean? Apa dia seorang peramal atau ada jin yang memberitahunya?

To be continue...

» March 31st 2016

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang