Timeline Part 2 (1/2)

2.5K 165 19
                                    

"Sehun-ssi cepatlah menari! Aku ingin cepat pulang sekarang!" Sedari tadi Hayoung terus saja meluapkan kemarahannya padaku karena aku yang hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa, para senior yang lain menyuruhku dan Hayoung untuk menari sebagai penutupan acara hari ini. Tapi aku sangat malu untuk melakukan itu, dan lebih memilih hanya menggerakan tanganku saja sambil memasang wajah datar. "H-Hayoung-ssi... A-Apa yang kau lakukan?" Tangan Hayoung melingkar indah di pinggangku, dan itu membuat hatiku tiba-tiba saja bergetar tak tentu arah. Hayoung mengangkat wajahnya dan menatap kedua mataku, hal itu membuat hatiku semakin bergetar. "Sehun-ssi, kau cukup mengikuti gerakan menariku saja. Tolonglah perutku sudah sangat lapar dan aku ingin pulang sekarang." Aku mengangguk perlahan mendengar penuturan yang di lontarkan Hayoung, perlahan aku mulai mengikuti gerakan yang Hayoung lakukan. Gerakan itu cukup memalukan menurutku tapi sepertinya hal itu harus aku buang jauh-jauh karena para senior sudah menatapku dengan tatapan yang berbeda dan itu membuat bulu kudukku meremang seketika. Alunan musik bergenre hiphop mulai diperdengarkan, tanpa terasa aku semakin larut dalam suasana saat ini dan aku sudah tidak berfikir tentang rasa malu yang sedari tadi aku rasakan.

Hayoung tersenyum menatapku penuh arti dan aku segera membalas senyumannya, wajahnya begitu murni dan cantik. "Gomawo..." Ucapnya berbisik, aku mengangguk sambil tersenyum.

"Baiklah semuanya! Acara hari ini sudah selesai, aku harap kalian semua menikmatinya! Dan terima kasih untuk Sehun dan Hayoung telah bersedia menjadi maskot kita!"

Sorak-sorai mulai terdengar dari berbagai arah, sangat ricuh suasana saat ini. Aku sungguh menikmati acara hari ini meskipun aku merasa sedikit malu namun tidak apa-apa untukku, kejadian memalukan hari ini suatu saat bisa menjadi kenangan untukku ataupun untuk Hayoung... Mungkin.

"H-Hayoung-ssi..." Ucapku gugup saat tali dipergelangan kami sudah dibuka dan Hayoung berniat untuk pergi meninggalkanku. Hayoung berbalik menatapku penuh tanya, wajahnya begitu cantik sampai aku merasa sangat gugup hanya untuk melihat matanya. Meskipun sikapnya menjengkelkan tapi disisi lain ia juga sangat baik dan manis. "Waeyo?" Tanyanya datar, aku menarik nafas perlahan dan mengeluarkannya secara perlahan juga untuk mengusir rasa gugup di hatiku. "M-Mianhae soal tadi..." Ucapku tertunduk, aku merasa Hayoung membalas perkataanku dengan anggukan dan senyuman. Namun aku juga tidak tau pasti bagaimana ekspresinya karena aku tidak melihatnya. "Gwenchanhayo Sehun-ssi." Aku menangkat wajahku dan menatap Hayoung yang saat itu sedang menatapku.

"A-Apa kau mau makan bersamaku?" Tanyaku ragu, sungguh jantungku serasa ingin jatuh dari tempatnya. Apa yang terjadi padaku? Akupun tak tahu.

"Makan bersamamu?" Aku mengangguk cemas mendengar jawaban darinya yang terdengar bimbang. "Arraseo... Kajja." Rasanya aku ingin sekali melompat dari gedung mendengar persetujuan darinya, ini benar-benar hari yang istimewa bagiku.

Saat ini aku dan Hayoung sedang dalam perjalanan menuju sebuah restoran daging yang menurutku sangat enak karena restoran itulah yang aku kunjungi pertama kali saat aku berada di Seoul, keringat bercucuran jantung yang berdetak tidak seperti biasanya... Itulah yang saat ini aku rasakan karena Hayoung duduk dibelakangku sambil melingkarkan tangannya di pinggangku, aku terus aja tersenyum tanpa henti melihat perlakuannya padaku.
"Disini tempatnya?" Tanya Hayoung bingung saat kami sampai didepan restoran tersebut, aku mengangguk pelan khawatir Hayoung tidak ingin makan disini. "W-Waeyo? Apa kau tidak menyukai makan ditempat ini?" Tanyaku ragu. "Ani bukan begitu, justru aku sangat menyukai tempat ini." Aku bersyukur mendengar jawaban Hayoung dan langsung masuk kedalam restoran itu bersama-sama.

Tanpa kusangka ternyata Hayoung memiliki selera makan yang besar, karena ia memesan banyak sekali macam-macam daging dan aku tidak tau apakah perutnya itu akan kuat menampung semuanya. "Makanlah Sehun-ssi... Mian kalau makanan yang aku pesan terlalu banyak, aku akan membayarnya nanti." Ucap Hayoung, aku tersenyum mendengar penuturan yang ia berikan dan memakan daging yang ada di hadapanku. Hayoung begitu manis dan lucu menurutku dan itu membuatku sangat nyaman berada disampingnya. "Apa kau suka ke club malam?" Hayoung menatapku sambil membungkus daging yang akan dia makan, aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban dan ia mengangguk mengerti.

Sehun-Hayoung💞 [Oneshoot]Where stories live. Discover now