Come A Little Closer

Pria Misterius

"Aku menyukainya, wajahnya yang rupawan,
Gerakan yang tercipta dari tubuhnya,
Aromanya yang memabukkan,
Dan juga senyumnya yang menggetarkan hati" - Kim Lami

***

Matahari sudah tenggelam sekitar satu jam yang lalu, para muda mudi korea selatan sudah mulai memenuhi kawasan hongdae. Beberapa musisi jalanan sudah siap memamerkan penampilan terbaik mereka, ada yang bernanyi lengkap dengan alat alat music yang mereka siapkan dan ada juga yang memberikan pertunjukan dance dengan enerjiknya.
Lami dan Jaemin masih berkeliling disekitar kawasan hondae, orang orang yang melihat mereka pasti berpikiran kalau mereka itu adalah sepasang kekasih bukan nya sepasang sahabat. Jaemin menggenggam tangan tangan Lami sejak mereka keluar dari kedai ice cream tadi.

"Untuk berjaga jaga agar kau tak hilang, aku sungguh tak ingin repot repot mencarimu nanti" Ujar jaemin saat tadi dia mendapatkan tatapan bingung dari gadis itu, setelah itu Lami tak protes sama sekali dan membiarkan jaemin menggenggam tangannya.

Tiba tiba lami berhenti didepan seorang dancer yang sedang menunjukkan aksinya dengan mengcover dance lagu favorite nya yaitu Growl milik Exo. Jaemin sontak berhenti saat merasakan tangannya ditarik oleh Lami dan mau tak mau dia akhirnya berdiri disamping Lami yang sedang menatap dancer didepannya itu dengan tatapan memuja.
"Wae?" Tanya jaemin bingung.
"Bukannya Dance nya itu sangat keren jaemin~ah?" Tanya Lami balik tanpa mengalihkan tatapannya sedikitpun dari sang dancer.
Jaemin menatap malas kearah dancer yang dimaksud Lami tadi. "Ani. Aku juga bisa jika hanya dance seperti itu" Ucap jaemin tak setuju dengan pendapat gadis itu.
Lami tak merespon ucapan jaemin tadi dan masih asik memandangi pria asing itu.
"Ayolah Lami~ya. Bukankah kau ingin kesana tadi" Jaemin sedikit menarik tangan Lami sambil menunjuk Toko Etude House yang ada diseberang jalan sana. Tapi percuma Lami bahkan tak bergerak sedikitpun, Gadis itu pun bahkan tak menghiraukannya sama sekali. Baiklah Jaemin menyerah dan memilih menunggu Lami sadar dari keterpesonaannya. Tapi jaemin tak menyukai tatapan terpana Lami yang terang terangan ditunjukkan nya untuk dancer sialan itu.

Yang Lami tau sekarang dia menyukainya, maksudnya adalah dancer itu. Pria yang sepertinya memiliki darah campuran yang sangat terlihat diwajahnya. Lami menyukai setiap gerakan bersemangat yang pria itu tunjukkan. Lami menyukai wajahnya yang sangat tampan untuk ukuran seorang manusia biasa itu, Lami sempat berpikir bahwa pria itu adalah malaikat yang sedang tersesat dibumi.
Dia menyelesaikan dancenya dengan senyuman puas yang malah membuat para gadis disana -dan lami juga- menjerit tertahan. Wajahnya sudah basah dengan keringat tapi sama sekali tak menghilang kan ketampanannya. Bagaimana lagi cara Lami mendeskripsikannya, yang dia tau pria yang berdiri sambil mengelap keringatnya dan berjarak hanya beberapa meter dari Lami itu benar benar tampan. Tapi sepertinya tampan saja tak cukup untuk mendeskripsikannya.

Saat dia masih mengagumi wajah maha sempurna yang baru pertama kali dilihatnya ini tiba tiba Jaemin menarik tangan nya menjauh dan Lami hanya bisa pasrah mengikuti kemana jaemin membawanya pergi. Selamat tinggal pangeranku, gumamnya dalam hati yang masih tak rela untuk pergi.

***

Mereka turun dari bus dihalte tak jauh dari rumah mereka. Lami jalan terburu buru meninggalkan Jaemin yang terus saja memanggil namanya. Dia masih kesal dengan pria itu, padahal tadi dia berencana mengajak dancer tampan itu untuk berkenalan dan juga kalau bisa dia ingin bertukar nomor ponsel pada pria tadi, tapi jaemin menghancurkan segalanya. Dia tak mungkin lagi bisa bertemu dengan dancer tadi mengingat betapa luasnya kota seoul dan juga takdir sepertinya tak akan sebaik itu untuk membantunya.

"Lami~ya tunggu aku" panggil jaemin yang masih berusaha mensejajarkan langkah nya dengan Lami. Tapi sepertinya Lami tak menghiraukannya sama sekali. Ini benar benar karna dancer sialan itu, jaemin terus saja mengutuknya sepanjang perjalanan pulang tadi.