Farhan rasanya sedang kurang kasih sayang atau kalau orang nyebutnya sekarang kurang belaian . pasti ada masalah internal dalam hubungan dua insan manusia itu. Belum sempat Farhan memulai pekerjaannya suara dering telepon terdengar.
kring kring kring
'dering telepon mu membuat ku tersenyum dipagi hari' suara hati Farhan berteriak sambil membawa pel dia berlagak seperti penyanyi ,pribadi yang aneh memang lelaki itu,sang bunda yang memang sedang duduk dekat dengan telepon langsung menyambar telepon tersebut.
"halo"sapa bunda Ele kepada seseorang diseberang sana.
" halo tante,ehhhhhm ini Zidan tan"suara laki-laki yang sudah lama tak didengar oleh bunda El terdengar diseberang sana,terkesan ragu dan bimbang.
"ehhh,nak zidan, udah lama nggak main kesini kemana aja kamu nak" ucapan sang bunda membuat Ele kaku seketika,tak cuma Ele, Farhan dan Shinta pun sama,nama itu sudah lama tak ingin Ele dengar tapi apa daya hari ini orang yang dijauhi Ele,tak ada badai topan ia menelpon kerumah Ele. Ele yang sedang merapikan majalah terkaget.
"haaaa...", semua mata tertuju kepada Ele,melihat itu dia langsung menunduk dan melanjutkan pekerjaan yang ia kerjakan.lelaki yang sudah membuat persahabatan nya dengan Nia hancur,tapi benarkah Ele jika dia menyalahkan Zidan?. Apakah lelaki itu salah?,hanya Zidankah yang salah?,atau justru mereka bertiga lah yang salah?.
"baik tan,emmm maaf udah lama nggak main kerumah,waktu sama keadaan enggak memungkinkan tan" mendengar jawaban Zidan bunda hanya mengernyit heran apa maksudnya, tapi pikiran itu hilang ketika suara Farhan terdengar,akhirnya setelah sekian lama menunggu suara Farhan yang tergolong merdu tingkat burung beo,akhirnya kembali,bagaimana bisa Farhan menbiarkan orang yang sudah membuat adik tersayangnya sedih berada dirumahnya,walaupun hanya sekedar suaranya.p pantangan terbesar untuknya
"biar Farhan aja bun yang ngelanjutin nya ,bunda lanjutin membuat rajutan aja bun" sang bunda hanya tersenyum dan membalas ucapan Farhan,dan menyerahkan telfon itu ke
Anaknya.
"halo,ini aku Farhan",ucapan farhan terkesan sarkastik,d an tak bersahabat tentunya.
"emm bang,bisa aku bicara sama ele" izin Zidan benar-benar sopan dia tau siapa yang ia hadapi.
"enggak bisa,sama aku aja,kalau mau kita bertemu di taman biasa aja gimana?"ajak Farhan,jujur ia harus ajarkan rasa gentleman buat zidan.
"yaudah bang,nanti siang ya,diwarung kopi biasa aja bang" Zidan rasa minum kopi bisa lebih membuat suansana nyaman.
"ehhhm oke" tanpa mendengar salam dari Zidan, Farhan langsung menutup telepon nya.
"ada apa nak,kok pakai ketemu ditaman segala?" tanya sang bunda penasaran, jelas Farhan tak mau menjelaskan perihal tempat sebenarnya yang akan ia datangi karna ia tidak mau kejadian seperti beberapa hari lalu ketika Ele memergokinya berkelahi dengan Zidan terulang.
"ada bisnis bun"ucapan Farhan berhasil membuat Ele dan Shinta saling pandang,mereka tahu perihal bisnis seperti apa yang Farhan maksud.
Farhan langsung meninggalkan tempatnya dan melanjutkan pekerjaannya kemudian baliklah sikap Farhan yang tadi diam milyaran bahasa.
---
Farhan sedang menunggu kehadiran laki-laki yang dicintai sang adik sekaligus dibenci oleh sang adik, cinta masa muda,merepotkan saja.
Farhan mengingat-ingat lagi kejadian beberapa hari lalu saat dirinya bertemu dengan Nia,sahabat sang adik sekaligus, wanita itu sudah dianggap seperti adiknya sendiri.
ESTÁS LEYENDO
Introvert
De TodoON REVISI AND ON GOING introvert apa sih yang orang lain pikirkan tentang introvert?, orang yang tidak suka bersosialisasi,pendiam,penakut. tapi disini ele mencoba untuk mengubah pikiran orang tentang introvert. kisah cintanya pun juga unik, terjeba...
TKP-15
Comenzar desde el principio
