Dengan itu Nia mulai merenungkan masalah nya dengan meluapkannya langsung kealam.

sedangkan disisi lain

Ele yang masih menangis mulai memasuki sebuah toko buku yang begitu luas, toko ini tidak hanya menjual buku saja tapi disini juga ada bioskoo mini, perpustakaan dan cafe, bisa dibilang tempat ini adalah paket komplit.

"selamat sore mbak" sapa putri, pelayan di toko ini, putri sudah cukul kenal dengan ele, karena hampir tiap hari ele mampir ke toko ini, bahkan hanya untuk menyapa putri saja.

ele hanya menjawab sapaan putri dengan sebuah senyuman, putri langsung tau jika saat ini ele butuh waktu sendiri, ele mulai mendekati putri.

"put coklat panasnya satu dan gue mau ketaman belakang" kata ele pada putri, satu hal yang unik ari toko ini, tempat ini juga punya taman belakang yang cukup luas.

"baik, mbak" jawab putri.

ele langsung berjalan kearah taman, setelah sampai ia duduk dan mulai memikirkan maslahnya kembali.

zidan dan nia putus, dan apakah semua ini gara-gara aku dan
nia memutuskan persahabatan kami. Oh God please help me.

hal itu sedari tadi yang dipikirkan ele, dia tidak tau apa yang harus ia lakukan

'ni kamu nggak tau selama ini akulah yang tersakiti, kamu nggak bisa salahkan sifatku ini, apakah aku harus pergi dari kehidupan kalian'batin ele.

"maaf mbak, ini pesanannya" ucap putri sambil membawa nampan.

"makasih" putri hanya mengangguk dan pergi, tak lama ia mulai memikirkan masalahnya lagi, pergi dari kehidupan nia lah yang tepat untuk saat ini.

drrrrt drrrrt

handphone ele bergetar, setelah kulihat siapa yang mengirimkan pesan kepada ele, ele mulai membaca pesan itu.

From: bang aan
El kamu ada dimana?, kapan kamu pulang?, kenapa nggak menghubungi abang?, kamu baik-baik aja kan😰?

Wajah ele melihatkan seulas senyum miliknya,betapa khawatirnya kakaknya, setelah membaca pesan itu ele mulai mengstikkan pesan balasan.

To: bang aan
Aku baik-baik aja bang, maaf kalau aku nggak hubungi abang✌, aku nggak usah dijemput aja, nanti aku naik bus👍.

setelah menekan tombol send, ele memasukkan handphone ke tas yang ia bawa. Memikirkan masalah saat ini, apakah ele harus pergi dari kehidupan nia dan zidan tapi bukankah itu malah memperkeruh suasananya.

Drttt Drrrttt

Ele merasakan handphone yang ada di dalam tasnya bergetar, kemudian dengan sigap ele membuka tasnya lalu mengambil handphhone lalu melihat siapa yang menghubunginy setelah melihat handphonenya terdengar hembusan nafas milik ele.

'abang-abang baru tadi aku membalas pesannya tapi sekarang sudah telpon lagi' batin ele.

Seperti biasa ele tidak mengangkat telfon dari abangnya itu, dia hanya membalas panggilan dari kakaknya lewat pesan singkat.

To: bang aan
Iya abang sebentar lagi aku pulang.

Sesingkat itulah pesan ele kepada abangnya, walaupun ia tidak tau apa yang akan dibicarakan abangnya tapi feelingnya mengatakan kalau abangnya akan menanyakan kapan ia pulang.

setelah menekan tombol send, Ele mulai membenahkan barangnya berniat untuk meninggalkan tempat itu, sebelum abangnya rewel mencari Ele,rewelnya mengalahkan bayi yang sedang sakit panas.

Sebelum ele pergi tak lupa ia meminum coklat panas yang ia pesen, mubadzir kan kalau tak diminum lagian beli coklat panas itu pakai uang bukan pake daun pepaya, dasar Ele pelit.

IntrovertWhere stories live. Discover now