Timeline Part 1

6.8K 226 39
                                    

cerita ini aku tulis karena aku terinspirasi dari film thailand yang judulnya 'Timeline' semoga kalian menikmatinya ya☺️☺️

---


"Sehun-ah cepat bangun nanti kau terlambat!" Suara teriakan seorang wanita memenuhi seisi ruangan saat matahari mulai manampakan wujudnya, aku membuka mataku perlahan dan melihat ibuku sedang berdiri menatapku. "Eomma... Aku mengantuk." Rengekku dan kembali menutup diriku dengan selimut, sebentar lagi ibuku pasti akan menggendongku ke arah kamar mandi. Tapi nyatanya ibuku hanya diam mematung sambil menatapku dengan lembut dan duduk dipinggiran tempat tidur lalu mengelus pucuk kepalaku. "Sehun-ah, cepatlah bangun dan pergi kesekolah. Hari ini hari peringatan kematian ke 12 tahun appa." Suara lembut itu terdengar ditelingaku membuatku membuka selimut yang menutupiku dan duduk menatap ibuku, jika berbicara tentang ayahku ibuku pasti akan bersuara lembut dan wajahnya terlihat sangat tenang. Sejak aku di lahirkan kedunia ini aku tidak pernah melihat ayahku, karena ia telah pergi sebelum aku di lahirkan. Aku pernah bertanya sekali kepada ibuku mengapa ayahku meninggalkan aku dan ibuku, wajah ibuku seketika berubah menjadi sedih membuatku tidak tega. Sejak saat itu aku berjanji padanya bahwa aku tidak akan membuatnya sedih sampai akhir hidupku. "Chanyeol-samcheon akan mengantarmu nanti, jadi cepatlah sebelum dia datang." Park Chanyeol adalah seorang pria yang sudah mengenal ibuku cukup lama, ia selalu ada di sisi ibuku saat ibuku butuh seseorang. Aku sudah menganggap Park Chanyeol adalah ayahku sendiri. "Eomma, bagaimana jika namaku menjadi Park Sehun?" Tanyaku polos saat aku hendak berjalan menuju kamar mandi, tidak ada jawaban dari ibuku membuatku berbalik menatapnya. Terlihat tatapannya begitu tenang. "Sehun-ah, namamu adalah Oh Sehun. Dan jika kau ingin menggantinya gantilah dengan namaku." Aku tertunduk sambil berfikir tentang perkataan ibuku. "Jung Sehun?" Ibuku mengangguk sambil tersenyum kecil mendengar perkataanku, nama ibuku adalah Jung Eunji maka dari itu jika aku menggantinya harus dengan nama Jung didepannya. "Namaku adalah Oh Sehun dan Jung Sehun." Ucapku sambil tersenyum dan memeluk ibuku.

"Anyeong samcheon..." "Anyeong Sehun-ah, apakah kau sudah siap untuk berangkat?" Aku mengangguk dan bergegas menghampiri Chanyeol yang sudah berada di depan pagar rumahku dengan sepeda miliknya. "Eomma, aku berangkat!" "Hati-hati dijalan." Udara di sekitar sini sangatlah sejuk dan menenangkan hati karena tempat tinggalku jauh dari keramaian kota, aku tinggal di pinggiran Busan dan itu membuat suasana disini tampak alami. "Sehun-ah, jangan tertidur lagi di kelas. Nanti aku akan menjemputmu, anyeong." Ucap Chanyeol setelah aku turun dari sepeda miliknya, aku mengangguk dan berjalan memasuki gedung sekolahku. Sebenarnya aku tidak berniat untuk bersekolah apalagi belajar, karena menurutku hal yang menarik hanyalah melukis. Aku pernah mengatakan pada ibuku bahwa aku tidak ingin sekolah, dan saat itu juga ibuku menangis karena perkataanku. Aku merasa sangat bersalah karena mengatakan hal itu, dan akhirnya demi membuat ibuku bahagia aku melanjutkan sekolahku meskipun terkadang aku diam-diam membolos dan bermain di kebun milik orang lain sambil melukis pemandangan disekitar sana. "Sehun-ah, apa kau mendengarku?" Aku tersadar dari lamunan panjanganku dan segera melirik keasal suara itu yang tak lain berasal dari temanku satu-satunya yang kupunya di sekolah ini. "W-Wae Ilhoon-ah?" "Aigo Hun-ah, kau benar-benar menyebalkan." Aku tersenyum kecil sambil menggaruk tengkukku yang tidak terasa gatal, tidak ada niat darikku untuk mengetahui hal apa yang Ilhoon katakan tadi. Ilhoon mempunyai marga yang sama seperti ibuku, maka dari itu aku sangat dekat dengannya meskipun terkadang aku lebih memilih menyendiri ketimbang bermain dengannya.

Sepanjang hari begitu membosankan untukku, hanya pelajaran-pelajaran yang membuatku mengantuk yang diajarkan sepanjang hari. Sudah 6 tahun aku bersekolah di sekolah dasar ini namun aku sama sekali tidak tertarik dengan seorang wanita, berbeda dengan temanku Ilhoon ia sudah berganti pacar selama beberapa kali dalam kurun waktu 1 bulan. Padahal umurnya sama denganku masih berusia 12 tahun, namun pengetahuannya tentang cinta benar-benar menakjubkan. Aku menarik nafasku kasar dan melirik keluar jendela yang menampilkan langit Busan, tak ada niat bagiku untuk memalingkan wajahku padahal Kang-Songsaenim memanggil-manggil namaku. "Sehun-ah, jika kau tidak menatapku sekarang aku tidak akan memberikanmu nilai yang bagus meskipun kau pintar di sekolah ini." Ujar Kang-Sonsaengnim yang tiada henti-hentinya mengoceh, namun aku tetap tidak perduli padanya. Bukan karena aku anak yang nakal, tapi karena ia selalu menyuruhku melakukan hal-hal yang tidak aku sukai padahal aku sudah mengatakan tidak. "Sehun-ah..." "Songsaengnim, bisakah kau tidak menyuruhku melakukan hal-hal yang kau sendiri bisa melakukannya? Aku akan bilang pada Eomma bahwa kau terus saja memaksaku." Ucapku datar, sebenarnya ia hanya menyuruhku untuk tidak terlalu sering menggambar dan memperhatikanpelajaran. Bahkan terkadang aku mengotori mejaku dengan gambar-gambar buatan tanganku, ini memang bisa dibilang nakal tapi itulah hal yang kusuka. "Arraseo mianhae, sepertinya pamanmu sudah menjemputmu." Aku segera meninggalkan Kang-Songsaengnim yang entah aku tidak tau ia masih menatapku atau tidak.


Sehun-Hayoung💞 [Oneshoot]Where stories live. Discover now