"maaf tuan, apakah anda membohongi saya, sudah sejam saya menunggu disini dan tidak terlihat tanda-tanda Zi, oh maaf maksudku dia dan Ele datang",ucap Nia dengan kesal karena merasa dibohongi oleh lelaki yang baru dikenalnya itu.
Belum sempat David menjawab pertanyaan Nia,dia sudah menyerobot waktu menjawab David dengan bertanya kembali.
" o ya, bisakah tuan perkenalkan nama tuan?"tanya Nia penasaran,setidaknya Nia sudah punya identitas lelaki disampinya ini,jika lelaki ini tiba-tiba melakukan kejahatan,kan sekarang lagi marak.
"sudahkah selesai anda berbicara,saya akan jawab satu persatu pertanyaan anda,pertama saya bukan orang bodoh yang membohongi anda dalam hal ini kemudian untuk masalah waktu jujur saya tidak tahu kapan mereka datang tapi sudah bisa saya pastikan kalau mereka benar-benar akan bertemu disini" kata David panjang lebar, ada satu pertanyaan yang belum sempat David jawab.
"nama?" tanya nia penasaran.
"sebegitu pentingkah anda untuk mengetahui nama saya, bukankah sudah cukup anda tau berita ini" kata David dengan senyum khasnya.
"maaf tuan ini hanya bentuk saya menghormati anda dan juga untuk berjaga-jaga jika Anda melakukan kegiatan kriminal nantinya" ucap nia.
"nama saya david dean irwin dan saya bukan orang jahat" jawab David tegas.
"w.o.w jadi anda berasal dari keluarga Irwin pengusaha ternama dan terkaya itu" ucap nia terkagum-kagum, David hanya mengangguk.bukan bermaksud sombong tapi memang keluarga Irwin terkenal karena kekayaan mereka.
'pantesan aja ni cowok penampilannya rapi mana semua yang dipakainya berduit lagi ternyata dari keluarga irwin to' batin Nia.
Nia masih sibuk melihat orang yang ada disampingnya itu,tanpa menghiraukan tatapan risih dari David.
"sudahkah puas anda menikmati muka saya, orang yang anda cari sudah terlihat" ucap David mengangetkan Nia.
"oh? iya? maaf" ucap nia.
setelah itu ia menolehkan wajahnya untuk mengamati seseorang yang ada ditaman itu.tidak salah lagi orang itu adalah Zidan, dia terlihat begitu santai dan sedang memainkan handphonenya. Batin Nia menyeruak kecewa,berpikir mungkinkah apa yang dikatakan David adalah sebuah fakta yang pastinya menyakitkan untuk dirinya.
'buat apa dia ada disini, apa jangan-jangan apa yang dibilang david itu benar' batin Nia.
Tak lama ada seorang perempuan mendekati Zidan,gadis itu menggunakan pakaian santai dengan rambut tergerai indah,membuat David terpana dari kejauhan.tidak salah lagi orang itu adalah Ele.
"Ele datang" ucap David.
Nia menoleh kearah suara itu dan langsung balik lagi kearah taman, matanya semakin ia pelotokan untuk memperjelas apakah wanita itu Ele atau bukan.
Tak lama dan perlahan-lahan cairan bening keluar dari kelopak mata Nia,turun membasahi kedua pipi Nia, hatinya hancur melihat sahabatnya sendiri bermain api dengannya.
Api didalam hati Nia sudah berkobar begitu besar, saat ini dia hanya bisa memukul-mukul kemudi mobil sambil menangis.
"sudahlah jangan kau lukai dirimu sendiri" suara david akhirnya muncul setelah beberapa lama terdiam.
"apa yang harus kulakukan hah!, Ele sahabatku yang ku percaya selama ini,tapi apa yang dia lakukan saat ini, aku sempat berpikir kalau ini hanya bohongan tapi sekarang, hiksss hiksss" curhat Nia pada David, dengan reflek tangan David mengelus bahu milik Nia.
"Zidan yang brengsek, Zidan, bukan Ele " bela David,memang benar Zidan yang salah.
"karna kamu suka Ele kan , makanya kamu belain dia, pokoknya aku harus temuin dia sekarang"ucap Nia dengan marah,tak baik jika ia teruskan amarahnya karena akan menyebabkan keburukan nantinya.
Nia beranjak dari tempatnya dan hendak membuka pintu mobil namun tangannya ditahan oleh Dvid.
" jangan jadi orang bodoh nona, jangan biarkan kamu dapet penilaian buruk dari Zidan, tunggu Zidan pergi dan satu hal, kamu boleh marah sama Ele tapi jangan sakiti dia, "
Tangan David masih menahan tangan Nia, aksinya itu mulai ia renggangkan ketika Nia melihat kearah tangannya.
"sorry" pinta David merasa bersalah karena sudah memegang tangan Nia.
Nia hanya bisa mendengus kesal, mata merah padam masih menghiasi wajahnya, matanya masih tertuju kedua sosok orang yang sedang ada ditaman, entah apa yang mereka bicarakan.
Nia masih berpikir bagaimana hal ini bisa terjadi, kenapa harus Ele, dia sudah menganggap Ele sebagai temannya sendiri tapi sekarang Ele adalah penyebab hubungannya hancur.
"bitch"umpatan Nia terdengar oleh david, laki-laki itu kaget mendengar umapatan Nia.
David bisa melihat kalau saat ini Nia sedang mengepalkan tangannya menandakan emosinya sudah sampai pucuk.
" sudahlah jangan nodai mulut manismu itu dengan umpatan bodohmu itu",saran David kepada Nia, yang dinasehatin malah melayangkan pandangannya kearah lain.
'ni cowok apaan sih, aku lagi kesal,aku lagi broken tapi dia malah nasehatin , dasar pria semua sama saja nggak peka' batin nia.
"sampai kapan kita berada di sini, sudah ada seribu pertanyaan yang akan kulayangkan pada nya" akhirnya Nia mulai berbicara setelah sekian lama ia mengumpat sendiri tidak jelas.
"sampai Zidan pergi" jawab David singkat.
Entah kenapa nia merasa cowok yang ada disampingnya saat ini begitu tenang menghadapi masalah ini.Sedangkan David sendiri sedang merapikan jasnya dan mengambil handphonenya yang ada disaku.
'gila ya ni orang, aku lagi marah, kesel e dia malah main hp' batin Nia sambil manatap sinis David.
"bisa nggak kamu nggak usah main hp disaat genting seperti ini" ucap Nia sambil melirik David.
"ini hak asasi manusia" jawab David masih dengan menatap handphonenya.
Lagi dan lagi Nia mendengus kesal,David yang melihat tingkah Nia hanya senyum kecil yang bisa ia lakukan.
Lima belas menit berlalu tapi keadaan masih sama, Nia masih melihat Zidan dan Ele masih berbincang sedangkan David masih sibuk dengan handphonenya.
Nia menatap lama David,laki-laki itu merasa ada yang ngelihatin dia lalu dia langsung melihat kearah Nia, Nia yang kaget langsung beralih keposisi semula, matanya melotot setelah melihat Zidan sudah tiak ada ditempat.
"this is your time nona and remember jangan ada kekerasan" ucap David menyilahkan Nia untuk pergi menghampiri Ele.
Siapa dia,keluarga bukan temen bukan pake ngasih nasehat segala.
Nia hanya mengangguk dan berucap didalam hati.
'maafin aku El,mungkin hubungan ini akan hancur tapi aku butuh penjelasan lagian siapa yang suruh bermain api denganku el'
David menyetuh bahu Nia dan mengangkat alisnya menunjuk kedepen seakan bilang~susul di sekarang~ Nia pun hanya mengangguk.
Nia mulai bergerak kearah pintu mobil dan membukanya, lalu ia turun dari mobil sebelum turun ia berbicara dalam hati.
'ini yang terbaik nia'.
Nia menghirup nafas sebentar lalu menghembuskannya, emosinya bisa muncul kapan saja.
--------------------
sedikit ada perubahan nih readers, stay terus ya diceritaku
seperti biasanya dont forge to vomments
salam persahabatan:tridiyan_19
YOU ARE READING
Introvert
RandomON REVISI AND ON GOING introvert apa sih yang orang lain pikirkan tentang introvert?, orang yang tidak suka bersosialisasi,pendiam,penakut. tapi disini ele mencoba untuk mengubah pikiran orang tentang introvert. kisah cintanya pun juga unik, terjeba...
TKP-12
Start from the beginning
