"buat apa?" tanyaku polos

"tuliskan nomor handphone mu kalau kamu memang butuh bukti" katanya, owh mau minta nomor to, bilang dong dari tadi. aku pun langsung mengetikkan nomorku.pakai alasan banyak ternyata cuma mau minta nomor telpon.

"nih" kataku sambil menyodorkan handphonenya.

Cowok itupun langsung pergi tanpa meninggalkan satu patah  kata apapun, rese banget jadi cowok,akupun masih memikirkan perkataannya, apakah benar hal itu, alah paling dia cuma asal ngomong.

tapi jika itu benar, apa yang harus kulakukan, Ele adalah sahabatku berarti selama ini hati Ele hancur gara-gara aku.

sudahlah hilangkan pikiran ini Nia, tunggu bukti dulu dari cowok itu, ah bahkan aku belum sempat tau namanya.jangan termakan oleh omongannya.

Author POV

disisi lain david masih melihatkan senyumnya entah itu senyum apa tapi bisa dilihat jelas dari muka  David bahwa dia sedang senang saat ini.

'maaf Eleanor Syifa Malik, aku memang cinta padamu tapi karena cinta ini aku jadi buta, aku hanya ingin memilikimu, aku nggak mau Zidan jadi penghalang kita'batin David dengan senyum sarkastiknya.

Tapi sebenarnya apa yang dilakukan David tidak seratus persen salah karena memang sudah seharusnya Nia tau segalanya.

David pun berjalan menuju jendela ruang kantornya sambil menyesap teh yang ia pesan tadi.

tok tok tok

"masuk" ucap david

"gimana hasil pengintaian kali ini?" tanya david dengan seorang detektif yang memang sengaja ia sewa, yaps demi cintanya dia rela melakukan apapun.

"begini pak, tadi waktu saya mengikuti Zidan, Zidan berhenti dirumah Eleanor dan merekapun sudah membuat janji untuk ketemuan ditaman kota dekat kampus pak" ucap detektif itu secara gamblang.

"bagus" balas david sambil berjalan kearah meja kerjanya.

kemudian ia mengambil amplop warna coklat lalu memberikan kearah detektif itu.

"sesuai perjanjian" ucap David sambil melemparkan amplop itu di meja depan detektif itu.

detektif itupun memeriksa amplop itu, setelah melihat isi amplop itu sang detektif pun mengangguk.

"makasih pak" ucapnya

"lakukan tugas sesuai yang saya perintahkan dan silahkan" ucap david sambil menyuruh detektif itu untuk keluar dari ruangannya.

setelah melihat detektif itu keluar ruangan ,David membenarkan setelan jasnya lalu ia mengambil handphone dan mencari nomor ponsel seseorang

"datang ke taman kota dekat kampus besok, jika kamu ingin bukti" katanya singkat.

"makas" sebelum wanita itu melanjutkan bicaranya david sudah mematikan sambungan teleponnya.

flashback and

Rania masih sibuk mengamati taman kota sejak sejam lalu, dia belum melihat tanda-tanda kehadiran Zidan maupun Ele.

"maaf nona" kegiatan pengintaian Nia terhenti setelah mendengar suara seseorang ternyata orang itu adalah David.

David sedang mengetuk-ngetuk jendela pintu mobil milik Rania

'cepet kali yang buka pintunya' batin David kesal.

"oh iya, silahkan" ucal Nia sambil membukakan pintu mobilnya.

IntrovertHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin