Chapter 2 The Secret

1.1K 94 9
                                    


Aku penasaran dengan kejadian yang baru saja terjadi. Mengapa orang  tersebut memeluk ku? Mungkin Kouya tahu alasannya.. Aku melihat Kouya yang datang menghampiriku.

"Kouya, kamu kenal tidak lelaki tadi itu siapa?" Tanyaku dengan pelan.

"Dia adalah Kawahara Rei." Balasnya singkat.

"Aku penasaran, mengapa dia tiba-tiba memeluk ku?" gumamku.

"Karena kamu mirip dengan dia. Tadi saat masuk ke kelas ketika aku melihatmu, reaksi ku juga sama dengan Rei namun aku menyangkalnya..Mungkin hanya sebuah kebetulan, di dunia ini pasti ada sejumlah orang yang memiliki wajah yang mirip." lirihnya tersenyum kecil menatapiku. Ekspresinya sangat sedih. Aku ikut menjadi sedih melihat ekspresinya.

"Dia?" Tanyaku balik penasaran dengan siapa yang dimaksudnya.

"Dia adalah teman masa kecil aku dan Rei. Namanya Sakamoto Haru. Kami telah bersekolah disini sejak  SD. Suatu hari, Haru bilang ada hal penting yang ingin dia sampaikan kepada kami. Dia menyuruh kami berdua untuk langsung ke tempat persembunyian kami tanpanya.” Jelasnya dengan kedua matanya menatap awan yang berada di luar dan pandangan matanya terlihat begitu hampa.

“...Seharusnya kami tidak membiarkannya.” gumamnya.

“Kami terus menunggunya disana, dan dia tidak kunjung datang, kami terus menunggunya sampai hari berlarut. Kami merasakan ada yang aneh, sebab Haru bukanlah tipe iseng seperti ini, dia akan menepati janji yang ia buat. Aku dan Rei pergi ke rumah Haru, tetapi tidak ada orang yang menjawab. Beberapa hari telah berlalu dan masih tidak ada kabar Haru dan keluarganya. Haru dan kedua orang tuanya menghilang begitu saja tanpa ada jejak. Sampai sekarang masih belum diketahui keberadaan mereka dan sudah 1 tahun lebih mereka menghilang." Tambahnya.

"Maaf  telah membuatmu menceritakannya.." Bisikku menatapnya.

"Tidak apa-apa." Jawabnya tersenyum. Kouya berjalan kembali ke arah cafetaria dan aku berjalan di belakangnya menatap sosoknya dari belakang.

Aku tidak percaya kalau itu tidak apa-apa..pasti sangat menyakitkan...
.
.
.
“Ao, ngomong-ngomong kamu...populer juga ya~ Banyak sekali cewek yang duduk dekat dengan meja kita.” Seru Kouya menatap Ao tertawa kecil.

“Aku tidak sepopuler dirimu yang populer dengan cewek dan cowok. Cewek-cewek tersebut pasti kebanyakan adalah fans mu.” Ao menyangkal balik pernyataan Kouya. Ia lanjut memakan rotinya tanpa menghiraukan cewek-cewek yang ada di sekeliling mereka.

“Haha..Aku tidak merasa begitu.” Kouya menjawab dengan tenang.

“Ao, besok aku akan menjadi tour guide mu di sekolah jika kamu tidak keberatan. Atau kamu lebih memilih cewek-cewek di kelas yang mengajakmu?” Kalimat terakhir ditanya dengan nada menggoda.

“Tour guide? Wah~ Boleh juga. Aku tidak keberatan jika kamu yang menjadi tour guide ku.” Ao tersenyum lebar.

Cewek-cewek di sekitar cafetaria yang menatapi mereka berdua menjerit-jerit histeris, sebagian dari mereka menahan mimisan mereka.

Makhluk apa ini...senyuman yang sangat mematikan.’ Pikir mereka dalam hati.

Ao itu...tipe natural player ya..’ Kouya tertawa kecil melihat reaksi Ao yang bingung dengan sekeliling mereka.

“Ada apa dengan mereka? Aneh..”

“Kamu itu hebat ya, Ao. Aku kagum dengan mu. Haha..” Ao melihat Kouya yang bangkit dari tempatnya dan berjalan keluar dari cafetaria.

“Hebat..?”

Di meja yang terletak tidak jauh dari tempat Ao dan Kouya, terdapat empat pasang mata yang mengawasi mereka dari awal.

Setelah jam istirahat selesai, seluruh murid masuk kembali ke kelas masing-masing. Ao dan Kouya telah duduk di tempat mereka masing-masing. Orang yang duduk didepan Ao masih belum menampakkan dirinya. Kemudian pintu geser kelas tergeser dan muncul seorang wanita. Wanita tersebut berjalan ke meja guru dengan percaya diri.

Mahou Gakko (ONGOING)Where stories live. Discover now