"ada apa yaaa" yah bang aan malah ngajak tebak-tebakan ama bunda.
"udah deh han, cepet bilang" ancam bunda.
"bilang tidak yaaa..bilang tidak ya...mau bilang cinta" yeh Bang Aan malah nyanyi lagu galau milik kakak gue satunya lagi Al Ghazali.
"hahaahaha, kali ini lebih lucu dari yang tadi" tawaku.
"farhaaaaan" kata bunda sambil memelototkan matanya pada Bang Aan.
"oke-oke ,gini bun sebenarnya berita ini berasal dari aku sama istri aku, jadi shinta udah isi bun" kata Bang Aan.
"alhamdul" ucapan bunda kupotong dengan sebuah pertanyaan bodoh yang mengagetkan seantero bumi ini.
"isi apa bang?"
"hamil bodoh" kata bang Aan, aku pun hanya mengangguk-anggukkan kepala setelah itu aku langsung mendongakkan kepala.
"what hamil, cepet banget bang"
"itu namanya rejeki el" kata bunda.
"cieeee Mbak Shinta hamud"
"hamud apaan?" tanya mbak shinta
"hamil muda mbak, wah jadi aku mau punya ponakan nih"kataku.
"shinta pokoknya bunda nggak mau lihat kamu kerja keras-keras, jadi selama kamu hamil semua pekerjaan yang biasa kamu tangani nanti biar Ele yang tangani"
"whaaaat , bundaaaaa" rengekku pada bunda.
"hahhahha, makanya jangan manja jadi orang" ledek Bang Aan.
"bundaaaa" rengekku.
Gimana nggak ngeluh coba padahal buat kerjaanku sendiri aja udah bikin pegel apalagi ditambah pekerjaan milik Mbak Shinta.
9 bulan broooooh bayangin aja.
"bunnnn" rengekku.
Bunda hanya menggelengkan kepala.
"yaudah deh aku mau".
"nah gitu dong, demi ponakan mu yang ganteng kaya bapaknya"kata Bang Aan.
"emang" kataku terpotong oleh Bang Aan.
"kalau cowok" lanjutnya.
yaudah deh demi ponakanku aku rela kok jadi pekerja keras, udah jadi tante-tante nih.
"pokoknya Shinta harus menjaga kandungannya, bunda nggak mau terjad.." ucapan bunda terpotong lagi.
tooook tooook
"biar aku aja yang buka" kemudian aku berjalan menuju ruang tamu dan membuka pintu.
"kamu, ngapain kamu disini"kataku kaget melihat orang yang datang.
"el maafin aku ya" katanya.
"maaf zi, sekarang waktunya nggak tepat buat bicara masalah ini" kataku.
"tapi El".
"kita bisa bicarakan maslah ini tapi nggak disini".
"oke, terus dimana?"tanya Zidan.
"terserah kamu"kataku
" yaudah kalau gitu ditaman deket kampus gimana?"tanyanya.
"oke, maaf aku lagi ada urusan aku harus cepet-cepet" tanpa menunggu jawaban dari Zidan aku langsung menutup pintu dan berjalan keruang keluarga lagi.
"siapa el yang datang?" tanya bunda.
"itu bun, ada orang yang tanya rumahnya pak RT" bohongku.
Akupun duduk dan makan brownis buatan mbak shinta
"eh bang besok bisa antar aku ke taman dekat kampus nggak?" tanya ku, kalian tau sendirilah kalau semenjak aku kecelakaan dulu Bang Aan udah jadi tukang ojek dadakan.
"bisa-bisa aja sih emang mau ngapain?" tanyanya.
"biasalah mau ketemu sama temen".
"okelah kalau begitu" katanya.
Akhirnya Bang Aan ngijinin juga, coba kalau aku pake alesan mau ketemu sama Zidan mungkin nggak akan diijinin kali.
keesokan harinya
Hari ini karena aku ada janji sama idan jadi aku bangun lebih awal supaya nggak telat.
Untuk ketemu Zidan aku hanya pake baju yang sederhana, rambut yang kukuncir biasanya kubiarkan tergerai.
Setelah selesai aku keluar kamar dan mencari Bang Aan, yang sedang dicari ternyata sedang sibuk dengan motornya.
"bangggg, sekarang yuk"
"kemana El, pagi-pagi udah mau pergi aja" kata bang aan, aduuuhh abangku ini belum juga jadi ayah udah pikun apalagi kalau udah jadi ayah bisa aja dia lupa sama nama anaknya sendiri.
"aduuh bang, kemarin aku minta tolong sama abang buat anterin aku ke taman deket kampus"kataku
" eeeithhh dah, kenapa abang bisa lupa ya"katanya,"ayoo langsung naik aja.
Tiba-tiba Bang Aan sudah berada diatas motor ninjanya dengan warna hijau hitam kesukaannya.
"yakin abang nganterin aku dengan penampilan kayak gitu" kataku sambil menunjuk Bang Aan.
Masak dia cuma pakai kolor sama pake baju oblong mana dia belum mandi lagi.
Bang Aan langsung melihat dirinya sendiri hingga kebawah, cengiran khas milik Bang Aan pun mengembang.
"hehheheh, tunggu bentar ya" katanya langsung lari kedalam rumah dan aku menunggu sambil main handphone ku.
Ternyata ada bm yang masuk dari Zidan.
'el aku udah sampai ditaman kamu udah berangkat belum?'
kubalas bm dari zidan
'zi aku udah mau berangkat , kamu mendingan nunggu ditempat yang beda aja, masalahnya aku dianterin Bang Aan takutnya kalau dia tau nanti bisa marah"
ceklist
diterima
dibaca
tak butuh waktu lama ternyata.
'oke, aku tunggu bye'
iya.
"ayoo El, abang udah ganteng nih" teriak bang Aan yang sudah ada diatas motornya.
"inget kali bang udah mau punya anak, masih sok aja" sindirku, bang Aan langsung ngegas motornya yang membuatku hampir terjatuh untung aku pegangan.
"abaaang" bang Aan cuma diam dan nglanjutin fokus naik motornya.
(((((((())))))))))))
dont forget vomments aja ya readers
salam persahabatan:tridiyan19
YOU ARE READING
Introvert
RandomON REVISI AND ON GOING introvert apa sih yang orang lain pikirkan tentang introvert?, orang yang tidak suka bersosialisasi,pendiam,penakut. tapi disini ele mencoba untuk mengubah pikiran orang tentang introvert. kisah cintanya pun juga unik, terjeba...
TKP-11
Start from the beginning
