" wuidiiiiihhhhh, suami istri kok bangunnya pagi bener sih"kataku bercanda.

Entah kenapa kadang aku bingung dengan sikapku aku bisa aja teriak-teriak di dalam rumah tapi kalau udah diluar boro-boro teriak ngomong aja kaya ke lem mulutku.

"kamu tuh yang kesiangan bangunnya, dasar kebo jahil" sindir bang Aan.

"owh jadi aku kebo nih, yaudah deh kadonya nggak jadi ah", kataku sambil menaruh kadoku diatas meja makan.

"uluh-uluh pake ngasih kado segala, jadi curiga ama isinya" kata bang Aan sambil meraih kado itu, kutepis tangan bang Aan.

"eitttsssss main ambil aja,inget nggak barusan abang ngatain aku apa?".

"oke-oke maafin Abang ya e" katanya dengan puppy face.

"ooooh abangku lucu banget sih",aku mencubit pipi bang Aan lalu kuserahkan kado itu ke bang Aan.

"makasih my beloved sister"

"thank you my beloved brother, wleeek sok inggris banget bang" kataku.

"nyadar napa dek kamu tadi juga pake bahasa apa?"

"aku tadi pake bahasa monyet" kataku.

"sama dong sama kamu, hahahahaha"ledek bang Aan.

Mataku kupelototkan kearah bang Aan, ia pun hanya menjulurkan lidahnya.

Bang Aan mulai membuka kadonya.

1 lapis
2 lapis
3 lapis
4 lapis
5 lapis
6 lapis
7 lapis

Senyum jailku mulai mengembang ketika bang Aan sampai di lapisan terakhir.

"WHAT, apaaaan ini?" teriak bang aan.

"baca dong bang judulnya, apa abang nggak bisa baca" sindirku.

"cara-cara menjadi suami yang baik dan cara menjadi kakak yang baik, Eleeeeeeeeeeeee" geram bang Aan.

"hahahah, itu mending kali bang aku kasih abang kado" kataku membela diri.

"yaudahlah makasih ya adikku tercantik Eleanor Syifa Malik".

"nanti kamu temenin abang buat ketemu sama David ya?"ajak Bang Aan.

"whaaat, ngapain sih bang aku nggak suka ketemu sama orang banyak bang"

"cuma sama David doang kok"

"yaudah deh" kataku pasrah.

ZIdan POV

Siang ini aku mau makan siang di restaurant kesukaaanku, rencananya sih mau sama Nia tapi karena dia ada acara jadi cuma sendiri.

Aku pun memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela.

Aku mulai melihat sekeliling restaurant tiba-tiba mataku terpaku ketiga orang yang duduk didekat tempat dudukku.

Bang Aan dan Eleanor lalu sepertinya aku pernah melihat laki-laki yang duduk disebelah Bang Aan tapi dimana yah, oh iya waktu diresepsinya bang Aan kemarin.

Saking dekatnya aku masih bisa mendengar pembicaraan mereka.

"vid, kalau gitu gue pergi dulu yah, jaga adik gue baik-baik, for your information dia itu orangnya pemalu" kata bang Aan pada laki-laki itu. namanya siapa tadi Vid, siapa itu Vid.

"bang" tangan Ele menahan tangan bang Aan yang akan meninggalkan mereka berdua.

Bang Aanpun hanya menggeleng lalu meninggalkan Ele dan cowok itu.

Keheningan terjadi diantar mereka berdua dan aku masih tetap stay melihat kearah mereka tepatnya menguping.

"Ele, kamu cantik hari ini" ucaplaki-laki itu.

Damn, kenapa ada rasa iri ketika mendengar kalimat itu,aduhhh kenapa aku jadi berpikiran seperti itu,ingat dia itu sahabat Nia.

"ma...ka...sih" jawab Ele gugup.

"oh c'mon El, jangan gugup dong, aku disini cuma pengen kenal dekat dengan mu" laki-laki itu sepertinya ingin menguasai pembicaraan diantara mereka.

"maaf David aku nggak biasa seperti ini" jawab Ele.

"Ele kemarin kelihatannya kamu nggak gugup waktu ngomong sama aku, tapi sekarang",pikir David.

"karena kemarin aku masih ada di lingkungan keluarga ku Zi"

Whaats Ele menyebut namaku? Aku nggak salah dengarkan?.

"hah Zi, siapa itu Zi?" tanya David.

"ohhhh maaf Vid, Zi itu temenku kok" kata Ele.

"owh begitu, Ele jangan coba bohong sama aku deh".

"maksudmu apa?" Tanya Ele dengan bingung.

"Zi itu bukan hanya temanmu tapi ada perasaan lebihkan didirimu" ucap David dengan nada sok tahunya.

Busyet maksud David bilang gitu apa dong.

"maaf Vid, aku nggak tau maksudmu, dan maaf aku harus pergi sekarang" tiba-tiba Ele sudah menghilang.

David terlihat tidak mengejar Ele, membiarkan Ele pergi, cowok apaan itu.

ADuhhh aku penasaran sebenarnya apa yang dimaksud David.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk mendekati David. karna saking penasarannya.

"permisi" sapa aku.

"ya,maaf anda siapa ya" tanya David.

"kenalin saya Zidan temannya Ele yang tadi duduk bareng kamu" kataku sambil menyodorkan tanganku.

"owh, kenalkan aku David, silahkan duduk" tawarnya.

"Makasih,gini Vid, bukan maksud aku buat apa-apa tapi aku benar-benar penasaran sama yang kalian bicarakan tadi, maaf tadi aku nguping pembicaraan kalian".

"owh gaka papa kok, jadi gini aku seorang psikolog aku bisa tau tentang sedikit hal yang ada dipikiran Ele makanya tadi aku bis abilang seperti itu"terang David.

"terus maksud dari kalau Ele punya perasaan lebih dari seorang teman tadi apa dong?" tanyaku seperti orang bodoh.

"nah itu tugas kamu Zidan, masalah yang kamu hadapi sekarang adalah kurang peka, so mulailah dari sekarang buat tau isi hati mu,cuma kurang peka aja kamu" katanya.

"bentar- bentar terus maksud kedatangan mu kedunia Ele ?" sengaja kugantung pertanyaannya.

"Zi percayalah sama aku kalau kamu bisa peka dengan keadaan sekarang kamu akan tau semua jawabannya".

Semua jawabannya membuatku pusing,entah apa yang sedang ia bicarakan.

"ogah banget aku percaya sama kamu, musyrik tau" candaku.

"terserah kamu yang penting jadi orang yang peka dulu aja" katanya lalu pergi meninggalkanku yang masih punya seribu pertanyaan.

AOa maksud dari perasaan lebih?

Apa maksud dia datang ke hidupan ele?

Duh kenapa ada perasaan sedih kalau memikirkan masalah itu.

Aku harus tau permasalahannya.

---------------------

di part selanjutnya konflik udah dikit-dikit nongol nih

semakin lama semakin nggak jelas aja ni cerita, maaf ya

walaupun nggak jelas tp jangan lupa vommentsnya oke

salam persahabatan: tridiyan19

IntrovertWhere stories live. Discover now