One

1.9K 97 4
                                    

Story Begin-

Ballroom disebuah hotel mewah itu kini dirubah menjadi tempat yang sangat megah. Beberapa wanita bisnis terlihat lebih glamour dari biasanya. Seperti manekin yang dipajang dibutik-butik terkenal, mereka mengenakan gaun dari rancangan para designer ternama, dengan perhiasan yang terlihat mencolok dan berkilau. Para perempuan-perempuan itu terlihat sedang asyik bercakap-cakap dengan rekannya masing-masing.

Hyera menatap bosan sekelilingnya, selalu seperti ini suasana setiap pesta yang digelar dengan mewah oleh keluarganya. Ia menyesap sampanyenya kembali, menggoyang-goyangkan gelas langsing tersebut hingga cairan yang berada didalamnya terombang-ambing. Ekor matanya menangkap seseorang yang tak asing lagi berjalan memasuki pintu besar ballroom tersebut. Hyera memegangi gelasnya dengan erat, gelenyar aneh menjalari tubuhnya. Namun gadis itu segera menggelengkan kepala agar sadar dimana saat ia berada. Kedua mata Hyera memperhatikan setiap gerakan laki-laki yang tengah menggandeng seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya. Wanita itu menyunggingkan senyum manis dengan sebelah tangannya menggenggam erat tangan laki-laki disampingnya.

Ia mendengus kesal melihat kedua orang tersebut. Namun beberapa saat kemudian, senyum kecut yang semula menghiasi wajahnya kini berganti dengan seringaian tajam. Kakinya yang jenjang bergerak menuju objek yang sejak tadi tidak lepas dari pengawasannya. Ketika ia bergerak semua pasang mata menatapnya dengan heran. Gadis itu melangkah tanpa ragu, kaki mulusnya yang terlihat karena belahan gaun yang digunakannya, membuat semua laki-laki yang berada disana menatap Hyera dengan lapar. Seolah-olah ingin memangsanya saat ini juga.

"Hallo Auntie..." Seorang yang dipanggil auntie oleh Hyera itu menoleh tanpa terkejut sama sekali. Ia mengeratkan genggaman tangannya pada pasangannya malam ini.

"Oh... Hyera. Kau disini bersama siapa?" Hyera menatap Lianna dengan pandangan datar tanpa ekspresi. Kemudian ekor matanya bergerak menatap seorang laki-laki yang berdiri dengan santai. Bibirnya yang mungil menyunggingkan sebuah seringaian samar.

"Siwon Oppa." Suara Hyera yang sedikit keras mengundang perhatian orang-orang yang berada dikanan kirinya. Namun gadis itu tak mempedulikannya sama sekali, ia masih asyik memandang Kyuhyun yang hanya balik memandangnya dengan datar.

Sebuah tangan kekar merangkul pinggang Hyera hingga membuat gadis itu sedikit kaget. Dengan cepat Siwon mengecup pipi kiri Hyera, kemudian menyunggingkan senyum manis kearah Lianna dan Kyuhyun.

"Wah, Auntie Lianna disini." Siwon tak dapat menyembunyikan raut terkejutnya, ia memang tahu jika adik dari ibunya Hyera itu adalah kekasih Kyuhyun namun ia tak menyangka jika mereka benar-benar akan go public seperti ini. Memang tak dapat dipungkiri, walaupun Auntie Lianna sudah berumur 30 an tapi wajahnya masih sama muda seperti Hyera.

Siwon berdehem sebentar, kemudian menarik pinggang Hyera agar lebih dekat dengan nya. Lelaki itu mendekatkan wajahnya kearah Hyera kemudian membisikkan sesuatu. Beberapa saat Hyera sempat menengang kemudian ia kembali rileks ketika lagi-lagi Siwon mengecup pipinya.

"Kyuhyun Oppa, Auntie Lianna sampai jumpa lagi." Hyera melembaikan sebelah tangannya yang tidak memegang gelas. Kemudian berlalu pergi dari hadapan Kyuhyun dengan menggandeng Siwon.

Lianna menatap Kyuhyun sebentar, tangannya memegang jemari panjang Kyuhyun. Mengerti maksud Lianna, laki-laki itu mendengus kesal.

"Aku tidak menyukai gadis ingusan sepertinya." Ungkapnya jujur. Menurut Kyuhyun, Hyera bukanlah orang dewasa seperti Lianna. Bagaimana mungkin gadis itu mengatakan menyukainya tempo hari sedangkan saat ini dengan terang-terangan gadis itu menggandeng laki-laki lain.

"Jangan begitu Kyu. Bagaimana jika suatu saat nanti kamu justru menyukainya? Dan mungkin pada saat itu aku akan mati karena kau meninggalkanku." Lianna mengusap lengan Kyuhyun dengan lembut, ia berharap suatu saat nanti Kyuhyun tidak akan pernah jatuh cinta pada Hyera.

Love Obsession [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang