Prolog

4.5K 121 3
                                    

Story Begin-Meet Again-

Cuaca diluar sangat cerah, bahkan tak jarang burung-burung yang berterbangan bersiul menyanyi dengan dunia. Aroma tanah yang terguyur hujan semalaman membuat suasana semakin nyaman. Angin musim gugur yang berhembus menerbangkan lembaran-lembaran daun maple yang berserakan diatas jalan yang dilalui Hyera. Gadis itu merapatkan mantelnya untuk menghalau rasa dingin yang timbul. Ia menarik syall rajutan yang bertengger dilehernya kemudian menghirupnya dengan seksama. Setelah dirasa cukup, ia kembali melingkarkan syall tersebut kelehernya. Jalan setapak itu masih nampak sepi, hanya beberapa orang saja yang rela bangun pagi untuk menikmati indahnya alam dimusim gugur. Hyera berjalan menyusuri jalan tapak tersebut, ia menengok kekanan dan kiri menikmati semua pemandangan yang tersaji. Pandangannya berhenti ketika melihat seorang laki-laki terlihat sedang berjongkok mengambil sesuatu didalam kubangan lumpur. Hyera yang merasa penasaran akhirnya berjalan menuju tempat laki-laki itu kemudian berjongkok ikut melihat kedalam kubangan tersebut. Ia mengangguk-angguk ketika mendapati sebuah syall terjatuh didalamnya.

Merasa ada seseorang disampingnya, laki-laki itu menoleh dan sedikit terkejut ketika mendapati seseorang yang terlihat asing duduk berjongkok disampingnya.

"Mengapa kau disini?" Hyera menoleh ketika mendengar laki-laki itu mengeluarkan suara. Ia hanya melemparkan senyum sebagai jawaban kemudian melepas syall nya dan menghirup aroma musk kesukaannya sebanyak mungkin sebelum menyerahkan kepada laki-laki itu.

"Chah... pakailah Kyuhyun-ssi." Kyuhyun menatap heran kearah Hyera. Bagaimana gadis itu tahu namanya. Seingatnya , ia tidak pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya.

Merasa Kyuhyun tidak merespon ucapannya, Hyera dengan segera melingkarkan syall tersebut keleher Kyuhyun. Namun respon Kyuhyun yang menolaknya membuat Hyera mengernyit bingung.

"Kau siapa Nona?" Hyera mendesah dengan kecewa, ternyata Kyuhyun tidak mengenalnya. Kemudian dengan ragu ia mengulurkan tangannya kehadapan Kyuhyun. "Hyera. Park hyera ibnida." Ketika mendengar nama Hyera disebutkan, ia merasa sangat familiar dengan nama itu. Tapi siapa? Itulah yang menjadi pertanyaan Kyuhyun.

Hyera mendengus ketika ekspresi Kyuhyun tidak berubah sama sekali. Apa sebegitu tidak tahukah Kyuhyun tentangnya? Ia menggeleng tidak percaya. Bukankah laki-laki itu selalu mengejar-ngejarnya dulu ketika mereka masih ditingkat High school? Dan secepat itukah Kyuhyun melupakannya? Oh Tuhan bahkan Hyera saat ini ingin meninju Kyuhyun yang menatapnya tanpa ekspresi sama sekali.

"Maaf, tapi aku tidak tertarik padamu." Hyera melongo mendengar ucapan Kyuhyun. Dan dalam beberapa detik kemudian, lelaki itu beranjak melepaskan syall yang masih menggantung dipundaknya dan menyerahkannya kepada Hyera. Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Kyuhyun berlalu pergi menuju mobilnya.

Hyera mengerjapkan mata beberapa kali dan menggeram marah ketika Kyuhyun mengabaikannya. Bahkan lelaki itu dengan gamblang menolak Hyera sebelum gadis itu mengucapkan sesuatu selain menyebutkan namanya. Sebelumnya, tidak ada laki-laki yang sanggup mengabaikannya apalagi menolaknya. Ya, gadis itu memang berasal dari keluarga kaya. Bermodalkan wajah dan tubuh yang dapat dibilang luar biasa walaupun tertutupi kaos kebesaran dan celana jeans, tidak mengurangi kadar kecantikan gadis itu. Selain itu karena keluarganya yang bergelimang harta, ia selalu dimanja. Membuatnya menjadi gadis seperti sekarang ini. Egois dan Benci penolakan.

Ia segera bangkit ketika menyadari jarak Kyuhyun hanya tinggal beberapa langkah lagi dari mobil lelaki itu. "Cho Kyuhyun-ssi, Aku menyukaimu." Ucapnya dengan keras membuat langkah Kyuhyun berhenti seketika itu juga. Bahkan beberapa orang yang terlihat berjalan-jalan disekitar taman juga ikut berhenti dan menoleh kearahnya.

Kyuhyun mengepalkan tangannya kemudian berbalik menatap Hyera dengan mata menyipit. Ia tidak menyangka ada gadis yang nekat menyatakan perasaannya didepan umum. Menurutnya itu adalah hal yang memalukan. Kemudian ia tertawa meremehkan dengan tangan bersedekap didepan dada.

"Mimpi saja kau Park Hyera-ssi." Setelah mengatakannya, Kyuhyun berbalik dengan cepat membuka pintu mobilnya dan menutupnya dengan keras.

Hyera hanya menatap lurus kearah tempat Kyuhyun berdiri tadi dengan tidak percaya. Suara deruman mobil lelaki itu menyadarkan Hyera sepenuhnya. Ia beranjak meninggalkan taman dengan mengalungkan syallnya dilehernya. Kaki mungilnya yang hanya beralaskan sepatu converse menghentak-hentak jalan yang dilaluinya dengan kesal.

***

Hyera menyalakan tv diruang tengah. Tangannya bergerak mengusap rambutnya yang basah dengan handuk secara teratur. Kemudian duduk diatas sofa dengan nyaman. Mandi dengan air dingin membuat rasa kesal Hyera terhadap Kyuhyun sedikit berkurang. Ia mengganti channel yang hanya berisi seputar dunia modelling dengan malas. Merasa kesal karena tidak ada tayangan yang menarik, Hyera mengganti chanel kedunia bisnis. Tangannya berhenti memencet-mencet remote tv ketika matanya menangkap berita tentang Kyuhyun. Pria itu terlihat sedang mengadakan konferensi pers. Namun bukan itu yang menarik perhatiannya, melainkan seseorang yang ikut mendampingi Kyuhyun disana, dengan wajah yang selalu menyunggingkan senyum manis. Perempuan itu mengenakan pakaian yang sangat serasi dengan Kyuhyun.

Hyera melongo tidak percaya, bagaimana mungkin Auntie-adik dari ibunya- ada disana dan duduk disamping Kyuhyun. Ia menggeleng tidak percaya, kemudian meraih ponselnya diatas meja rendah dan segera menghubungi seseorang.

"Oppa, ini aku. Aku butuh bantuanmu." Ucapnya cepat ketika seseorang diseberang sana menerima panggilannya.

"Ada apa Hye? Sepertinya kau sedang marah." Suara laki-laki diseberang sana membuat Hyera mendengus, lelaki itu selalu saja tahu apa yang sedang terjadi padanya.

"Cepat cari tahu hubungan Auntiku dengan Cho Kyuhyun, pewaris utama Cho Enterprise." Seseorang diseberang sana justru terkekeh mendengar Hyera berbicara dengan kesal.

"Auntimu? Siapa? Lianna Park?" Hyera berdecak sebal ketika seseorang yang diteleponnya tersebut justru menyebutkan nama yang saat ini Hyera benci. Ia memaki dalam hati, menarik nafas dan menghembuskannya pelan untuk meredakan emosinya.

"Ayolah Eunhyuk Oppa." Ucap Hyera sehalus mungkin. Untuk saat ini ia sangat membutuhkan bantuan Eunhyuk. Dan ia tidak ingin membuat sahabat sekaligus sekretarisnya ikut kesal karena Hyera memarahinya dan ujung-ujungnya Eunhyuk pasti menolak untuk membantunya.

"Sepertinya kau benar-benar kesal dengan Aunti Lianna? Kau sedang cemburu honey?" Eunhyuk bertanya masih dengan kekehan yang keluar dari mulutnya. Mendengar hal itu justru membuat Hyera naik pitam. Entahlah, ia merasa emosinya sedang tidak stabil hari ini. Dan itu sudah jelas penyebabnya. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.

"Oppa jangan seperti itu! Kau mau membantuku atau tidak?" Sebisa mungkin Hyera membuat nada suaranya seperti sedang merajuk. Inilah kelemahan Eunhyuk, dia tidak bisa membiarkan sahabatnya merajuk.

"Arraseo sajangnim. Aku akan mencarikannya untukmu." Eunhyuk menutup ponselnya secara sepihak membuat Hyera justru membanting ponselnya dengan kesal diatas sofa. Untung saja Eunhyuk tidak menolak membantu Hyera. Gadis itu sangat malas jika harus mencari data seseorang dengan tangannya sendiri.

Ia mematikan tv ketika tayangan yang semula menayangkan tentang Kyuhyun kini berganti menayangkan seputar perusahaan Choi Holdings, Inc. Oh, bukankah itu perusahaan milik tunangannya? Ia bahkan lupa jika masih memiliki tunangan karena terlalu memikirkan Kyuhyun.

Hyera memutar ulang kejadian tadi pagi ketika ia bertemu dengan Kyuhyun setelah 3 tahun tidak bertemu. Menurutnya, sikap Kyuhyun tadi sangat janggal. Kyuhyun yang sekarang tidak seperti Kyuhyun yang dulu. Saat ini ia terlihat dingin dan sulit didekati. Bahkan Hyera tidak menyangka jika Kyuhyun tertarik pada orang yang lebih tua dari lelaki itu. Ia meyakinkan diri bahwa bisa mendapatkan Kyuhyun. Dan ia akan memulai rencananya mulai detik ini.

***

Love Obsession [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang