"Aargggggg"

"Kenapa hari ini begitu menyebalkan!!"teriak jessie sebal

"Gue ga bisa ngebayangin kalo gue harus ninggalin dunia model. Ohhhhhhhh!!!!"umpat Jessie.

Jessie membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

"offffuuttthh!! kenapa gue harus berhubungan lagi dengan seorang Kevin sih, gue benci sama orang itu. Dia satu-satunya orang yang paling ga pengen gue temuin"ucap Jesie. Tanpa sadar ingatannya pun kembali kemasa SMA nya dulu.

Flashback

Seorang gadis berjalan di lorong kelas SMA Pelita Harapan, ia tampak kesusahan dengan buku-buku yang berada ditangannya saat ini. Gadis itu berusaha berjalan sebaik mungkin. Namun, karena kurang menjaga keseimbangan ia pun akhirnya terjatuh, tepat didepan seseseorang. Sesaat gadis itu melihat orang yang berada dihadapannya itu.

"ohhh... tuhan kenapa jantungku berdetak sekencang ini"batin Jessica, ia yakin pasti pipinya saat ini sudah memerah. "aisss Jessica baru melihatnya saja kamu sudah merona seperti ini. ingat Jessica siapa kamu? tidak mungkin kan seorang Kevin suka dengan seorang gadis jelek, gendut seperti kamu Jessica, sadar dirilah"ucapnya pada diri sendiri.

"wooo..wooo..wooo.. lihatlah gadis jelek ini berani-beraninya dia melihat seorang kevin dengan pandangan seperti itu? kenapa kau terpukau dengan ketampanan ku, hah!"ucap kevin sombong.

"kau tak pantas melihatku seperti itu. Apa perlu gue ambilin kaca buat lo, biar lo bisa liat lo siapa dan gue siapa?"ucap kevin sarkatis.

"kamu benar banget sayang, gadis jelek, gendut seperti dia, memang harus diberi pelajaran. berani-beraninya dia menatap kamu seperti itu"ucap Stella sambil bergelayut manja ditangan Kevin.

"nah... lo denger sendiri kan?"ucapnya sambil menginjak buku-buku yang Jessica bawa, hingga tiba-tiba saja ada sebuah surat berwarna pink keluar dari salah satu buku yang dibawa Jessica.

"wooooo, apa ini?"ucap Dika sambil mengambil surat itu.

"kembalikan...kamu tidak berhak mengambilnya"ucap Jessica sambil bangkit berdiri dan berusaha merebut surat tersebut.

"wooo...lihat gadis jelek ini, mulai beraksi. hemsss kalo di lihat dari warnanya sih, gue bisa tebak pasti ini surat cinta"ucap Dika.

Dika pun segera membuka surat tersebut, "Vin suratnya buat lo nih, mau di apain??"tanya Dika.

"mana sini gue liat"Dika pun memberikan surat tersebut kepada Kevin.

"guysssss!!!"teriak kevin sehingga membuat semua murid yang berada disana melihat kearah kevin dan berkumpul di sekitar kevin.

"please, Kevin, aku mohon jangan lakukan itu"pinta Jessica. Namun, kevin sama sekali tidak menghiraukannya.

"guys, ada yang mau bacain sesuatu nih.. yukk kita dengerin"ucap kevin.

"nih.. lo baca apa yang udah lo tulis!"peritah kevin.

Jessica tetap berdiam ditempatnya.

"BACA, GUE BILANG!! LO BUDEG, HAH!!!"teriak kevin.

Dengan tangan gemetar, Jessica mengambil surat itu dari tangan kevin. Sungguh rasanya dirinya ingin menghilang saat ini juga. "tuhan aku mohon lenyapkanlah aku saat ini juga"pinta jessica dalam hati. Tapi percuma saja hal itu tidak akan terjadi. Jessica pun menarik napasnya mencoba menetralisir rasa sesak di dadanya.

Dear Kevin....

suara tepuk tangan dan teriakan terdengar saat Jessica mulai membacanya suratnya.

"guys.... biarin kita denger dulu apa yang gadis jelek ini akan katakan"ucap kevin dengan pandangan merendahkan.

Kevin, sejak pertama kali aku melihatmu...

entah kenapa hati ini selalu berdebar-debar.
entah kenapa aku selalu memikirkanmu,

kamu selalu memenuhi pikiranku.

wajah tampanmu, senyummu,
semua yang ada pada dirimu seakan menghipnotisku.

.

.

awalnya aku tidak tahu ada apa dengan diriku.
tapi semakin hari, aku semakin menyadari bahwa ternyata...

aku jatuh hati padamu.

Jessica sudah selesai membacakan surat yang ditulisnya. Jessica tak bisa menjelaskan bagaimana lagi perasaannya saat ini. Hancur, malu, kesal, marah semua seakan bercampur menjadi satu. Jessica berusaha sebisa mungkin untuk menahan tangisnya.

"woooo berika terpukan untuk gadis yang tak tahu diri ini, guys"perintah kevin. Suara tepuk tangan pun menggema disepanjang koridor itu.

"terus apa yang lo harapin setelah lo baca surat ini, hah?" tanya kevin tajam.

Jessica tetap diam, tak menjawab bahkan dia pun tak berani menatap kevin.

"berharap diterima, dan menjadi pacaran gue?"

"MIMPI AJA LO KELAUT SANA!!!" setelah mengucapkan itu kevin merobek-rebek surat itu tepat di hadapan Jessica lalu setelah itu melemparkannya ke wajah Jessica.

Sungguh saat ini, Jessica merasa malu sekali saat harga dirinya di jatuhkan terlebih oleh orang yang sangat di cintainya. Jessica tak sanggup rasanya terus berada di sana. Ia takut tak mampu menahan air mata yang saat ini berlomba untuk keluar. Jessica pun segera membalikkan badannya dan berlalu dari situ.

Jessica berjalan dengan cepat, sambil menahan air matanya. Ia tidak ingin menangis didepan semua orang yang menertawakannya. Ia tidak mau terlihat lemah. Ia benci dengan semua orang yang ada disana. Ia BENCI!!!!!!

Sejak saat itulah, rasa cinta yang selama ini dia simpan untuk Kevin, kini berubah menjadi rasa Benci yang begitu besar.

"AKU AKAN BUKTIKAN JIKA ORANG YANG KAU HINA INI, SUATU SAAT NANTI BISA MELAKUKAN HAL YANG SAMA DENGAN YANG KAU LAKUKAN. BAHKAN LEBIH KEJAM DARI ITU"ucap Jessica dalam hati.

.

.

.

.

maka sejak saat itu, seorang Jessica melakukan segala upaya untuk merubah penampilannya dan berat badannya.

.

.

Dan inilah dia sekarang. Jessica Aurora Keane seorang model terkenal, yang memiliki tubuh proporsional, tidak ada lagi kacamata minum yang bertengger di matanya. Bahkan kini banyak pria yang berebut ingin menjadi kekasihnya. Tapi sayang, Jessica sudah tidak mempercayai adanya CINTA.

JANGAN PERNAH MEMBICARAKAN CINTA DIDEPAN SEORANG JESSIE.

ya sekarang, dirinya adalah Jessie sang model terkenal, bukan lagi Jessica seorang gadis jelek dan gendut.

Flashback off

"Maafkan Jessie, ma. Sampai kapan pun Jessie ga akan mau bekerja sama dengan seorang Kevin. Jessie ga akan pernah mundur dari dunia model, ma"tekad Jessie.

Haii.....

Jangan Lupa Vote dan Commetnya ya....

27.04.16

My LOVE, My ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang