Pertentangan
Hari ini Reno berniat akan mengajak Arlyn ke Rumahnya, bertemu Mami nya lebih tepatnya
"Mi, Aku kesini bareng Arlyn lho," tiba-tiba ekspresi wajah Resya berubah, ia berbalik membelakangi Reno dan Arlyn
"Mi, Mami baik-baik aja 'kan?" Cemas Reno seraya menghampiri Resya, Resya mengangguk
"Reno, Mami minta kamu jangan---" Resya menggantung kalimatnya lalu menarik nafas dalam-dalam dan
"Ketemu Arlyn-- Lagi" Sambung Resya 'Berat'
Jedarrr
Seketika Semua mematung
"Ma--Maksud Mami apa?" Kaget Reno
Resya Berbalik, tatapannya berubah Sendu
"Jauhin Arlyn!" Sedetik kemudian Air matanya menetes
"Tapi, Mi---" Resya berbalik dan pergi ke Kamarnya
Reno menunduk, lalu melihat kearah Arlyn
"Hey, are you okay?" Tanya Reno sambil mengangkat dagu Arlyn
"I'm Fine"
"Aku anterin kamu pulang ya" ucap Reno
"Nggak usah ak--"
"Reno, Temenin Mami" ucap Resya datar lalu kembali masuk ke Kamarnya.
Arlyn Menangis, genangan air mata sudah menumpuk dipelupuk matanya. Tapi ia berusaha menahannya
"Tuh temenin Mami kamu, aku gapapa kok pulang sendiri" ucap Arlyn sambil tersenyum getir
"Tap--" ucapan Reno terpotong dengan Kepergian Arlyn.
Arlyn berlari keluar, Reno mengejarnya dan memeluknya dari belakang
"Percaya sama aku, semuanya akan baik-baik aja" bisik Reno.
Dibalik Jendela Resya melihat mereka dengan tatapan yang sendu.
Arlyn melepas pelukan Reno dan berlari memasuki taksi yang tadi ia panggil.
Dan disinilah ia sekarang, berdiri dibibir pantai menatap lautan dengan tatapan kosong. Hembusan angin menerbangkan helaian rambut-rambutnya. Arlyn menengadahkan kepalanya ke langit yang mendung untuk menahan air matanya agar tidak meluncur
'Jauhin Arlyn'
Hatinya terluka, ucapan Resya terus terputar seperti kaset rusak di pikirannya. Lalu ia berpikir,
"Apa yang salah?"
"Kenapa hal ini bisa terjadi?"
Drrrtttt
From: Reno
Kamu dimana?Arlyn tidak membalas pesan Reno ia justru mematikan ponselnya dan lebih memilih menikmati Angin yang berhembus dibibir pantai ini untuk menetralkan pikirannya.
----------------
"Hey, lo kenapa?, lesu amat kalau gue liat" tanya Keyra, Arlyn diam
"Lo nangis?, mata lo bengkak gitu" cemas Keyra
"Gue gapapa, siapa yang nangis?, orang gue begadang" bohong Arlyn
"Lo pasti bohong, gue kenal lo ya Arlyn. Lo nggak bisa bohong sama gue"
"Huh" Arlyn membuang nafasnya kasar
"Yaudah kalau lo belum mau cerita" pasrah Keyra, ia tau ketika Arlyn sudah ingin bercerita tanpa diminta pun ia pasti akan bercerita kepadanya.
Selama proses pembelajaran Arlyn hanya menatap kosong buku yang ada dihadapannya, lalu ia merogoh sakunya dan menghidupkan ponselnya yang ia matikan sejak kemarin
From: Reno
Arlyn, kamu dimana?From: Reno
Kamu udah di rumah?From: Reno
Please, bales pesan akuFrom: Reno
Handphone kamu kenapa mati?From: Reno
Kamu marah sama aku?From: Reno
Kamu udah tidur ya?From: Reno
Are you okay, dear?From: Reno
Aku bakal kasih kamu waktu buat nenangin diri malam ini, Goodnight sweetheartFrom: Reno
kamu udah bangun?From: Reno
Kamu sekolah nggak?, biar aku jemputFrom: Reno
Handphone kamu kenapa masih mati, jangan bikin aku cemasFrom: Reno
Kamu dimana?, Jangan buat aku takut. Aku udah hampir gila karna kamu nggak ada kabarKringg...kringgg
Sudah jam istirahat, Arlyn memutuskan untuk menelfon Reno
"Ha--"
"Kamu dimana?" Tanya Reno, ada nada cemas dalam pertannyaannya itu
"Di kelas" jawab Arlyn singkat
"Tunggu aku disana, jangan kemana-mana" tuut..tuutt
Arlyn tersenyum simpul mendengar kecemasan Reno, 2 menit setelah sambungan telfon itu terputus Reno muncul di kelasnya yang sepi. Arlyn berdiri dari duduknya
"Hai" sapa Arlyn, Reno melangkah kearahnya dan menatapnya dalam
"Kalau kamu kayak gitu lagi aku bakal cari kamu sampai keujung dunia sekalipun" Ucap Reno dan langsung memeluk Arlyn erat, Arlyn membalas pelukannya
"Aku cemas, aku takut kamu kenapa-kenapa. Handphone kamu mati dari semalam, pesan aku satupun nggak ada yang kamu balas. Aku frustasi tau nggak" cerocos Reno
"Ssshh bawel banget sih, liat sekarang aku gapapa kan?, kamu aja yang terlalu khawatiran" ucap Arlyn, ekspresi Reno berubah
"Kekhawatiran aku salah ya?" Tanyanya serius, Arlyn menggeleng
"Kamu pulang dari rumah aku dalam keadaan nangis kamu pikir aku nggak khawatir?. Aku sms nggak kamu balas, aku telfon handphone kamu mati, ngerti dong perasaan aku. Jangan buat aku semakin ngerasa bersalah" Ucap Reno 'lelah', Arlyn langsung memeluknya Erat
"Maaf udah buat kamu khawatir, kemarin aku cuma lagi pengen sendiri buat nenangin pikiran aku" jelas Arlyn, Reno membalas pelukannya
"Kalau kamu mau kemana-mana seenggaknya kasih tau aku, biar aku nggak khawatir. Ya?" Ucap Reno, Arlyn tersenyum lalu mengangguk.
"Ini baru langkah awal untuk menghancurkan Kalian. Tunggu rencana gue yang selanjutnya"
(Bersambung)
Hai, thanks yang udah mau baca, voment.
Nih udah aku lanjutin lagi. Maaf kalau kurang greget.
Hehe, jangan lupa vomentnya ya, makasih:*:*
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] BadBoy VS BadGirl【𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭】✔
Teen Fiction📌[Diterbitkan Oleh Numerous Publisher] 📌(Sequel My Badgirl) Reno Adrian, Putra dari Resya Elvira dan Vino Adrian. Seorang Badboy yang banyak dikagumi oleh Siswi-siswi disekolahnya, kecuali 1 Orang, Vriya Arlyn. Vriya Arlyn, Siswi Baru di sekolah R...